Agen Elpiji 3 Kg Terapkan Piket
Cegah Naik Harga dan Kelangkaan Gas Selama IMF–WB
TABANAN, NusaBali
Sejumlah agen elpiji 3 kilogram yang ada di Tabanan menggelar koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan dan Satuan Intelkam Polres Tabanan, di Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Selasa (2/10). Koordinasi untuk mengantisipasi kelangkaan maupun kenaikan harga elpiji 3 kg. Hasil koodinasi tersebut agen di Tabanan akan terapkan piket.
Piket dimaksud untuk mengetahui selama IMF titik mana yang mengalami kekosongan elpiji 3 kg, sehingga bisa langsung disuplai. Terlebih di Tabanan khususnya kawasan Tanah Lot akan dikunjungi para delegasi IMF–World Bank.
Koordinator agen elpiji 3 kg di Tabanan I Gusti Ngurah Siwa Genta mengatakan selaku agen elpiji 3 kg harus menjaga kondusifitas dalam hal menjaga pasokan atau suplai kepada masyarakat.
“Sehingga kami sepakat memberlakukan piket. Agen yang piket akan diberikan informasi di mana lokasi yang mengalami kekosongan pasokan elpiji 3 kilogram, sehingga bisa langsung disuplai,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah pihaknya berkoordinasi dengan TPID Tabanan, Satuan Intelkam Polres Tabanan serta awak media untuk dapat memberikan informasi secara cepat dimana daerah yang terjadi kekosongan pasokan elpiji 3 kg di Tabanan.
“Jadi semua saling mengawasi jangan sampai terjadi permasalahan sehingga menjadi sorotan saat penyenggaraan IMF–Word Bank 2018,” tegas Genta.
Menurut Kasat Intelkam Polres Tabanan AKP Luh Komang Sri Subakti, persoalan elpiji 3 kg memang sangat rentan di masyarakat, sehingga jangan sampai menimbulkan gejolak ketika nanti terjadi kelangkaan. Maka dari itu pihaknya akan bersinergi dengan para agen elpiji 3 kg di Tabanan untuk menstabilkan peredaran.
“Bersama TPID Tabanan kami wajib memantau dan melaporkan informasi yang beredar di masyarakat terkait ekonomi, termasuk mengenai elpiji 3 kilogram, sehingga diharapkan nantinya peredarannya stabil,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua TPID Tabanan I Gusti Putu Ekayana. Dia berharap pengunaan elpiji 3 kg sesuai dengan tempatnya alias jangan sampai salah sasaran. Meski belum terjadi di Tabanan, namun dia meminta untuk tetap diantisipasi karena saat IMF–World Bank 2018, Bali akan menjadi sorotan dunia. “Untuk sistem piket yang akan diterapkan sangat bagus, sehingga kelangkaan elpiji 3 kilogram atau kenaikan harga dapat segera diatasi,” tandasnya. *de
Sejumlah agen elpiji 3 kilogram yang ada di Tabanan menggelar koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan dan Satuan Intelkam Polres Tabanan, di Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Selasa (2/10). Koordinasi untuk mengantisipasi kelangkaan maupun kenaikan harga elpiji 3 kg. Hasil koodinasi tersebut agen di Tabanan akan terapkan piket.
Piket dimaksud untuk mengetahui selama IMF titik mana yang mengalami kekosongan elpiji 3 kg, sehingga bisa langsung disuplai. Terlebih di Tabanan khususnya kawasan Tanah Lot akan dikunjungi para delegasi IMF–World Bank.
Koordinator agen elpiji 3 kg di Tabanan I Gusti Ngurah Siwa Genta mengatakan selaku agen elpiji 3 kg harus menjaga kondusifitas dalam hal menjaga pasokan atau suplai kepada masyarakat.
“Sehingga kami sepakat memberlakukan piket. Agen yang piket akan diberikan informasi di mana lokasi yang mengalami kekosongan pasokan elpiji 3 kilogram, sehingga bisa langsung disuplai,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah pihaknya berkoordinasi dengan TPID Tabanan, Satuan Intelkam Polres Tabanan serta awak media untuk dapat memberikan informasi secara cepat dimana daerah yang terjadi kekosongan pasokan elpiji 3 kg di Tabanan.
“Jadi semua saling mengawasi jangan sampai terjadi permasalahan sehingga menjadi sorotan saat penyenggaraan IMF–Word Bank 2018,” tegas Genta.
Menurut Kasat Intelkam Polres Tabanan AKP Luh Komang Sri Subakti, persoalan elpiji 3 kg memang sangat rentan di masyarakat, sehingga jangan sampai menimbulkan gejolak ketika nanti terjadi kelangkaan. Maka dari itu pihaknya akan bersinergi dengan para agen elpiji 3 kg di Tabanan untuk menstabilkan peredaran.
“Bersama TPID Tabanan kami wajib memantau dan melaporkan informasi yang beredar di masyarakat terkait ekonomi, termasuk mengenai elpiji 3 kilogram, sehingga diharapkan nantinya peredarannya stabil,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua TPID Tabanan I Gusti Putu Ekayana. Dia berharap pengunaan elpiji 3 kg sesuai dengan tempatnya alias jangan sampai salah sasaran. Meski belum terjadi di Tabanan, namun dia meminta untuk tetap diantisipasi karena saat IMF–World Bank 2018, Bali akan menjadi sorotan dunia. “Untuk sistem piket yang akan diterapkan sangat bagus, sehingga kelangkaan elpiji 3 kilogram atau kenaikan harga dapat segera diatasi,” tandasnya. *de
1
Komentar