Keluarga Puri Satria Belum Melapor
Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi di lapangan, sumber api itu berasal dari rumah yang dikontrakkan kepada Imam Buhari.
Sehari Pasca kebakaran, Polisi Belum Bisa Tindaklanjuti
DENPASAR, NusaBali
Pasca kebakaran hebat yang menghanguskan rumah milik AA Ngurah Erdy Erjaya, 53 yang terletak di areal Puri Satria, Jalan Veteran, Nomor 62, Denpasar Timur pada Senin sore, pihak kepolisian belum melakukan langkah penyelidikan terkait pemicu dan sumber api berasal. Pasalnya, pihak keluarga besar Puri Satria masih melakukan rapat koordinasi keluarga terkait langkah yang akan diambil. Meski demikian, untuk mengamankan lokasi, pihak dari Polsek Denpasar Timur sudah memasang garis polisi untuk menjaga keamanan lokasi.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur AKP Nyoman Darsana menerangkan hingga pukul 16.00 Wita, Selasa (12/4) kemarin, pihak korban dalam hal ini keluarga Puri Satria belum membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian. Kata dia, pihak korban masih melakukan koordinasi dengan pihak keluarga besar Puri Satria terkait langkah selanjutnya. “Mereka (korban) belum melaporkan ke Polsek Dentim. Semalam (kemarin malam), masih melakukan rapat koordinasi untuk langkah yang mau diambil oleh keluarga besar. Tapi, sampai sore ini belum ada laporan resminya,” jelasnya saat dikonfirmasi via sambungan teleponnya.
Dikatakan Darsana, setelah petugas pemadam dari BPBD Kota Denpasar menjinakkan api, anggotanya langsung memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi. Hal ini dilakukan agar dalam proses penyelidikan nantinya, lokasi tempat kejadian perkara masih steril. “Kalau memang korban sudah melapor, berarti kita tinggal meminta forensik untuk mengidentifikasi lokasi perkara. Sehingga, lokasi ini masih steril dan memudahkan petugas dalam mengambil langkah,” terangnya seraya mengatakan garis polisi tersebut masih terpasang hingga sore kemarin.
Sepenuhnya, penyelidikan kedepan berkoordinasi dengan pihak forensik untuk mengambil sampel kebakaran agar diteliti lebih dalam dan memastikan penyebabnya. Mantan Kanit Reskrim Kuta Selatan ini juga mengakui dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi di lapangan, sumber api itu berasal dari rumah yang dikontrakkan kepada Imam Buhari, 45. “Setidaknya ada 5 orang yang sudah dimintai keterangan oleh pihak kita dan semuanya mengarah kepada lokasi awal mula api itu. Kalau asal apinya memang sudah jelas (berasal dari kamar penyewa Imam Buhari), tapi, penyebabnya masih menunggu laporan korban dulu biar bisa diselidiki,” tutupnya seraya mengatakan jika di lokasi tidak ditemukan bahan-bahan mencurigakan seperti bensin dan lainnya.
Sementara itu, saat disambangi ditempat jualan pangan keluarga Imam Buhari di Pasar Burung, istrinya Tela Fadila, 40, tampak masih tertunduk lesu di tengah barang dagangannya. Pasangan penyewa kamar di Puri Satria ini masih dalam keadaan syok berat. Meski toko masih dibuka, Tela Fadila yang ditemani seorang pegawainya ini hanya duduk lesu sembari menunggu pembeli datang. “Maaf mas, jangan dulu tanya. Saya masih belum bisa menjawab. Sama bapak (Imam Buhari) saja,” ujarnya sembari meneteskan air mata.
Meski demikian, wanita yang menggunakan kerudung berwarna ping tersebut akhirnya mulai buka suara saat ditanyai keluarga besarnya. Diceritakannya, ia dan sanak saudaranya sudah mengungsi di rumah kerabatnya di Dalung, Kuta Utara. Pasca kebakaran itu, keluarganya langsung dibawa ke keluarga untuk menetap sementara. “Semuanya sudah disana (Dalung). Setelah dimintai keterangan sama polisi, keluarga langsung kesana,” terangnya.
Terkait sewa kamar yang ditempati Buhari dan Tela, pasangan asal Madura, Jawa Timur ini, mereka mengontrak sudah tiga tahun. Dimana, saat kontrak pertama, pasangan ini mengambil 2 tahun sekaligus. Sementara, untuk tahun ketiga, mereka hanya memperpanjangnya selama setahun. “Kalau bayar pertahunnya saya kurang tahu mas. Tanya sama bapaknya biar lebih jelas. Tapi, untuk sebulan pembayaran listrik dari 3 kamar yang dikontrak itu berkisaran dari Rp 400 sampai Rp 600 ribu sebulan,” tutupnya.7 da
Komentar