Pintu Masuk di Pelabuhan Tikus dan Perbatasan Diperketat
Jelang perhelatan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Bali, Polres Buleleng perketat pengawasan pintu masuk di pelabuhan tikus dan perbatasan di jalur darat.
SINGARAJA, NusaBali
Kapolres Buleleng, AKBP Suratno, Kamis (4/10) kemarin menjelaskan Polres Buleleng secara khusus mem-back up Polda Bali sebagai ujung tombak pengamanan IMF-World Bank 2018 di Bali. Ia pun mengirimkan 279 orang personelnya ke Polda Bali untuk membantu pengamanan selama penyelenggaraan perhelatan dunia yang akan berlangsung tanggal 8-14 Oktober mendatang.
“Khusus Polres Buleleng mengirim 279 personel untuk membackup Polda Bali dalam pengamanan. Sedangkan sisanya akan melakukan pengamanan internal di daerah tetap kita lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan,” katanya.
Apalagi Buleleng merupakan daerah terluas di Bali dengan garis pantai terpanjang, yang memiliki potensi masuknya penyelundupan atau hal lain yang membahayakan sangat tinggi. Ia pun mengaku sudah melakukan gelar cipta kondisi untuk melakukan penindakan kriminal jalanan dan memperketat jalur masuk daerah Buleleng baik darat dan laut. “Bhabinkamtibmas di masing-masing desa terus memantau kondisi terkini, apalagi yang bertugas di daerah perbatasan antar daerah darat dan pelabuhan tikus yang ada di Buleleng,” imbuhnya.
Sementara itu, pihaknya pun berharap masyarakat tetap bekerjasama dalam menciptakan situasi tetap kondusif dan mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank sukses di gelar di Bali. *k23
Kapolres Buleleng, AKBP Suratno, Kamis (4/10) kemarin menjelaskan Polres Buleleng secara khusus mem-back up Polda Bali sebagai ujung tombak pengamanan IMF-World Bank 2018 di Bali. Ia pun mengirimkan 279 orang personelnya ke Polda Bali untuk membantu pengamanan selama penyelenggaraan perhelatan dunia yang akan berlangsung tanggal 8-14 Oktober mendatang.
“Khusus Polres Buleleng mengirim 279 personel untuk membackup Polda Bali dalam pengamanan. Sedangkan sisanya akan melakukan pengamanan internal di daerah tetap kita lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan,” katanya.
Apalagi Buleleng merupakan daerah terluas di Bali dengan garis pantai terpanjang, yang memiliki potensi masuknya penyelundupan atau hal lain yang membahayakan sangat tinggi. Ia pun mengaku sudah melakukan gelar cipta kondisi untuk melakukan penindakan kriminal jalanan dan memperketat jalur masuk daerah Buleleng baik darat dan laut. “Bhabinkamtibmas di masing-masing desa terus memantau kondisi terkini, apalagi yang bertugas di daerah perbatasan antar daerah darat dan pelabuhan tikus yang ada di Buleleng,” imbuhnya.
Sementara itu, pihaknya pun berharap masyarakat tetap bekerjasama dalam menciptakan situasi tetap kondusif dan mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank sukses di gelar di Bali. *k23
1
Komentar