nusabali

Hendak Pulang Kampung Telubulanin, Sekeluarga Lakalantas

  • www.nusabali.com-hendak-pulang-kampung-telubulanin-sekeluarga-lakalantas

Pantangan bayi keluar bertepatan dengan acara matelubulanin tampaknya tak bisa dianggap remeh.

GIANYAR, NusaBali

Seperti yang dialami bayi laki-laki, I Ketut Keinanjaya, asal Banjar Pangsan, Desa Sekar Mukti, Kecamatan Petang, Badung. Tepat saat dia akan diupacarai telubulanin pada Saniscara Paing Klawu, Sabtu (29/9), bayi bersama kedua orangtua dan kakek neneknya terlibat kecelakaan lalu lintas. Sekeluarga dalam mobil Toyota Avanza hitam plat merah dengan nomor polisi DK 1588, yang dikemudikan ayah bayi, Pande Wayan Suarjaya, 35, menabrak pohon perindang di Jalan Raya Silakarang Banjar Kederi, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Sabtu kemarin sekitar pukul 09.00 Wita.  

Informasi yang dihimpun, rombongan keluarga dengan berpakaian adat ini meluncur dari tempat tinggal sementaranya di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar menuju Petang, Kabupaten Badung. Skenarionya, sekeluarga terdiri empat orang dewasa yakni ayah-ibu dan kakek-nenek bayi, tiga anak-anak yang merupakan saudara kandung bayi dan bayi Keinanjaya ini diperkirakan tiba di Petang pukul 10.00 Wita. Turun dari mobil, bisa langsung mengikuti prosesi matelubulanin. Namun apes, dalam perjalanan sekeluarga ini mengalami musibah sehingga harus berurusan dengan polisi di Polsek Sukawati, karena mobilnya menabrak pohon perindang.

Akibatnya, sekeluarga ini harus dilarikan ke RS Premagana Batubulan. Tidak ada luka serius yang dialami. Pande Suarjaya hanya mengalami luka lecet pada kepala. Ajaibnya, bayi 3 bulan Ketut Keinanjaya sehat tanpa luka sedikit pun. Setelah berobat, keluarga ini berencana melanjutkan perjalanan ke Petang dengan minta bantuan kerabat untuk mengantar.

Ditemui di luar IGD RS Premagana Batubulan, Pande Suarjaya memastikan dirinya tidak mengantuk saat mengemudi. “Kecepatan sedang, tidak ada ngantuk. Cuma tiba-tiba kaget melihat di depan ternyata tikungan,” jelas Pande Suarjaya yang berstatus pegawai kontrak di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali.

Akibat belum sempat banting setir kanan mengikuti tikungan, bagian depan sebelah kiri mobil menabrak pohon perindang. Terjadi tabrakan yang cukup keras hingga bagian belakang mobil bergeser ke kanan dalam posisi melintang di tengah jalan raya. Kemacetan pun tak bisa dielakkan. Dibantu warga sekitar, Pande Suarjaya dan delapan penumpang berusaha dievakuasi keluar. Setelah itu, mobil yang menghalangi jalan ditepikan.

Mobil dinas yang dikendarai Pande Suarjaya bersama keluarganya itu statusnya meminjam. “Ya minjam niki mobil,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanitlantas Polsek Sukawati Iptu I Ketut Suandi mengatakan penyebab kecelakaan yakni out of control (OC). “Mobil melaju dari arah Selatan, tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya nabrak pohon,” tuturnya.

Mobil yang ringsek kemarin langsung diderek menuju bengkel agar tidak mengganggu lalin. “Mobil memang tidak harus ditahan, yang penting pas penyidik perlu meminta keterangan mereka siap,” kata Iptu Suandi. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan agar lebih hati-hati. “Jangan berkendara saat lelah atau mengantuk. Karena mengemudi perlu konsentrasi dan fokus. Juga pakai safety belt agar aman,” pintanya.

Sedangkan Kadis PU Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi mengatakan belum tahu kalau ada kendaraan dinas PU Bali mengalami lakalantas dan dikemudikan oleh pegawai berstatus tenaga kontrak. Astawa Riadi juga mengatakan sampai saat ini belum ada laporan dari anak buahnya.

“Kok nggak ada informasi ke saya itu. Tolong pastikan dulu apakah itu kendaraan Dinas PU Bali. Saya juga masih mengecek ini, supaya tidak salah beritanya,” ujar Astawa Riadi.

Astawa Riadi juga mengatakan kendaraan Dinas PU Bali biasanya kalau ada yang ‘keluar’ pasti ada dalam daftar perjalanan dinas. “Saya masih mengecek. Saya belum dapatkan laporan dari anak buah. Nggak tahu kalau ada lakalantas,” ucap birokrat asal Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, ini. *nvi, nat

Komentar