Kios Pasar Kidul Kebanyakan Tutup
Banyak kios di lantai II Pasar Kidul Bangli tutup. Pengelola Pasar Kidul Bangli berencana melayangkan surat teguran kepada para pedagang.
BANGLI, NusaBali
Namun petugas kesulitan mencari alamat para pedagang tersebut karena tidak ada data pasti. Kios lantai II tempat pedagang kain, sandal, dan sepatu. Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara, mengatakan surat teguran sudah ditandatangani sejak bulan Februari 2018. Namun karena kesulitan mencarai alamat pemilik kios, surat tidak bisa diedarkan dan masih tersimpan di kantor. Jro Sabda Negara mengaku kesulitan mencari alamat dikarenakan saat pendataan pedagang dan pengundian tempat langsung ditangani Dinas Perindustrian dan Perdagangan. “Data yang kami dapat dari dinas untuk alamat pedagang atau pemilik kios tidak jelas, hanya tercantum asal kabupatennya. Jelas ini menyulitkan, kemana kami harus kirimkan suratnya,” ungkap Jro Sabda Negara, Rabu (3/10).
Dikatakan, pedagang di lantai II sebanyak 217 pedagang, yang baru menerima surat baru setengahnya. Mereka yang terima surat adalah pedagang yang aktif atau setiap hari buka kios. “Ada kios yang tutup hampir setahun padahal masih banyak masyarakat yang ingin memanfaatkan kios tersebut,” ujar Jro Sabda Negara. Banyaknya kios yang tutup berpengaruh terhadap pendapatan retribusi. Jro Sabda Negara menyampaikan, ada rencana pedagang di lantai II dipindahkan ke Pasar Loka Crana.
Bagi pemilik kios pasif, tidak akan mendapatkan tempat di Pasar Loka Crana. “Kami sudah memiliki data pedagang yang aktif. Kami tidak ingin tempat baru nantinya dijadikan gudang. Ramai-ramai mencari tempat, namun tidak dimanfaatkan. Sedangkan masih banyak masyarakat yang serius ingin berjualan justru tidak dapat tempat,” terangnya. Jro Sabda Negara mengatakan, untuk tahun 2018 target yang diberikan Disperindang sebesar Rp 893.160.592. Hingga bulan September sudah terealiasi Rp 701.831.000. Ia optimis bisa mencapai bahkan melampaui target tersebut. *es
Namun petugas kesulitan mencari alamat para pedagang tersebut karena tidak ada data pasti. Kios lantai II tempat pedagang kain, sandal, dan sepatu. Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara, mengatakan surat teguran sudah ditandatangani sejak bulan Februari 2018. Namun karena kesulitan mencarai alamat pemilik kios, surat tidak bisa diedarkan dan masih tersimpan di kantor. Jro Sabda Negara mengaku kesulitan mencari alamat dikarenakan saat pendataan pedagang dan pengundian tempat langsung ditangani Dinas Perindustrian dan Perdagangan. “Data yang kami dapat dari dinas untuk alamat pedagang atau pemilik kios tidak jelas, hanya tercantum asal kabupatennya. Jelas ini menyulitkan, kemana kami harus kirimkan suratnya,” ungkap Jro Sabda Negara, Rabu (3/10).
Dikatakan, pedagang di lantai II sebanyak 217 pedagang, yang baru menerima surat baru setengahnya. Mereka yang terima surat adalah pedagang yang aktif atau setiap hari buka kios. “Ada kios yang tutup hampir setahun padahal masih banyak masyarakat yang ingin memanfaatkan kios tersebut,” ujar Jro Sabda Negara. Banyaknya kios yang tutup berpengaruh terhadap pendapatan retribusi. Jro Sabda Negara menyampaikan, ada rencana pedagang di lantai II dipindahkan ke Pasar Loka Crana.
Bagi pemilik kios pasif, tidak akan mendapatkan tempat di Pasar Loka Crana. “Kami sudah memiliki data pedagang yang aktif. Kami tidak ingin tempat baru nantinya dijadikan gudang. Ramai-ramai mencari tempat, namun tidak dimanfaatkan. Sedangkan masih banyak masyarakat yang serius ingin berjualan justru tidak dapat tempat,” terangnya. Jro Sabda Negara mengatakan, untuk tahun 2018 target yang diberikan Disperindang sebesar Rp 893.160.592. Hingga bulan September sudah terealiasi Rp 701.831.000. Ia optimis bisa mencapai bahkan melampaui target tersebut. *es
Komentar