nusabali

Adu Ketangkasan Memutus Benang Layangan Lawan

  • www.nusabali.com-adu-ketangkasan-memutus-benang-layangan-lawan

Buleleng Makorot Festival kembali digelar di ajang Lovina Festival  VII. Buleleng Makorot ini adalah adu ketrampilan dan ketangkasan dalam permainan layang-layang.

Buleleng Makorot Festival

SINGARAJA, NusaBali
Dua pemain saling beradu ketrampilan menaikkan layangan, dan setelah layangan berada di udara, kedua adu ketangkasan memutus tali layangan. Maka pemain yang dinyatakan sebagai pemenang adalah pemain dengan layangan masih bertahan di udara.

Buleleng Makorot Festival kali ini diikuti sekitar 120 pemain yang berasal dari Buleleng dan Karangasem. Festival ini resmi dibuka oleh Kadis Pariwisata, Nyoman Sutrisna, Jumat (28/9), dan berakhir Sabtu (29/9) hari ini. Tahun ini, Buleleng Makorot dipusatkan di Lapangan Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar.

Project Director Buleleng Mekorot Festival tahun 2018, Kadek Nova Wiguna mengungkapkan,  Buleleng Mekorot Festival ini memberikan pesan untuk mengajegkan budaya dan tradisi asli Bali Utara atau Buleleng. Jika di Bali Selatan ada layang-layang besar dengan mengadu keindahannya, di Bali Utara atau Buleleng ada mekorot yaitu adu tangkas saling memutuskan benang layang-layang satu sama lain. Siapa yang paling terakhir layang-layangnya masih mengudara, itu yang menjadi pemenang. “Tujuan kami hanya ingin melestarikan budaya dan tradisi asli dari Buleleng sehingga kami gelar rutin setiap tahun,” katanya.

Sementara Kadispar Nyoman Sutrisna mengatakan, makorot sekarang tidak saja sebatas permainan, namun telah dikembangkan menjadi senitari dengan nama tarian Makorot. Tari ini menambah khazanah tarian di Kabupaten Buleleng yang terkenal dari Buleleng selama ini. Dengan khazanah ini, kreativitas dan seni budaya dicoba untuk dibangkitkan kembali terutama di kalangan anak muda. Dengan adanya seni budaya dan kreativitas ini, sebagai bahan untuk promosi pariwisata. “Khazanah tarian kita bertambah dengan adanya tarian mekorot. Kita akan terus kembangkan itu,” ujarnya.

Sutrisna berharap Buleleng Mekorot Festival dapat terus berlanjut sebagai ajang pelestarian seni budaya dan tradisi asli Buleleng. Disamping itu, permainan itu dapat menjadi salah satu permainan yang memiliki daya tarik wisatawan datang ke Buleleng. “Saya harap ini berkelanjutan. Dan tahun depan mungkin bisa pindah ke pantai agar bisa langsung dinikmati oleh wisatawan,” tandasnya. *k19

Komentar