Jasad Kakak Wawali Blitar Membusuk di Parit Sawah
Warga Perumahan Kalimas Sukorejo, Kota Blitar dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat wanita di parit sawah yang terletak di timur atau belakang areal perumahan tersebut.
BLITAR, NusaBali
Dari keterangan yang dihimpun detik menyebutkan, mayat wanita tanpa identitas ini ditemukan oleh tiga anak warga perumahan. Mereka bertiga menyusuri bagian belakang perumahan untuk mencari sepeda mereka yang hilang.
"Ada tiga anak yang menemukan mayat itu. Mereka berjalan menyusuri belakang perumahan buat mencari sepeda Putra Narendra (12) yang hilang," ujar Kapolsek Sukorejo Kompol Agus Fauzi dikonfirmasi, Minggu (30/9).
Saat menyusuri parit itu, lanjut Agus, salah satu anak melihat sesuatu yang terlihat seperti karung dari kejauhan. Namun ketika didekati ternyata itu adalah mayat seorang wanita. Kondisi mayat tersebut sangat mengenaskan.
"Kondisi mayat ditemukan sudah membusuk. Kemungkinan sudah meninggal lebih dari tiga hari yang lalu," ungkapnya.
Menurut Agus, ciri-ciri mayat wanita tersebut memakai daster, usianya diperkirakan lebih dari 60 tahun. Karena warga sekitar tidak ada yang mengenal mayat wanita itu, polisi lalu membawanya ke RSUD Mardi Waluyo.
"Kami tanyakan ke warga mungkin mayat ini saudaranya, ternyata pada nggak kenal. Hanya kesaksian beberapa warga perumahan, wanita ini terlihat mondar-mandir di sekitar perumahan sejak dua pekan lalu. Ditanya rumahnya mana, dijawab sekitar alun-alun itu saja," ujar Agus.
Kemudian dilakukan visum luar dan akhirnya diketahui jika wanita itu diketahui bernama Umi Asijah. Wanita kelahiran tahun 1954 itu merupakan warga Jalan Pandan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Namun yang tak kalah mengejutkan, wanita ini diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan Wakil Wali Kota Blitar, Santoso. "Ternyata masih saudara Wawali Kota Blitar," ujar Agus
Umi disebut kakak Wawali Kota Blitar, Santoso. Selama ini, Umi tinggal bersama seorang anaknya di Wlingi, Kabupaten Blitar. Namun ia diketahui pulang ke rumah orang tuanya di Kota Blitar dua pekan lalu, kemudian menghilang. "Keluarganya di Blitar ternyata sejak dua pekan lalu sudah melaporkan kehilangan Bu Umi ini pada polisi," pungkasnya.
Berdasarkan hasil visum, penyebab meninggalnya Umi adalah karena kelelahan dan dehidrasi. Polisi menambahkan, dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Hasil visum luar tidak ditemukan bekas kekerasan. Penyebab meninggalnya, diduga kelelahan dan dehidrasi," ungkap Agus.
Agus menambahkan sebelum ditemukan tewas kondisi psikologi Umi memang terganggu. "Keterangan dari pihak keluarga, ibu Umi menderita depresi. Katanya dulu pernah gagal jadi TKI. Warga perumahan juga memberi keterangan, ibu Umi tampak linglung saat ditanya," jelas Agus Fauzi. *
Dari keterangan yang dihimpun detik menyebutkan, mayat wanita tanpa identitas ini ditemukan oleh tiga anak warga perumahan. Mereka bertiga menyusuri bagian belakang perumahan untuk mencari sepeda mereka yang hilang.
"Ada tiga anak yang menemukan mayat itu. Mereka berjalan menyusuri belakang perumahan buat mencari sepeda Putra Narendra (12) yang hilang," ujar Kapolsek Sukorejo Kompol Agus Fauzi dikonfirmasi, Minggu (30/9).
Saat menyusuri parit itu, lanjut Agus, salah satu anak melihat sesuatu yang terlihat seperti karung dari kejauhan. Namun ketika didekati ternyata itu adalah mayat seorang wanita. Kondisi mayat tersebut sangat mengenaskan.
"Kondisi mayat ditemukan sudah membusuk. Kemungkinan sudah meninggal lebih dari tiga hari yang lalu," ungkapnya.
Menurut Agus, ciri-ciri mayat wanita tersebut memakai daster, usianya diperkirakan lebih dari 60 tahun. Karena warga sekitar tidak ada yang mengenal mayat wanita itu, polisi lalu membawanya ke RSUD Mardi Waluyo.
"Kami tanyakan ke warga mungkin mayat ini saudaranya, ternyata pada nggak kenal. Hanya kesaksian beberapa warga perumahan, wanita ini terlihat mondar-mandir di sekitar perumahan sejak dua pekan lalu. Ditanya rumahnya mana, dijawab sekitar alun-alun itu saja," ujar Agus.
Kemudian dilakukan visum luar dan akhirnya diketahui jika wanita itu diketahui bernama Umi Asijah. Wanita kelahiran tahun 1954 itu merupakan warga Jalan Pandan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Namun yang tak kalah mengejutkan, wanita ini diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan Wakil Wali Kota Blitar, Santoso. "Ternyata masih saudara Wawali Kota Blitar," ujar Agus
Umi disebut kakak Wawali Kota Blitar, Santoso. Selama ini, Umi tinggal bersama seorang anaknya di Wlingi, Kabupaten Blitar. Namun ia diketahui pulang ke rumah orang tuanya di Kota Blitar dua pekan lalu, kemudian menghilang. "Keluarganya di Blitar ternyata sejak dua pekan lalu sudah melaporkan kehilangan Bu Umi ini pada polisi," pungkasnya.
Berdasarkan hasil visum, penyebab meninggalnya Umi adalah karena kelelahan dan dehidrasi. Polisi menambahkan, dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Hasil visum luar tidak ditemukan bekas kekerasan. Penyebab meninggalnya, diduga kelelahan dan dehidrasi," ungkap Agus.
Agus menambahkan sebelum ditemukan tewas kondisi psikologi Umi memang terganggu. "Keterangan dari pihak keluarga, ibu Umi menderita depresi. Katanya dulu pernah gagal jadi TKI. Warga perumahan juga memberi keterangan, ibu Umi tampak linglung saat ditanya," jelas Agus Fauzi. *
Komentar