Bupati Suwirta: Kita Harus Jengah!
Warga Asing Lancarkan Aksi Lembongan Cleaning
SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah warga asing datang ke Pulau Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, untuk membersihkan sampah plastik pantai secara berkesinambungan. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta minta masyarakat menyambut hangat aksi tersebut.
“Kita semestinya jengah dan malu. Karena warga asing ini lebih peduli lingkungan pulau kita ketimbang warga kita sendiri,” Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat meluncurkan aksi Lembongan Cleaning di TK Kumara Jaya, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung Sabtu (289/9).
Menurut bupati asal Nusa Ceningan ini, aksi para warga asing ini harus didukung semua pihak. Aksi ini patut dijadikan pemicu dalam menjaga lingkungan masing masing. Kepada para donatur dan relawan Bupati Suwirta mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas perhatian dan kecintaannya kepada Pulau Lembongan. “Jangan senang, jangan bangga ada orang asing membersihkan sampah di Lembongan. Namun kita harus merasa malu. Karena orang lain lebih peduli membersihkan sampah di pulau tempat mencari nafkah. Sementara kita tidak berbuat apa, untuk itu seluruh prajuru dan masyarakat harus mendukung gerakan ini,” harap Bupati Suwirta dengan nada ketus.
Ditambahkan, jika sampah ini tidak ditangani maka lambat laun pariwisata di Lembongan akan mengalami titik jenuh. Jika dilakukan pemulihan akan membutuhkan energi dan biaya yang besar. Untuk itu, Bupati Suwirta mengingatkan semua untuk tidak menganggap remeh masalah sampah.
Bupati Suwirta juga mengajak seluruh warga untuk berusaha mengubah pola pikir untuk senantiasa menjaga lingkungan. Menurut Bupati Suwirta mengubah pola pikir masyarakat lebih susah dibandingkan menyediakan sarana prasarana penunjang kebersihan. Dukungan dari semua prajuru baik adat ataupun dinas juga dianggap sangat penting untuk mengerakkan masyarakat untuk mendukung gerakan ini.
Sementara itu, seorang pelopor aksi tersebut, Mrs Carmen mengatakan awal mula dirinya memutuskan melakukan aksi ini ketika dirinya berlibur di Lembongan dan melakukan aktivitas selalu menemukan banyak sampah plastik. Dirinya mengaku sedih, namun tidak ingin pergi begitu saja meninggalkan Lembongan tanpa berbuat apa apa. Selanjutnya pada Mei 2018 ia memutuskan untuk mulai melakukan sejumlah aksi. Di antaranya mengkampanyekan pengurangan penggunakan plastik kemasan, seperti botol minum plastik dan makanan kemasan plastik, melaklukan sosialisasi daur ulang sampah plastik, serta gerakan pembersihan sampah plastik yang dianggap sangat bahaya bagi biota laut dan lingkungan manusia.
Bahkan wanita asal Spanyol ini juga berani menggaji empat orang karyawan untuk melakukan aksi bersih sampah plastik di sepanjang pantai Lembongan. Namun dirinya merasa tidak bisa seterusnya melakukan aksi ini sendiri. Untuk itu Mrs Carmen menggandeng para pemilik villa hotel dan restaurant di sekitar lembongan dan jungutbatu untuk mendukung gerakannya ini. *wan
Sejumlah warga asing datang ke Pulau Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, untuk membersihkan sampah plastik pantai secara berkesinambungan. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta minta masyarakat menyambut hangat aksi tersebut.
“Kita semestinya jengah dan malu. Karena warga asing ini lebih peduli lingkungan pulau kita ketimbang warga kita sendiri,” Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat meluncurkan aksi Lembongan Cleaning di TK Kumara Jaya, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung Sabtu (289/9).
Menurut bupati asal Nusa Ceningan ini, aksi para warga asing ini harus didukung semua pihak. Aksi ini patut dijadikan pemicu dalam menjaga lingkungan masing masing. Kepada para donatur dan relawan Bupati Suwirta mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas perhatian dan kecintaannya kepada Pulau Lembongan. “Jangan senang, jangan bangga ada orang asing membersihkan sampah di Lembongan. Namun kita harus merasa malu. Karena orang lain lebih peduli membersihkan sampah di pulau tempat mencari nafkah. Sementara kita tidak berbuat apa, untuk itu seluruh prajuru dan masyarakat harus mendukung gerakan ini,” harap Bupati Suwirta dengan nada ketus.
Ditambahkan, jika sampah ini tidak ditangani maka lambat laun pariwisata di Lembongan akan mengalami titik jenuh. Jika dilakukan pemulihan akan membutuhkan energi dan biaya yang besar. Untuk itu, Bupati Suwirta mengingatkan semua untuk tidak menganggap remeh masalah sampah.
Bupati Suwirta juga mengajak seluruh warga untuk berusaha mengubah pola pikir untuk senantiasa menjaga lingkungan. Menurut Bupati Suwirta mengubah pola pikir masyarakat lebih susah dibandingkan menyediakan sarana prasarana penunjang kebersihan. Dukungan dari semua prajuru baik adat ataupun dinas juga dianggap sangat penting untuk mengerakkan masyarakat untuk mendukung gerakan ini.
Sementara itu, seorang pelopor aksi tersebut, Mrs Carmen mengatakan awal mula dirinya memutuskan melakukan aksi ini ketika dirinya berlibur di Lembongan dan melakukan aktivitas selalu menemukan banyak sampah plastik. Dirinya mengaku sedih, namun tidak ingin pergi begitu saja meninggalkan Lembongan tanpa berbuat apa apa. Selanjutnya pada Mei 2018 ia memutuskan untuk mulai melakukan sejumlah aksi. Di antaranya mengkampanyekan pengurangan penggunakan plastik kemasan, seperti botol minum plastik dan makanan kemasan plastik, melaklukan sosialisasi daur ulang sampah plastik, serta gerakan pembersihan sampah plastik yang dianggap sangat bahaya bagi biota laut dan lingkungan manusia.
Bahkan wanita asal Spanyol ini juga berani menggaji empat orang karyawan untuk melakukan aksi bersih sampah plastik di sepanjang pantai Lembongan. Namun dirinya merasa tidak bisa seterusnya melakukan aksi ini sendiri. Untuk itu Mrs Carmen menggandeng para pemilik villa hotel dan restaurant di sekitar lembongan dan jungutbatu untuk mendukung gerakannya ini. *wan
1
Komentar