Kopi Bali Jadi Souvenir
IMF-World Bank Annual Meeting
DENPASAR, NusaBali
Kalangan petani kopi Bali berharap kopi Bali makin mendunia, sehingga semakin mantap menjadi komoditi ekspor untuk mendapatkan devisa. Harapan tersebut, menyusul terpilihnya kopi Bali sebagai salah gift atau souvenir untuk delegasi peserta pertemuan IMF-World Bank di ITDC Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober.
Komang Sukarsana, salah seorang petani kopi Bali asal Kintamani, mengatakan hal itu. “Bukan saja pada saat pertemuan (IMF-World Bank), tetapi yang tak kalah penting adalah sesudahnya,” ujar Sukarsana, yang kopi bubuk bikinannya terpilih menjadi ‘gift’ untuk anggota delegasi IMF-World Bank.
Dikatakan Sukarsana, tentu hal yang sangat diharapkan para petani kopi Bali pemasaran kopi Bali ke depan kian meluas. “Sehingga petani kopi semakin bergairah,” tandasnya.
Terkait produk kopi Bali yang terpilih untuk delegasi peserta IMF-World Bank Annual Meeting, Sukarsana menuturkan hal itu sudah ditentukan. “Kami UMKM sebelumnya mengikuti kurasi selama sebulan,” ungkap Sukarsana.
Diawali dengan pengiriman sample, kemudian ikut kurasi di Jakarta, baru kemudian dipilih. “Memang tidak masuk di venue utama, namun dipilih sebagai ‘gift’ jelas membanggakan,” kata Sukarsa, sambil menambahkan usahanya (UMKM) merupakan binaan Bank Indonesia.
Produk kopi kemasan untuk delegasi IMF-World Bank, kata Sukarsana rata- rata dibuat dengan berat 200 gram. Menurut Sukarsana, dia tidak terlalu berpikir masalah harga. “ Yang penting dengan ini kopi Kintamani semakin dikenal,” ujarnya. *k17
Kalangan petani kopi Bali berharap kopi Bali makin mendunia, sehingga semakin mantap menjadi komoditi ekspor untuk mendapatkan devisa. Harapan tersebut, menyusul terpilihnya kopi Bali sebagai salah gift atau souvenir untuk delegasi peserta pertemuan IMF-World Bank di ITDC Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober.
Komang Sukarsana, salah seorang petani kopi Bali asal Kintamani, mengatakan hal itu. “Bukan saja pada saat pertemuan (IMF-World Bank), tetapi yang tak kalah penting adalah sesudahnya,” ujar Sukarsana, yang kopi bubuk bikinannya terpilih menjadi ‘gift’ untuk anggota delegasi IMF-World Bank.
Dikatakan Sukarsana, tentu hal yang sangat diharapkan para petani kopi Bali pemasaran kopi Bali ke depan kian meluas. “Sehingga petani kopi semakin bergairah,” tandasnya.
Terkait produk kopi Bali yang terpilih untuk delegasi peserta IMF-World Bank Annual Meeting, Sukarsana menuturkan hal itu sudah ditentukan. “Kami UMKM sebelumnya mengikuti kurasi selama sebulan,” ungkap Sukarsana.
Diawali dengan pengiriman sample, kemudian ikut kurasi di Jakarta, baru kemudian dipilih. “Memang tidak masuk di venue utama, namun dipilih sebagai ‘gift’ jelas membanggakan,” kata Sukarsa, sambil menambahkan usahanya (UMKM) merupakan binaan Bank Indonesia.
Produk kopi kemasan untuk delegasi IMF-World Bank, kata Sukarsana rata- rata dibuat dengan berat 200 gram. Menurut Sukarsana, dia tidak terlalu berpikir masalah harga. “ Yang penting dengan ini kopi Kintamani semakin dikenal,” ujarnya. *k17
Komentar