MUTIARA WEDA : Jadikan Dunia Tegak
Tegaknya dunia ini disangga oleh satyam (kebenaran), rtam (hukum semesta), diksa (penyucian), tapa (hidup sederhana), brahma (pendeta) dan yadnya (persembahan)
Satyam brhad rtam ugram diksa tapo brahma yadnya prtivim dharayanti
(Atharva Veda, XII.1.1)
ATHARVA Veda melihat paling tidak ada enam jenis yang menyebabkan Pertiwi ini bisa tetap tegak, yakni satyam, rtam, diksa, tapa, brahma, dan yadnya. Apa hubungannya antara tegaknya bumi dengan keenam jenis tersebut? Apakah dengan tiadanya keenam jenis tersebut lalu bumi ini tidak lagi tegak? Dengan kata lain, apakah bumi ini menunggu orang melaksanakan tapa, diksa atau yadnya agar tetap berjalan? Apakah bumi ini menunggu orang melakukan semua ini baru bisa ada? Jika memang demikian halnya, tentu bumi ini tergantung dari manusia. Manusia lebih berkuasa dibandingkan bumi, sebab oleh karena tindakan berupa tapa, yadnya atau diksa yang dilakukan oleh manusia lah yang dapat membuat bumi ini tegak.
Apakah itu maksudnya? Tentu tidak. Bumi tidak memerlukan siapa-siapa untuk eksis. Bumi telah memiliki eksistensinya sendiri. Bumi ada sebelum manusia ada dan mungkin akan tetap ada setelah manusia tidak ada. Bumi tidak tergantung oleh manusia, dan bahkan mungkin tidak mengetahui kalau ada eksisten yang namanya manusia di atasnya. Mantra di atas tidak dalam rangka menekankan pada kuasa manusia atas alam semesta. Apa yang dimaksudkan lebih pada kehidupan masyarakat. Eksistensi kehidupan masyarakat adalah berupa keteraturan, keseimbangan, keharmonisan, ketenteraman, kesejahteraan, dan kedamaian. Ketika semua ini ada di dalam kehidupan masyarakat, maka inilah yang dimaksud dengan dunia tegak. Kehidupan masyarakat diibaratkan dengan dunia, sebab merekalah yang memiliki persepsi atas dunia.
Mengapa harus keenam jenis tersebut? Apa keistimewaannya? Tentu ada. Jika tidak Veda tidak akan mungkin menyatakannya. Mungkin kita bisa menebaknya sedikit mengapa keenam jenis tersebut menjadi istimewa yang bisa dikatakan sebagai pondasi yang menjadikan bumi tetap tegak. Apapun jenis lain yang ada tidak akan mampu menandingi keenam jenis tersebut. Mengapa? Karena dengan keenam hal tersebut, semua telah tercover secara sempurna. Artinya, jika kita telah mampu menyediakan keenam jenis tersebut, maka eksistensi masyarakat dapat dipertahankan secara aman. Bisa dikatakan bahwa semuanya berjalan secara sempurna.
Satyam (kebenaran) misalnya. Jika ada sebuah kejadian yang tidak pada tempatnya, yang tidak sesuai dengan kebenaran, tentu di sana akan ada masalah. Oleh karena itu satyam ini mesti harus ada guna mempertahankan order yang sudah terjadi dengan sempurna. Rtam (hukum kosmik), yakni hukum yang menggerakkan alam ini sehingga berjalan sesuai dengan yang ditentukan. Tanpa adanya hukum ini, tentu chaos akan terjadi. Sedikit saja ada gesekan akan menimbulkan bencana besar. Kedua jenis ini berhubungan dengan nature alam semesta. Sementara empat jenis lainnya berhubungan dengan perilaku masyarakat yang menjadikan mereka bisa berjalan dengan sempurna. Tapa atau hidup sederhana merupakan cara hidup yang bersahaja. Hidup dengan prinsip tapa lah yang mengantarkan masyarakat sejahtera, tidak dengan bersaing dalam menjarah kekayaan alam.
Yadnya adalah yang kedua yang sangat penting, artinya kemampuan untuk berkorban. Secara natural, manusia sebagian besar ingin mengambil. Tetapi dengan perilaku yadnya, masyarakat akan hidup damai, sebab tidak akan ada orang yang kuasa melarang orang melakukan yadnya. Ketiga, diksa, yakni berhubungan dengan proses sadhana spiritual yang mesti harus dilakukan. Pada prinsipnya tujuan orang hidup ke dunia adalah untuk kembali pulang ke Sangkan Paraning Dumani, sehingga dengan diksa, seseorang secara resmi memasuki dimensi spiritualnya untuk kembali pulang. Terakhir adalah Brahmana, yakni mereka yang memiliki tugas untuk mengawal Veda dan mengajarkan kebajikan. Orang seperti ini sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai petunjuk dan penuntun kembali ke jalan yang benar. Jika sebuah wilayah memiliki Brahmana yang mumpuni, yang mampu memberikan dorongan dan kesejukan umat yang ada di sekitarnya, tentu wilayah tersebut akan damai dan sentosa, tidak kekurangan apapun. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keenam jenis ini harus ada di dunia untuk menjadikan masyarakat berjalan dengan sempurna. Satu saja kurang akan menimbulkan chaos di masyarakat. *
I Gede Suwantana
Direktur Indra Udayana Institute of Vedanta
ATHARVA Veda melihat paling tidak ada enam jenis yang menyebabkan Pertiwi ini bisa tetap tegak, yakni satyam, rtam, diksa, tapa, brahma, dan yadnya. Apa hubungannya antara tegaknya bumi dengan keenam jenis tersebut? Apakah dengan tiadanya keenam jenis tersebut lalu bumi ini tidak lagi tegak? Dengan kata lain, apakah bumi ini menunggu orang melaksanakan tapa, diksa atau yadnya agar tetap berjalan? Apakah bumi ini menunggu orang melakukan semua ini baru bisa ada? Jika memang demikian halnya, tentu bumi ini tergantung dari manusia. Manusia lebih berkuasa dibandingkan bumi, sebab oleh karena tindakan berupa tapa, yadnya atau diksa yang dilakukan oleh manusia lah yang dapat membuat bumi ini tegak.
