Dari Artis hingga Politisi
Pembaca setia NusaBali antusias mengikuti kegiatan donor darah serangkatan HUT ke-24 Harian Umum NusaBali, Minggu (30/9).
Pembaca Antusias Donor Darah HUT NusaBali
DENPASAR, NusaBali
Mereka yang hadir menyumbangkan darahnya dari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum, artis, hingga politisi dan senator. Kegiatan donor darah kemarin digelar di Kantor Redaksi NusaBali, Jalan Hayam Wuruk 110 Denpasar, sejak pagi pukul 08.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita. Sejumlah pengurus Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PPDI) Provinsi Bali juga ikut hadir memberikan support, dipimpin langsung ketuanya, Ketut Pringgantara.
Politisi yang hadir menyumbangkan darahnya, antara lain, Nyoman Parta (PDIP), Kadek Lolak Arimbawa (Hanura), dan Gede Mulyawan Arya alias De Gajah (Gerindra). Lolak Arimbawa yang notabane anggota DPD RI Dapil Bali, datang bersama istrinya, Ni Made Suastini alias Dek Ulik. Komunitas Jaga Baya Dulang Mangap (JBDM) Karangasem dan Denpasar, juga tidak ketinggalan hadir mendonorkan darahnya.
Nyoman Parta yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali, datang ke Kantor NusaBali dengan mengenakan pakaian adat. Politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini mengaku senang berdonor darah sejak menjadi bagian dari organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Jawa Barat. Bagi Parta, donor darah adalah sebuah yadnya yang sangat utama. Tak heran jika Parta sudah 22 kali mengikuti donor darah.
Menurut Parta, donor darah tidak membutuhkan terima kasih dari siapapun, karena pendonor juga tidak kenal siapa yang akan menerima darah yang didonorkannya. Kegiatan donor darah disebutnya sangatlah positif, karena bermanfaat bagi orang lain.
“Darah yang kita sumbangkan itu sangat berarti, bisa menyelamatkan orang lain. Bagaimana pun kayanya seseorang, tidak ada yang bisa membeli darah, karena tidak ada yang jual darah. Donor darah ini bisa kita lakukan bahkan saat kita tidak punya apa pun. Saat tidak punya uang, harta benda, tapi kita masih bisa menyumbangkan darah. Itulah kenapa saya sebut donor darah itu yadnya yang paling utama,” tandas Parta yang akan maju berebut kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang.
Sementara, senator yang juga politisi Hanura, Lolak Arimbawa, ikut antusias datang untuk menyumbangkan darahnya. Senator asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung ini mengajak serta sang istri, Made Suastini alah Dek Ulik, serta kedua buah hatinya.
Sayangnya, Lolak Arimbawa gagal menymbangkan darahnya. Sebab, saat dilakukan pengecekan oleh petugas PMI kemarin, tensinya rendah. “Maunya donor darah, tapi tensi rendah. Habis, begadang terus,” ujar anggota DPD RI Dapil Bali dua periode (2009-2014, 2014-2019) yang akan maju tarung berebut kursi DPR RI dari Hanura Dapil Bali dalam Pileg 2019 ini.
Sebaliknya, sang istri, Dek Ulik, berhasil menyumbangkan darahnya karena dari hasil pengecekan, tensinya normal. Srikandi Hanura yang juga penyanyi Pop Bali ini pun menjadi satu-satunga perempuan yang mendonorkan darahnya, Minggu kemarin.
Bagi Dek Ulik, donor darah adalah suatu kebanggaan karena bisa membantu orang lain. “Ini donor darah saya yang ketiga. Berkali-kali saya ingin donor, tapi tidak memenuhi syarat. Saat bisa lolos itu, betapa senangnya,” jelas tokoh asal Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar yang m,enikah ke Desa Kamasan ini.
