nusabali

Indonesia Timur Rawan Tsunami

  • www.nusabali.com-indonesia-timur-rawan-tsunami

Idealnya ada 25 buoy, RI hanya andalkan 5 buoy milik internasional

JAKARTA, NusaBali
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan Indonesia memang rawan terjadi gempa dan tsunami. BNPB mencatat, sejak 1692, telah terjadi 176 tsunami besar dan kecil. "Indonesia memang daerah yang rawan terjadi tsunami. Dan bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, itu memiliki sebuah siklus dan suatu saat pasti terjadi. Dari tahun 1629 sampai hari ini, ada 176 tsunami besar dan kecil terjadi di Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (3/10).

Sutopo menyebut Indonesia timur, seperti Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua, menjadi daerah yang rawan terjadi tsunami. Hal itu terjadi karena wilayah tersebut dilewati tiga lempeng tektonik aktif.

"Karena apa? Interaksi geologi seismisitas yang ada di sana dipengaruhi oleh 3 lempeng tektonik aktif. Lempeng sendi Australia, lempeng Euroasia, dan Lempeng Pasifik. Makanya bentuk pulaunya aneh-aneh karena interaksi antara bantuan lempeng yang ada," ungkap Sutopo.

Sementara itu, Sutopo mengatakan, dari 22 buoy tsunami ( alat untuk mengamati terjadinya gelombang pasang dan tsunami ) yang ada di Indonesia, semuanya sudah tidak berfungsi sejak 2012. Buoy tsunami tersebut tak berfungsi karena ada aksi perusakan dan minimnya biaya perawatan.

"Adanya vandalisme dan terbatasnya biaya pemeliharaan dan operasi menyebabkan buoy tidak berfungsi. Dibuat untuk sandaran kapal, sensor hilang sehingga kondisi ini menyulitkan memastikan apakah tsunami benar terjadi di lautan apa tidak," kata Sutopo.

Sutupo mengatakan normalnya Indonesia membutuhkan 25 buoy tsunami agar bisa memastikan apakah tsunami terjadi di wilayah Indonesia atau tidak. Namun, menurutnya, saat ini Indonesia hanya mengandalkan 5 buoy tsunami milik internasional yang berada di dekat perairan Indonesia.

"Saat ini hanya mengandalkan 5 buoy milik internasional di sekitar wilayah Indonesia, yakni 1 unit di barat Aceh milik India, 1 unit di Laut Andaman milik Thailand, 2 unit selatan Sumba dekat Australia milik Australia, dan 1 unit di utara Papua Nugini milik Amerika Serikat," sebut Sutopo seperti dilansir detik.

Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeliling Kota Palu meninjau lokasi terdampak gempa. Jokowi juga menemui para korban dan memberikan motivasi. Ada beberapa titik yang ditinjau Jokowi di Palu, Rabu (3/10). Pertama, dia menyambangi kawasan Kelurahan Petobo. Di lokasi, Jokowi melihat permukiman warga yang 'ditelan bumi' saat gempa mengguncang Sulteng pada Jumat (28/9). Diperkirakan ratusan warga terkubur di lokasi ini.

Selama perjalanan, Jokowi beberapa kali berhenti, menyapa warga. Warga kemudian mendekat. Banyak yang mengadukan meminta bantuan ke Jokowi. "Pak, mohon bantuannya," kata warga.

"Iya Bu. Ini kita satu-satu ya. Sabar. Bantuan diberikan. Satu-satu dulu. Pertama evakuasi dulu, nanti baru rekonstruksi ya," kata Jokowi.

Perjalanan darat keliling Kota Palu itu kemudian berlanjut. Jokowi ingin menyambangi kawasan Kabupaten Donggala. Pantauan detik, selama perjalanan dari Palu ke Donggala, rumah dan bangunan banyak yang hancur berantakan. Mobil-mobil juga tampak terparkir berserakan karena terbawa arus tsunami.

Selama kunjungannya ke Palu, Jokowi menilai, proses pencarian korban tertimbun, evakuasi warga, hingga perawatan korban bencana di Sulawesi Tengah berjalan dengan baik. *

Komentar