Doa Perdamaian akan Bergema dari 'Bajra Sandhi'
Gema Perdamaian (GP) yang ke-16 puncak acara bakal dihelat di lapangan sisi timur Monumen Perjuanga Rakyat Bali (Bajra Sandhi) kawasan Niti Mandala Denpasar, Sabtu (6/10) mulai pukul 16.00 sampai dengan 21.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Panitia GP XVI Kadek Adnyana didampingi Sekretaris Wahyu Diatmika dan panitia lainnya saat jumpa pers, Rabu (3/10), mengatakan, acara yang akan melibatkan ribu orang ini akan dihadiri sejumlah pejabat pemerintah pusat, provinsi, kota dan kabupaten di Bali.
Yang tak kalah penting kehadiran para suci, pendeta, biksu, ulama, tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai golongan dan agama, dan konsul-konsul negara sahabat. "Para aktivis dari semua agama tak mau ketinggalan. Mereka akan hadir dari unsur Perkumpulan Pasraman Indonesia, seniman, budayawan, pelajar, mahasiwa, ormas dan masyarakat lainnya baik lokal maupun international," jelasnya.
Dari data yang masuk ke panitia, sampai saat ini yang sudah mendaftar untuk berpartisipasi sekitar 9.281 orang. Padahal undangan yang disebar hanya 800 lembar. "Ini bukti betapa masyarakat memandang penting menggemakan damai," imbuhnya.
Wahyu menambahkan, acara puncak GP akan diawali dengan eksebisi keberagaman etnis Nusantara, karnaval, padayatra, penganugerahan award putra-putri Ambasador Damai, doa bersama para tokoh semua agama dan hiburan. Pada kesempatan ini seluruh peserta juga akan melakukan doa bersama untuk korban di Sulawesi Tengah & Lombok yang dilanda bencana alam.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan telah digelar seperti terlibat dalam world clean up day bersama Suksma Bali, Sarasehan Damai Tokoh Pengusaha Bali bersama HIPMI, IWAPI BKOW, pemilihan Putra-Putri Ambasador Damai bersama STIKOM Bali, dan road show damai ke kampus-kampus.
" Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat untuk selalu sadar memelihara perdamaian ini ditengah peradaban era milenial saat ini. Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan stake holders terus berdatangan," pungkasnya. *
Yang tak kalah penting kehadiran para suci, pendeta, biksu, ulama, tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai golongan dan agama, dan konsul-konsul negara sahabat. "Para aktivis dari semua agama tak mau ketinggalan. Mereka akan hadir dari unsur Perkumpulan Pasraman Indonesia, seniman, budayawan, pelajar, mahasiwa, ormas dan masyarakat lainnya baik lokal maupun international," jelasnya.
Dari data yang masuk ke panitia, sampai saat ini yang sudah mendaftar untuk berpartisipasi sekitar 9.281 orang. Padahal undangan yang disebar hanya 800 lembar. "Ini bukti betapa masyarakat memandang penting menggemakan damai," imbuhnya.
Wahyu menambahkan, acara puncak GP akan diawali dengan eksebisi keberagaman etnis Nusantara, karnaval, padayatra, penganugerahan award putra-putri Ambasador Damai, doa bersama para tokoh semua agama dan hiburan. Pada kesempatan ini seluruh peserta juga akan melakukan doa bersama untuk korban di Sulawesi Tengah & Lombok yang dilanda bencana alam.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan telah digelar seperti terlibat dalam world clean up day bersama Suksma Bali, Sarasehan Damai Tokoh Pengusaha Bali bersama HIPMI, IWAPI BKOW, pemilihan Putra-Putri Ambasador Damai bersama STIKOM Bali, dan road show damai ke kampus-kampus.
" Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat untuk selalu sadar memelihara perdamaian ini ditengah peradaban era milenial saat ini. Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan stake holders terus berdatangan," pungkasnya. *
Komentar