“Donor darah adalah hal simpel yang kita lakukan, namun maknanya sangat luar biasa bagi orang lain. Menurut saya, ini wujud yadnya yang sebenarnya. Bagi yang membutuhkan, tentu ini sangat berarti,” lanjut Dek Ulik yang maju tarung berebut kursi DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2019.
Sedangkan politisi Gerindra Made Muliawan Arya alias De Gadjah kemarin memboyong relawan De Gadjah beramai-ramai ke Kantor NusaBali untuk menyumbangkan darahnya. De Gadjah sendiri sudah sering ikut terlibat dalam aksi donor darah dan selalu mengarahkan relawannya untuk mengikuti acara donor darah. Ini adalah demi kemanusiaan.
“Dengan berdonor darah, kita telah berbuat mulia karena membantu sesama. Tidak hanya itu, kita juga sekaligus mendapat bonus, karena ternyata donor darah juga sangat bagus untuk kesehatan diri. Semoga kegiatan donor darah yang dilakukan NusaBali hari ini memberi manfaat bagi yang membutuhkan. Kami mendukung kegiatan ini,” jelas Ketua DPC Gerindra Denpasar yang juga Wakil ketua DPRD Denpasar.
Di sisi lain, komunitas JBDM Karangasem dan Denpasar berterimakasih diberikan kesempatan berdonasi demi kemanusiaan. “Kami berterimakasi dilibatkan dalam aksi sosial yang diprakarsai NusaBali. Karena apa yang dilakukan ini adalah selaras dengan misi perjuangan JBDM Denpasar,” ungkap Wakil Ketua JBDM Denpasar, Wayan Suda.
Baik JBDM Denpasar maupun JBDM Karangasem berkomitmen akan berpartisipasi pada setiap kegiatan NusaBali ke depan. Bahkan, mereka berharap di perayaan ulang tahun NusaBali pada tahun-tahun mendatang juga membuat acara donor darah di Karangasem. “Kami berharap di ulang tahun yang akan datang, NusaBali membuat acara donor darah di Karangasem. Kami siap jadi donator,” sambung pentolan JBDM Karangasem, Surya Ningrat.
Sementara itu, kegiatan donor darah serangkatan HUT ke-24 Nusa Bali yang jatuh pada 3 Oktober 2018 ini diapresiasi oleh Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali. Mereka bahkan sangat antusias datang paling awal untuk mensupport para pembaca yang antusias mendonorkan darah melalui NusaBali.
Ada 5 pentolan PDDI yang hadir ke Kantor NusaBali untuk mensupport kegiatan donor darah ini. Mereka rata-rata sudah ikut donor darah lebih dari 100 kali. Termasuk di antaranya Ketut Pringgantara (Ketua PPDI Provinsi Bali) dan dr I Gede Parwata Yasa SpOG, mantan Direktur RSUD Karangasem yang kini Ketua PMI Karangasem. Mereka telah mendapat lencana dari Presiden atas aksi sosialnya dalam donor darah.
Ketut Pringgantara mengatakan, donor darah kini menjadi gaya hidup sehat. Bahkan, donor darah sudah menjadi obat untuk kesehatan diri. Semakin rutin mendonorkan darah, maka sirkulasi dalam tubuh kian bagus. Bukan tidak mungkin, bila mampu mendonor secara konsisten, ada penghargaan pula dari pemerintah sebagai pahlawan kemanusiaan.
Melihat donor darah NusaBali yang sangat antusias diikuti oleh para pembaca setia, PDDI Bali berharap nantinya bisa berdiri Unit PDDI di NusaBali. Dengan adanya unit ini, kata Pringgantara, maka akan menambah keluarga baru yang saling merangkul untuk kemanusiaan.