Apakah itu maksudnya? Tentu tidak. Bumi tidak memerlukan siapa-siapa untuk eksis. Bumi telah memiliki eksistensinya sendiri. Bumi ada sebelum manusia ada dan mungkin akan tetap ada setelah manusia tidak ada. Bumi tidak tergantung oleh manusia, dan bahkan mungkin tidak mengetahui kalau ada eksisten yang namanya manusia di atasnya. Mantra di atas tidak dalam rangka menekankan pada kuasa manusia atas alam semesta. Apa yang dimaksudkan lebih pada kehidupan masyarakat. Eksistensi kehidupan masyarakat adalah berupa keteraturan, keseimbangan, keharmonisan, ketenteraman, kesejahteraan, dan kedamaian. Ketika semua ini ada di dalam kehidupan masyarakat, maka inilah yang dimaksud dengan dunia tegak. Kehidupan masyarakat diibaratkan dengan dunia, sebab merekalah yang memiliki persepsi atas dunia.
Mengapa harus keenam jenis tersebut? Apa keistimewaannya? Tentu ada. Jika tidak Veda tidak akan mungkin menyatakannya. Mungkin kita bisa menebaknya sedikit mengapa keenam jenis tersebut menjadi istimewa yang bisa dikatakan sebagai pondasi yang menjadikan bumi tetap tegak. Apapun jenis lain yang ada tidak akan mampu menandingi keenam jenis tersebut. Mengapa? Karena dengan keenam hal tersebut, semua telah tercover secara sempurna. Artinya, jika kita telah mampu menyediakan keenam jenis tersebut, maka eksistensi masyarakat dapat dipertahankan secara aman. Bisa dikatakan bahwa semuanya berjalan secara sempurna.
Satyam (kebenaran) misalnya. Jika ada sebuah kejadian yang tidak pada tempatnya, yang tidak sesuai dengan kebenaran, tentu di sana akan ada masalah. Oleh karena itu satyam ini mesti harus ada guna mempertahankan order yang sudah terjadi dengan sempurna. Rtam (hukum kosmik), yakni hukum yang menggerakkan alam ini sehingga berjalan sesuai dengan yang ditentukan. Tanpa adanya hukum ini, tentu chaos akan terjadi. Sedikit saja ada gesekan akan menimbulkan bencana besar. Kedua jenis ini berhubungan dengan nature alam semesta. Sementara empat jenis lainnya berhubungan dengan perilaku masyarakat yang menjadikan mereka bisa berjalan dengan sempurna. Tapa atau hidup sederhana merupakan cara hidup yang bersahaja. Hidup dengan prinsip tapa lah yang mengantarkan masyarakat sejahtera, tidak dengan bersaing dalam menjarah kekayaan alam.
Yadnya adalah yang kedua yang sangat penting, artinya kemampuan untuk berkorban. Secara natural, manusia sebagian besar ingin mengambil. Tetapi dengan perilaku yadnya, masyarakat akan hidup damai, sebab tidak akan ada orang yang kuasa melarang orang melakukan yadnya. Ketiga, diksa, yakni berhubungan dengan proses sadhana spiritual yang mesti harus dilakukan. Pada prinsipnya tujuan orang hidup ke dunia adalah untuk kembali pulang ke Sangkan Paraning Dumani, sehingga dengan diksa, seseorang secara resmi memasuki dimensi spiritualnya untuk kembali pulang. Terakhir adalah Brahmana, yakni mereka yang memiliki tugas untuk mengawal Veda dan mengajarkan kebajikan. Orang seperti ini sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai petunjuk dan penuntun kembali ke jalan yang benar. Jika sebuah wilayah memiliki Brahmana yang mumpuni, yang mampu memberikan dorongan dan kesejukan umat yang ada di sekitarnya, tentu wilayah tersebut akan damai dan sentosa, tidak kekurangan apapun. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keenam jenis ini harus ada di dunia untuk menjadikan masyarakat berjalan dengan sempurna. Satu saja kurang akan menimbulkan chaos di masyarakat. *
I Gede Suwantana
Direktur Indra Udayana Institute of Vedanta
1
Komentar