Air PDAM Macet 1,5 Tahun
Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka, keluhkan hanya dapat pelayanan angin.
AMLAPURA, NusaBali
Sejak 1,5 tahun lalu, krama di tiga desa wilayah Kecamatan Sidemen, Karangasem, keluhkan pelayanan PDAM. Sebab aliran air PDAM untuk 17 banjar dinas di tiga desa tersebut macet. Para perbekel sudah berkali-kali melaporkan keluhan itu namun belum ada penanganan. Terkait keluhan itu, Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, langsung turun memimpin pegawainya mengecek kondisi di lapangan.
Gusti Singarsi mengatakan, setelah mengecek mata air Kikian, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, ada pipa bocor dan tersumbat. Sehingga air tidak bisa mengalir. “Itu baru satu titik masalah, belum lagi persoalan pipa di saluran yang lain, makanya masih mengaudit jaringan pipa,” kata Gusti Singarsi, Rabu (3/10). Menghindari munculnya masalah di masyarakat, PDAM Karangasem melayangkan surat permakluman. Sebab perbaikan pipa ini diprediksi cukup lama.
Dikatakan, pipa bocor dan tersumbat ini ditemukan di tiga desa yakni Desa Talibeng, Desa Tri Eka Bhuana, dan Desa Lokasari. “Selama ini pelayanan hanya mengandalkan mata air Kikian, sementara air dari proyek Sungai Telaga Waja belum bisa diandalkan,” tambahnya. Tercatat yang terhambat dapat pelayanan air bersih masing-masing Desa Tri Eka Buana dengan 3 banjar berpenduduk 2.900 jiwa, Desa Talibeng dengan 8 banjar berpenduduk 4.093 jiwa, dan Desa Lokasari dengan 6 banjar berpenduduk 2.894 jiwa.
Gusti Singarsi juga mengecek reservoar air Sungai Telaga Waja di Banjar Padangtunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat. Di mana air yang ditampung sedianya untuk melayani wilayah Kecamatan Sidemen secara gravitasi, isinya hanya sepertiga dan belum dialirkan. “Kami lihat pipa milik Satker Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk mengalirkan air Sungai Telaga Waja juga mengalami kebocoran, belum ada perbaikan,” katanya. Sebenarnya pelayanan di Kecamatan Sidemen lebih mudah dari kecamatan lain karena menggunakan sistem gravitasi.
Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka, mengatakan masalah pelayanan air bersih dari PDAM macet sejak 1,5 tahun lalu. “Kami di sini bukannya dapat pelayanan air, tetapi dapat pelayanan berupa angin. Hanya mendengar suara embusan angin dari pipa, bukan air yang keluar,” keluh Ketut Derka. *k16
Gusti Singarsi mengatakan, setelah mengecek mata air Kikian, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, ada pipa bocor dan tersumbat. Sehingga air tidak bisa mengalir. “Itu baru satu titik masalah, belum lagi persoalan pipa di saluran yang lain, makanya masih mengaudit jaringan pipa,” kata Gusti Singarsi, Rabu (3/10). Menghindari munculnya masalah di masyarakat, PDAM Karangasem melayangkan surat permakluman. Sebab perbaikan pipa ini diprediksi cukup lama.
Dikatakan, pipa bocor dan tersumbat ini ditemukan di tiga desa yakni Desa Talibeng, Desa Tri Eka Bhuana, dan Desa Lokasari. “Selama ini pelayanan hanya mengandalkan mata air Kikian, sementara air dari proyek Sungai Telaga Waja belum bisa diandalkan,” tambahnya. Tercatat yang terhambat dapat pelayanan air bersih masing-masing Desa Tri Eka Buana dengan 3 banjar berpenduduk 2.900 jiwa, Desa Talibeng dengan 8 banjar berpenduduk 4.093 jiwa, dan Desa Lokasari dengan 6 banjar berpenduduk 2.894 jiwa.
Gusti Singarsi juga mengecek reservoar air Sungai Telaga Waja di Banjar Padangtunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat. Di mana air yang ditampung sedianya untuk melayani wilayah Kecamatan Sidemen secara gravitasi, isinya hanya sepertiga dan belum dialirkan. “Kami lihat pipa milik Satker Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk mengalirkan air Sungai Telaga Waja juga mengalami kebocoran, belum ada perbaikan,” katanya. Sebenarnya pelayanan di Kecamatan Sidemen lebih mudah dari kecamatan lain karena menggunakan sistem gravitasi.
Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka, mengatakan masalah pelayanan air bersih dari PDAM macet sejak 1,5 tahun lalu. “Kami di sini bukannya dapat pelayanan air, tetapi dapat pelayanan berupa angin. Hanya mendengar suara embusan angin dari pipa, bukan air yang keluar,” keluh Ketut Derka. *k16
1
Komentar