“Keluarga NusaBali kan seluruh pembaca dari masyarakat Bali. NusaBali menjadi korannya masyarakat Bali. Alangkah manisnya bila ada satu perkumpulan di NusaBali ini. Nanti kami dari PDDI yang membuatkan SK, sehingga sah dan berbadan hukum. Kita nanti akan seperti memiliki nyama tugelan (saudara, red) yang saling bergandengan untuk kemanusiaan dalam hal ini donor darah,” harap tokoh asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara, dari kegiatan donor darah yang digelar NusaBali bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali, Minggu kemarin, ada 45 kantong darah yang berhasil dikumpulkan. Rinciannya, 5 kantong golongan darah A, 17 kantong golongan darah B, 4 kantong golongan darah AB, dan 19 kantong golongan darah O.
Menariknya, donor darah kemarin juga diisi dengan terapi pengobatan kilat ala ilmu kuno ‘Aji Tapak Sesontengan’. Ilmu ini ditemukan di salah satu kabupaten di Bali dan merupakan warisan leluhur.
Menurut Biro Hukum Paguyuban Aji Tapak Sesontengan, Agung Sanjaya, dalam pengobatan ini, tidak ada pantangan dan lelaku atau prosesi, melainkan ketulusan. “Ini lebih ke resert atau menata ulang dalam tubuh. Ini dipelajari hampir di seluruh Indonesia dan benoa Eropa. Ilmunya asli dari Bali. Dengan kami hadir di NusaBali saat ini, kami berpartisipasi memperkenalkan warisan leluhur kita,” ucap Agung Sanjaya yang akrab disapa Jero Tamblang.
Atas antusias para pembaca, Pemimpin Umum Harian NusaBali, Gede Muliarsana, mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada semua yang telah terlibat dalam donor darah yang diselenggarakan oleh NusaBali. Ke depan, acara ini diharapkan semakin memberikan manfaat bagi kemanusiaan.
“Saya atas nama pribadi dan Pimpinan Umum NusaBali mengucapkan terimakasih atas partisipasinya dalam acara donor darah demi kemanusiaan yang selenggarakan oleh Harian Umum NusaBali pagi ini (kemarin, red). Semoga darah yang telah dipuniakan bermanfaat bagi kemanusiaan,” harap Muliarsana yang kemarin didampingi Pemimpin Redaksi NusaBali, I Ketut Naria. *ind
DENPASAR, NusaBali
Mereka yang hadir menyumbangkan darahnya dari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum, artis, hingga politisi dan senator. Kegiatan donor darah kemarin digelar di Kantor Redaksi NusaBali, Jalan Hayam Wuruk 110 Denpasar, sejak pagi pukul 08.00 Wita hingga siang pukul 12.00 Wita. Sejumlah pengurus Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PPDI) Provinsi Bali juga ikut hadir memberikan support, dipimpin langsung ketuanya, Ketut Pringgantara.
Politisi yang hadir menyumbangkan darahnya, antara lain, Nyoman Parta (PDIP), Kadek Lolak Arimbawa (Hanura), dan Gede Mulyawan Arya alias De Gajah (Gerindra). Lolak Arimbawa yang notabane anggota DPD RI Dapil Bali, datang bersama istrinya, Ni Made Suastini alias Dek Ulik. Komunitas Jaga Baya Dulang Mangap (JBDM) Karangasem dan Denpasar, juga tidak ketinggalan hadir mendonorkan darahnya.
Nyoman Parta yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali, datang ke Kantor NusaBali dengan mengenakan pakaian adat. Politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini mengaku senang berdonor darah sejak menjadi bagian dari organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Jawa Barat. Bagi Parta, donor darah adalah sebuah yadnya yang sangat utama. Tak heran jika Parta sudah 22 kali mengikuti donor darah.
Menurut Parta, donor darah tidak membutuhkan terima kasih dari siapapun, karena pendonor juga tidak kenal siapa yang akan menerima darah yang didonorkannya. Kegiatan donor darah disebutnya sangatlah positif, karena bermanfaat bagi orang lain.
