nusabali

Bus Angkut Mahasiswa Nyaris Masuk Jurang

  • www.nusabali.com-bus-angkut-mahasiswa-nyaris-masuk-jurang

Bus Mitsubishi dengan nomor polisi DK 9238 UE yang mengangkut mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja mengalami kecelakaan tunggal di kilometer 7-8, jalur Singaraja–Denpasar, wilayah Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu (29/9) sekitar pukul 07.15 Wita.

Seluruh Penumpang dan Sopir Selamat


SINGARAJA, NusaBali
Bus tersebut nyaris masuk jurang karena tak kuat saat memasuki jalur tanjakan tepat di pertigaan menuju Desa Pegayaman. Kejadian itu diceritakan Nengah Sumadi, warga setempat yang ditemui di lokasi kejadian. Menurutnya, berawal saat bus berwarna putih dengan kondisi sudah tampak tua, melaju dari arah Utara menuju Selatan. Sekitar tujuh bus yang sama disebutnya melaju secara beriringan. Kemudian saat bus yang melaju terakhir memasuki tanjakan tepat di depan rumah Sumadi, bus tersebut terhenti dan tak kuat menanjak. Posisi bus saat itu mengangkut 25 orang mahasiswa yang akan melaksanakan ramah tamah (ratam) jurusan di luar Buleleng, sempat diganjal ban belakangnya agar tak terus meluncur. Namun karena mesin kendaraan mati, batu itu tak kuasa menahan beban bus dan akhirnya bus berjalan mundur tanpa kendali, oleng ke kanan hingga mengarah ke jurang sebelah barat jalan.

“Saya tadi lagi nyapu di halaman, tiba-tiba busnya berhenti di depan sini, karena tidak kuat menanjak, sempat diganjal juga, tapi dilewati, langsung ngatret sampai ke pinggir sungai itu. Untung ada banyak batu di sana, kalau tidak sudah masuk jurang itu tadi,” kata Sumadi.

Sumadi hanya bisa menyaksikan kejadian itu tak dapat berbuat banyak. Dia pun sempat mendengar teriakan mahasiswa dari dalam bus, saat bus berjalan mundur tak terkendali.

Bus baru berhenti setelah menerobos sebuah pohon kayu santan di pinggir Barat jalan dan terhenti persis di pinggir jurang karena banyak batu-batu besar di sana. Batu-batu itu, menurut Sumadi, bekas muatan truk material yang juga tak kuat menanjak karena kelebihan muatan.

Beruntung seluruh penumpang itu selamat tanpa luka-luka. Mereka hanya mengalami trauma. Begitu juga dengan sopir bus Ketut Wiratna Jaya, 46, warga Banjar Tengah Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung dan kernet bus Gede Artawan, 30, warga Banjar Dinas Sari Mekar, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dalam keadaan selamat dan sehat.

Selang beberapa menit kemudian, rombongan mahasiswa Undiksha itu langsung dijemput dengan bus baru dan melanjutkan perjalanannya di tempat tujuan.

Menurut Sumadi, kecelakaan lalu lintas di depan rumahnya memang sering kali terjadi. Rata-rata kasusnya karena tak kuat menanjak, atau rem blong. Bahkan seorang tetangganya yang sedang berada di dalam rumah, tewas mengenaskan saat sebuah truk mengalami rem blong beberapa tahun lalu dan menyambar rumah korban. Yang teranyar, diceritakan olehnya, belum genap sepekan, pick up pengangkut ikan segar juga tak kuat menanjak karena kelebihan muatan. Mobil itu juga ngatret dan ikannya berjatuhan.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Undiksha Putu Gede Parma, SPar, MPar, dikonfirnasi Sabtu malam membenarkan jika mahasiswanya terlibat kecelakaan out of control (OC) yang nyaris membuat bus yang ditumpangi mereka terjun ke jurang.

“Itu memang mahasiswa baru S1 Akuntansi, rencananya mereka mengadakan ramah tamah (ratam) yang dilaksanakan jurusan di wilayah Bukit Catu, Bedugul (Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti), Tabanan. Tetapi astungkara semua selamat,” ujarnya.

Parma juga mengatakan ratusan mahasiswanya akan menjalani kegiatan dua hari satu malam di Bukit Catu, sebagai ajang saling mengenal antara mahasiswa dan dosen.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu I Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya kecelakaan itu murni karena out of control dan tidak ada korban jiwa. “Penyebabnya memag OC, tidak kuat menanjak saat menggunakan persneling 1, akhirnya bus mundur dan oleng ke kanan ke arah jurang,” kata dia. *k23

Komentar