370 Mahasiswa ISI Denpasar Diwisuda
Berharap Lulusan Berinovasi dan Ciptakan Lapangan Kerja
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 370 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhasil menyelesaikan studi periode September 2018. Mereka yang terdiri dari 35 orang wisudawan program Magister, 273 program Sarjana, dan 146 program Sarjana Terapan akhirnya diwisuda pada acara Wisuda XXI di kampus setempat, Jumat (28/9).
Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum mengatakan, lulusan seni yang dihasilkan ISI Denpasar kini siap bersaing di era global. Pasalnya, lulusan ISI Denpasar, kata dia, sudah dibekali dengan bekal keilmuan yang komprehensif.
Kata Prof Arya, ada empat keunggulan utama yang dimiliki oleh lulusan ISI Denpasar. Pertama, keunggulan intelektual mengarah pada pencarian nilai-nilai kebenaran. Kedua, estetis agar setiap tindakannya mampu memberikan rasa senang dan nyaman. Ketiga, moral lulusan ISI Denpasar selalu menabur kebaikan dan etika, serta spiritual untuk menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah yang patut disyukuri. “Berdasarkan hasil tracer study menunjukkan masa tunggu lulusan ISI Denpasar dalam memperoleh pekerjaan tidak lebih dari dua bulan. Dengan berbekal keunggulan ini, lulusan ISI Denpasar kami harapkan mampu bersaing di masa kini dan masa mendatang dalam berbagai hal,” ujarnya.
Tidak hanya menghadapi persaingan dalam mencari kerja. Diharapkan, lulusan ISI Denpasar juga banyak yang menciptakan lapangan kerja dengan terus mengembangkan kreativitas dan inovasi. Sehingga, kompetensi seni bukan tidak mungkin akan melahirkan jenis profesi baru nantinya. “Mari kita dukung lulusan untuk berinovasi, membangun komunikasi, agar kompetensi seni tidak lagi menjadi pelengkap penghibur. Melainkan menjadi pilihan yang cerdas dan bermartabat,” ajaknya.
Dari 370 wisudawan kemarin, ada tujuh lulusan terbaik program magister yang memiliki nilai kembar, yakni Ni Kadek Yuni Diantari dan Vita Wulansari dengan IPK 3,92, Dewa Made Weda Githapradana dan Ida Bagus Hari Kayana Putra dengan nilai IPK 3,88, serta Made Tiartini Mudarahayu, Ni Putu Darmara Pradnya Paramita, dan I Komang Angga Mahaputra dengan IPK 3,83.
Sedangkan pada program sarjana S1 ada lima lulusan terbaik yakni Ni Made Ary Yanti Putri Negara dengan IPK 3,94, Ni Nyoman Sraya Murtikanti dan Ni Wayan Ria Andayani dengan IPK 3,93, serta Ni Made Sugi Widyastuti dan Ni Made Chandra Oktavia Dewi dengan IPK 3,91. Sementara tiga lulusan terbaik program Sarjana Terapan (D4) diraih oleh Ni Gusti Made Arilaksmi Dwismara (IPK 3,91), Meliana Atmaja (IPK 3,90), dan Ni Kadek Ary Mailyani (IPK 3,89).
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar para lulusan ISI Denpasar untuk terus melestarikan, mengembangkan dan meningkatkan mutu seni dan nilai-nilai budaya daerah. Selepas wisuda, jalan yang akan dilalui masih panjang untuk meraih prestasi dan bahagiaan hidup. “Mudah-mudahan saudara terus dapat meningkatkan prestasinya menjadi lebih tinggi lagi dan menjadi seniman-seniman muda yang mampu berkiprah di tingkat nasional dan internasional,” ucapnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Dewa Putu Sunarta. *ind
Sebanyak 370 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhasil menyelesaikan studi periode September 2018. Mereka yang terdiri dari 35 orang wisudawan program Magister, 273 program Sarjana, dan 146 program Sarjana Terapan akhirnya diwisuda pada acara Wisuda XXI di kampus setempat, Jumat (28/9).
Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum mengatakan, lulusan seni yang dihasilkan ISI Denpasar kini siap bersaing di era global. Pasalnya, lulusan ISI Denpasar, kata dia, sudah dibekali dengan bekal keilmuan yang komprehensif.
Kata Prof Arya, ada empat keunggulan utama yang dimiliki oleh lulusan ISI Denpasar. Pertama, keunggulan intelektual mengarah pada pencarian nilai-nilai kebenaran. Kedua, estetis agar setiap tindakannya mampu memberikan rasa senang dan nyaman. Ketiga, moral lulusan ISI Denpasar selalu menabur kebaikan dan etika, serta spiritual untuk menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah yang patut disyukuri. “Berdasarkan hasil tracer study menunjukkan masa tunggu lulusan ISI Denpasar dalam memperoleh pekerjaan tidak lebih dari dua bulan. Dengan berbekal keunggulan ini, lulusan ISI Denpasar kami harapkan mampu bersaing di masa kini dan masa mendatang dalam berbagai hal,” ujarnya.
Tidak hanya menghadapi persaingan dalam mencari kerja. Diharapkan, lulusan ISI Denpasar juga banyak yang menciptakan lapangan kerja dengan terus mengembangkan kreativitas dan inovasi. Sehingga, kompetensi seni bukan tidak mungkin akan melahirkan jenis profesi baru nantinya. “Mari kita dukung lulusan untuk berinovasi, membangun komunikasi, agar kompetensi seni tidak lagi menjadi pelengkap penghibur. Melainkan menjadi pilihan yang cerdas dan bermartabat,” ajaknya.
Dari 370 wisudawan kemarin, ada tujuh lulusan terbaik program magister yang memiliki nilai kembar, yakni Ni Kadek Yuni Diantari dan Vita Wulansari dengan IPK 3,92, Dewa Made Weda Githapradana dan Ida Bagus Hari Kayana Putra dengan nilai IPK 3,88, serta Made Tiartini Mudarahayu, Ni Putu Darmara Pradnya Paramita, dan I Komang Angga Mahaputra dengan IPK 3,83.
Sedangkan pada program sarjana S1 ada lima lulusan terbaik yakni Ni Made Ary Yanti Putri Negara dengan IPK 3,94, Ni Nyoman Sraya Murtikanti dan Ni Wayan Ria Andayani dengan IPK 3,93, serta Ni Made Sugi Widyastuti dan Ni Made Chandra Oktavia Dewi dengan IPK 3,91. Sementara tiga lulusan terbaik program Sarjana Terapan (D4) diraih oleh Ni Gusti Made Arilaksmi Dwismara (IPK 3,91), Meliana Atmaja (IPK 3,90), dan Ni Kadek Ary Mailyani (IPK 3,89).
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster berharap agar para lulusan ISI Denpasar untuk terus melestarikan, mengembangkan dan meningkatkan mutu seni dan nilai-nilai budaya daerah. Selepas wisuda, jalan yang akan dilalui masih panjang untuk meraih prestasi dan bahagiaan hidup. “Mudah-mudahan saudara terus dapat meningkatkan prestasinya menjadi lebih tinggi lagi dan menjadi seniman-seniman muda yang mampu berkiprah di tingkat nasional dan internasional,” ucapnya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Dewa Putu Sunarta. *ind
1
Komentar