Anjing Lokal Bali Unjuk Gigi di Taman Kota
Sedikitnya 50 anjing ras Bali maupun campuran mengikuti lomba, mulai dari atraksi sampai fashion show di parkir utara Taman Kota Lumintang, Denpasar, Minggu (30/9).
DENPASAR, NusaBali
Acara yang digelar Dinas Pertanian Kota Denpasar ini dalam rangka Hari Rabies Sedunia. Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra menjelaskan lomba ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam menjaga dan melindungi anjing. Bukan saja anjing ras campuran, tetapi ia menyarankan supaya anjing lokal juga tetap dipertahankan. “Langkah ini sebagai edukasi kami kepada warga untuk memelihara anjing, disamping untuk mengurangi membuang anjing di tempat umum. Apalagi selama tahun ini tingkat rabies di Denpasar masih nihil,” terangnya.
Kemarin, kesadaran masyarakat dipancing dengan menampilkan atraksi dari anjing lokal Bali, yaitu anjing Kintamani. Masyarakat secara tidak langsung mulai sadar akan menjaga kesehatan anjing, maupun mengetahui bagaimana menjaga anjing dengan baik. Mengingat anjing juga disebut sebagai hewan yang paling setia dan penurut dengan majikannya.
Pada tempat yang sama, Sekretaris Umum Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Bali, AA Oka Ambara mengatakan latber anjing sehat diikuti oleh 50 peserta lomba. Terdapat berbagai tingkatakan dan kategori perlombaan yang ia paparkan, mulai dari lomba anatomi, lomba makan dan fashion show. Tingkatannya itu mulai dari anjing yang berumur 6 hingga 18 bulan.
“Tujuan lomba anjing sehat ini supaya anjing-anjing di Bali semakin berkualitas dan terlatih. Mereka yang ikut lomba juga harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh juri. Baik dari umurnya dan jenis lombanya,” papar Ambara.
Sebagai orang Bali, kata dia, semestinya berbangga lantaran anjing asli Bali telah diakui oleh dunia. Yaitu yang dikenal dengan anjing Kintamani, diakuinya anjing lokal tersebut semestinya masyarakat tidak ada lagi yang menterlantarkan anjing Bali. Apalagi sampai membunuhnya dan dijual dagingnya untuk dikonsumsi.
Sedangkan salah satu peserta lomba, Laksmi, mengaku ikut lomba karena ingin berbagi kepada masyarakat bahwa anjing adalah hewan peliharaan yang setia. Saking sukanya dengan anjing, perempuan asal Ubung, Denpasar itu mengaku memelihara lima anjing di rumahnya. “Mereka juga makhluk hidup, ras apapun itu semua anjing pasti setia. Ketika kita pelihara dan kasi makan sendiri pasti mereka nurut sama kita,” imbuhnya.
Dia menambahkan, dalam persiapan perlombaan tersebut baru enam bulan ia melatih anjingnya. Tampak juga peliharannya itu dalam penampilan sudah sangat lincah di areal panggung. Meski beberapa kali kurang terfokus karena banyaknya penonton yang berada di sekitar lokasi lomba. *mi
Kemarin, kesadaran masyarakat dipancing dengan menampilkan atraksi dari anjing lokal Bali, yaitu anjing Kintamani. Masyarakat secara tidak langsung mulai sadar akan menjaga kesehatan anjing, maupun mengetahui bagaimana menjaga anjing dengan baik. Mengingat anjing juga disebut sebagai hewan yang paling setia dan penurut dengan majikannya.
Pada tempat yang sama, Sekretaris Umum Perkumpulan Kinologi Indonesia (Perkin) Bali, AA Oka Ambara mengatakan latber anjing sehat diikuti oleh 50 peserta lomba. Terdapat berbagai tingkatakan dan kategori perlombaan yang ia paparkan, mulai dari lomba anatomi, lomba makan dan fashion show. Tingkatannya itu mulai dari anjing yang berumur 6 hingga 18 bulan.
“Tujuan lomba anjing sehat ini supaya anjing-anjing di Bali semakin berkualitas dan terlatih. Mereka yang ikut lomba juga harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh juri. Baik dari umurnya dan jenis lombanya,” papar Ambara.
Sebagai orang Bali, kata dia, semestinya berbangga lantaran anjing asli Bali telah diakui oleh dunia. Yaitu yang dikenal dengan anjing Kintamani, diakuinya anjing lokal tersebut semestinya masyarakat tidak ada lagi yang menterlantarkan anjing Bali. Apalagi sampai membunuhnya dan dijual dagingnya untuk dikonsumsi.
Sedangkan salah satu peserta lomba, Laksmi, mengaku ikut lomba karena ingin berbagi kepada masyarakat bahwa anjing adalah hewan peliharaan yang setia. Saking sukanya dengan anjing, perempuan asal Ubung, Denpasar itu mengaku memelihara lima anjing di rumahnya. “Mereka juga makhluk hidup, ras apapun itu semua anjing pasti setia. Ketika kita pelihara dan kasi makan sendiri pasti mereka nurut sama kita,” imbuhnya.
Dia menambahkan, dalam persiapan perlombaan tersebut baru enam bulan ia melatih anjingnya. Tampak juga peliharannya itu dalam penampilan sudah sangat lincah di areal panggung. Meski beberapa kali kurang terfokus karena banyaknya penonton yang berada di sekitar lokasi lomba. *mi
Komentar