nusabali

Liga 1 Kembali Bergulir 5 Oktober

  • www.nusabali.com-liga-1-kembali-bergulir-5-oktober

Setelah menjatuhkan beberapa hukuman untuk Persib Bandung, PSSI mencabut penghentian sementara kompetisi yang diberlakukan mulai 25 September lalu.

Persib Dihukum Main di Luar Jawa tanpa Penonton


JAKARTA, NusaBali
Akhirnya kompetisi Liga 1 kembali digulirkan mulai Jumta (5/10) lusa setelah dihentikan PSSI terkait dengan kerusuhan suporter saat pertandingan Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Minggu (23/9).      Sebagai dampak dari kerusuhan tersebut, satu Jakmania atau suporter Persija bernama Haringgal Sirla meninggal dunia. Saat ini ada delapan oknum Bobotoh yang telah ditetapkan oleh Polrestabes Bandung, Jawa Barat.

Kepastian bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 ini berdasarkan surat dari PSSI yang ditandatangani Sekjen PSSI Ratu Tisha ke PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi dengan nomor surat 4302/UDN/1958/X-2018.  "Dengan telah diputuskannya hukuman kasus Persib dan Persija oleh Komdis dan mengakomodasi permohonan dari forum silaturahmi klub Liga 1, maka PSSI mencabut status penghentian sementara Liga 1," kata Ratu Tisha dalam keterangan resminya.

"PSSI juga meminta PT Liga Indonesia Baru untuk dapat kembali menjalankan Liga 1 2018 terhitung tanggal 5 Oktober 2018,” katanya menambahkan. Untuk teknis penjadwalan, PSSI selaku induk organisasi sepakbola Indonesia menyerahkan sepenuhnya kepada PT Liga Indonesia Baru sebagai operator.

Persib harus menjalani laga usiran di luar Jawa tanpa penonton. Sanksi tersebut merupakan hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Jakarta, Senin (1/10) dan dipublikasikan oleh tim media federasi sepak bola Indonesia (PSSI) di Jakarta, Selasa (2/10).

Berdasarkan data dari PSSI, jenis pelanggaran sehingga Persib harus menerima sanksi adalah adanya intimidasi kepada ofisial Persija pada saat rapat kordinasi pertandingan (MCM), melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas "Hukuman: Sanksi pertandingan home di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019," demikian pernyataan resmi Komdis PSSI.Tidak hanya klub yang menerima sanksi. Suporter fanatiknya yaitu Bobotoh juga mendapatkan hal yang sama. Berdasarkan data Komdis PSSI, Bobotoh dinilai telah melakukan intimidasi terhadap tim Persija pada saat MCM dan melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas "Hukuman: Sanksi penonton dan atau suporter berupa larangan untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung pada saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019," demikian pernyataan resmi Komdis PSSI.

Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persib melawan Persija juga tidak luput dari sanksi Komdis PSSI. Panpel dinilai gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton dan dampaknya satu suporter Persija tewas. Sanksi untuk Panpel adalah, pertama, ketua panpel pertandingan dan security officer dilarang ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama 2 (dua) tahun. Kedua, panpel Persib Bandung didenda sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) Dalam keputusanya, komdis mewajibkan panpel Persib Bandung memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apapun.

Sementara itu para tersangka pengeroyok Haringga Sirila yang akhirnya meninggal dunia tidak luput dari sanksi. "Sanksi semua tersangka pengeroyokan Haringga Sirila dihukum larangan menonton sepakbola di wilayah Republik Indonesia seumur hidup." Salah satu jenis pelanggaran yang menjadi dasar Komdis PSSI untuk mengeluarkan sanksi tersebut adalah mereka telah melakukan provokasi hingga pengeroyokan disertai pemukulan terhadap supporter Persija Jakarta (Haringga Sirla) hingga tewas.

Sebelumnya Satreskrim Polrestabes Bandung mengamankan 16 suporter. Namun, dari jumlah tersebut ada delapan yang ditetapkan sebagai tersangka. Menyikapi hukuman ini manajemen Persib mempertimbangkan untuk mengajukan banding.

"Kami sedang berpikir kemungkinan besar untuk mengajukan banding," ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono, saat dihubungi Antara, Selasa (2/10).

Kuswara menyebut ada keganjilan dari sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada Persib. Ada beberapa poin yang ia cermati, Komdis tidak pernah mengundang pihak-pihak yang relevan di tubuh manajemen Persib. Tidak diundangnya manajemen Persib membuat duduk permasalahan hanya berada di satu pihak saja. Seharusnya, manajemen Persib juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan secara rinci terkait masalah tersebut. Ia memandang Komdis PSSI tidak memandang fakta dan permasalahan yang ada secara utuh. Karena itu, Persib kini sedang mempelajari hukuman yang diberikan untuk kemudian dilanjutkan dengan proses banding. *ant

Komentar