PB3AS Disoal Fraksi PDIP
Minta Distop, Dituding Didomplengi Kampanye. Usai sidang paripurna, Kariyasa Adnyana menegaskan sikap PDIP sudah bulat meminta PB3AS supaya distop saja dulu.
DENPASAR, NusaBali
Situasi politik di Pilkada Denpasar memanas. Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang didirikan Pemprov Bali atas inisiatif Gubernur Made Mangku Pastika, mendapat serangan dari DPRD Bali. Wadah untuk memberikan kesempatan kepada rakyat menyampaikan aspirasinya ini dituding Fraksi PDIP DPRD Bali didomplengi politik. Bahkan Fraksi PDIP meminta gubernur menyetop PB3AS. Memang belakangan ini di PB3AS banyak tampil Calon Walikota Denpasar, I Made Arjaya yang diusung Koalisi Bali Mandara (KBM).
Juru bicara Fraksi PDIP, Ketut Kariyasa Adnyana saat sampaikan pandangan umum fraksinya dalam sidang paripurna DPRD Bali di Gedung DPRD Bali, Selasa (22/9) mengatakan PBA3S distop saja, karena tidak ingin kegiatan yang diadakan setiap hari Minggu pagi di pojok barat Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar itu didomplengi politik.
"Dalam masa Pilkada serentak ini kami sarankan gubernur terkait forum bebas bicara yang difasilitasi saudara gubernur dihentikan sementara waktu," ujar Kariyasa Adnyana. Kata Kariyasa hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pendomplengan kandidat tertentu untuk kampanye yang melanggar ketentuan dari KPU. Sekarang ini masa kampanye harusnya distop dulu, daripada melanggar aturan KPU," ujar politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Usai sidang paripurna Kariyasa Adnyana menegaskan sikap PDIP sudah bulat meminta PB3AS supaya distop saja dulu. "Karena pasti akan didomplengi kandidat dalam kampanye-kampanye. Harus distop. Jangan buat demokrasi kita ini menjadi tidak kondusif," ujar mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini.
Apakah ini untuk memangkas Arjaya sebagai calon yang sering tampil di Pilkada? Kariyasa mengatakan Fraksi PDIP ingin tidak ada pendomplengan. "Silahkan dinilai, selama ini kan sudah banyak mengarah didomplengi. Memang sebaiknya dihentikan," tegas Kariyasa Adnyana.
Atas kondisi ini, Gubernur Made Mangku Pastika saat dikonfirmasi secara terpisah ‘menantang’ kandidat calon kepala daerah dari partai mana saja untuk datang ke PB3AS. "Kalau kandidat calon kepala daerah mau datang ayo silahkan datang, tidak terbatas kepada kelompok tertentu. Itu ruang publik yang kita buat untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat menyampaikan aspirasinya. Asal tidak kampanye," ujar Pastika. Apakah akan distop?
"Tergantung masyarakatlah. Yang jelas podium Bali Bebas Bicara itu bukan untuk kepentingan satu kelompk saja. Saya tegaskan bukan untuk kepentingan saya kelompok tertentu saja. Terbuka untuk siapa saja, untuk seluruh masyarakat Bali. Asal tidak dipakai untuk kampanye," tegas mantan Kapolda Bali ini.
Hal serupa diungkapkan Ketua Bawaslu Bali, Ketut Rudia. Menurutnya selama ini PB3AS dalam perjalanannya wajar-wajar saja. "Podium Bali Bebas Bicara itu ada sebelum Pilkada. Merupakan bagian penyaluran aspirasi. Selama ini kita lihat baik-baik saja," ujar Rudia. Namun jika PB3AS dipakai kepentingan kampanye oleh pejabat dan kandidat tertentu barulah Bawaslu akan bertindak.
Rudia menyebutkan selama ini podium tersebut tidak ada kegiatan kampanye. Tetapi kalau Gubernur Made Mangku Pastika meminta podium tersebut bisa dipakai semua kandidat sangat bagus. "Kita berpikir tidak ada kaitannya dengan Pilkada,” katanya.
Komentar