“Darah yang kita sumbangkan itu sangat berarti, bisa menyelamatkan orang lain. Bagaimana pun kayanya seseorang, tidak ada yang bisa membeli darah, karena tidak ada yang jual darah. Donor darah ini bisa kita lakukan bahkan saat kita tidak punya apa pun. Saat tidak punya uang, harta benda, tapi kita masih bisa menyumbangkan darah. Itulah kenapa saya sebut donor darah itu yadnya yang paling utama,” tandas Parta yang akan maju berebut kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang.
Sementara, senator yang juga politisi Hanura, Lolak Arimbawa, ikut antusias datang untuk menyumbangkan darahnya. Senator asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung ini mengajak serta sang istri, Made Suastini alah Dek Ulik, serta kedua buah hatinya.
Sayangnya, Lolak Arimbawa gagal menymbangkan darahnya. Sebab, saat dilakukan pengecekan oleh petugas PMI kemarin, tensinya rendah. “Maunya donor darah, tapi tensi rendah. Habis, begadang terus,” ujar anggota DPD RI Dapil Bali dua periode (2009-2014, 2014-2019) yang akan maju tarung berebut kursi DPR RI dari Hanura Dapil Bali dalam Pileg 2019 ini.
Sebaliknya, sang istri, Dek Ulik, berhasil menyumbangkan darahnya karena dari hasil pengecekan, tensinya normal. Srikandi Hanura yang juga penyanyi Pop Bali ini pun menjadi satu-satunga perempuan yang mendonorkan darahnya, Minggu kemarin.
Bagi Dek Ulik, donor darah adalah suatu kebanggaan karena bisa membantu orang lain. “Ini donor darah saya yang ketiga. Berkali-kali saya ingin donor, tapi tidak memenuhi syarat. Saat bisa lolos itu, betapa senangnya,” jelas tokoh asal Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar yang m,enikah ke Desa Kamasan ini.
“Donor darah adalah hal simpel yang kita lakukan, namun maknanya sangat luar biasa bagi orang lain. Menurut saya, ini wujud yadnya yang sebenarnya. Bagi yang membutuhkan, tentu ini sangat berarti,” lanjut Dek Ulik yang maju tarung berebut kursi DPD RI Dapil Bali dalam Pileg 2019.
Sedangkan politisi Gerindra Made Muliawan Arya alias De Gadjah kemarin memboyong relawan De Gadjah beramai-ramai ke Kantor NusaBali untuk menyumbangkan darahnya. De Gadjah sendiri sudah sering ikut terlibat dalam aksi donor darah dan selalu mengarahkan relawannya untuk mengikuti acara donor darah. Ini adalah demi kemanusiaan.
“Dengan berdonor darah, kita telah berbuat mulia karena membantu sesama. Tidak hanya itu, kita juga sekaligus mendapat bonus, karena ternyata donor darah juga sangat bagus untuk kesehatan diri. Semoga kegiatan donor darah yang dilakukan NusaBali hari ini memberi manfaat bagi yang membutuhkan. Kami mendukung kegiatan ini,” jelas Ketua DPC Gerindra Denpasar yang juga Wakil ketua DPRD Denpasar.
Di sisi lain, komunitas JBDM Karangasem dan Denpasar berterimakasih diberikan kesempatan berdonasi demi kemanusiaan. “Kami berterimakasi dilibatkan dalam aksi sosial yang diprakarsai NusaBali. Karena apa yang dilakukan ini adalah selaras dengan misi perjuangan JBDM Denpasar,” ungkap Wakil Ketua JBDM Denpasar, Wayan Suda.
Baik JBDM Denpasar maupun JBDM Karangasem berkomitmen akan berpartisipasi pada setiap kegiatan NusaBali ke depan. Bahkan, mereka berharap di perayaan ulang tahun NusaBali pada tahun-tahun mendatang juga membuat acara donor darah di Karangasem. “Kami berharap di ulang tahun yang akan datang, NusaBali membuat acara donor darah di Karangasem. Kami siap jadi donator,” sambung pentolan JBDM Karangasem, Surya Ningrat.
Sementara itu, kegiatan donor darah serangkatan HUT ke-24 Nusa Bali yang jatuh pada 3 Oktober 2018 ini diapresiasi oleh Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali. Mereka bahkan sangat antusias datang paling awal untuk mensupport para pembaca yang antusias mendonorkan darah melalui NusaBali.
Ada 5 pentolan PDDI yang hadir ke Kantor NusaBali untuk mensupport kegiatan donor darah ini. Mereka rata-rata sudah ikut donor darah lebih dari 100 kali. Termasuk di antaranya Ketut Pringgantara (Ketua PPDI Provinsi Bali) dan dr I Gede Parwata Yasa SpOG, mantan Direktur RSUD Karangasem yang kini Ketua PMI Karangasem. Mereka telah mendapat lencana dari Presiden atas aksi sosialnya dalam donor darah.
Ketut Pringgantara mengatakan, donor darah kini menjadi gaya hidup sehat. Bahkan, donor darah sudah menjadi obat untuk kesehatan diri. Semakin rutin mendonorkan darah, maka sirkulasi dalam tubuh kian bagus. Bukan tidak mungkin, bila mampu mendonor secara konsisten, ada penghargaan pula dari pemerintah sebagai pahlawan kemanusiaan.
Melihat donor darah NusaBali yang sangat antusias diikuti oleh para pembaca setia, PDDI Bali berharap nantinya bisa berdiri Unit PDDI di NusaBali. Dengan adanya unit ini, kata Pringgantara, maka akan menambah keluarga baru yang saling merangkul untuk kemanusiaan.
“Keluarga NusaBali kan seluruh pembaca dari masyarakat Bali. NusaBali menjadi korannya masyarakat Bali. Alangkah manisnya bila ada satu perkumpulan di NusaBali ini. Nanti kami dari PDDI yang membuatkan SK, sehingga sah dan berbadan hukum. Kita nanti akan seperti memiliki nyama tugelan (saudara, red) yang saling bergandengan untuk kemanusiaan dalam hal ini donor darah,” harap tokoh asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara, dari kegiatan donor darah yang digelar NusaBali bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali, Minggu kemarin, ada 45 kantong darah yang berhasil dikumpulkan. Rinciannya, 5 kantong golongan darah A, 17 kantong golongan darah B, 4 kantong golongan darah AB, dan 19 kantong golongan darah O.
Menariknya, donor darah kemarin juga diisi dengan terapi pengobatan kilat ala ilmu kuno ‘Aji Tapak Sesontengan’. Ilmu ini ditemukan di salah satu kabupaten di Bali dan merupakan warisan leluhur.
Menurut Biro Hukum Paguyuban Aji Tapak Sesontengan, Agung Sanjaya, dalam pengobatan ini, tidak ada pantangan dan lelaku atau prosesi, melainkan ketulusan. “Ini lebih ke resert atau menata ulang dalam tubuh. Ini dipelajari hampir di seluruh Indonesia dan benoa Eropa. Ilmunya asli dari Bali. Dengan kami hadir di NusaBali saat ini, kami berpartisipasi memperkenalkan warisan leluhur kita,” ucap Agung Sanjaya yang akrab disapa Jero Tamblang.
Atas antusias para pembaca, Pemimpin Umum Harian NusaBali, Gede Muliarsana, mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada semua yang telah terlibat dalam donor darah yang diselenggarakan oleh NusaBali. Ke depan, acara ini diharapkan semakin memberikan manfaat bagi kemanusiaan.
“Saya atas nama pribadi dan Pimpinan Umum NusaBali mengucapkan terimakasih atas partisipasinya dalam acara donor darah demi kemanusiaan yang selenggarakan oleh Harian Umum NusaBali pagi ini (kemarin, red). Semoga darah yang telah dipuniakan bermanfaat bagi kemanusiaan,” harap Muliarsana yang kemarin didampingi Pemimpin Redaksi NusaBali, I Ketut Naria. *ind
1
Komentar