Puluhan Ribu KPM Masih Krodit
Mulai bulan November 2018, rencananya bantuan pangan non tunai seharga Rp 110.000 berupa telur dan beras.
AMLAPURA, NusaBali
Bantuan pangan non tunai pengganti rastra (beras sejahtera) di Kabupaten Karangasem masih krodit. Sebanyak 21.834 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) bermasalah. Ada warga kurang mampu tak masuk daftar, sedangkan orang kaya justru masuk daftar sehingga perlu verifikasi ulang. Data yang datang dari pusat tak sesuai fakta di lapangan.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, merencanakan setiap pemegang kartu KPM mendapatkan bantuan pangan non tunai seharga Rp 110.000 mulai November 2018 berupa telur dan beras. “Kami masih terus melakukan verifikasi agar warga yang menerima benar-benar sesuai kenyataan. Bahkan warga yang mampu terima bantuan pangan non tunai,” ungkapnya usai sosialisasi KPM bersama BRI dan segenap perbekel di aula Kantor Bupati Jalan Ngurah Rai Amlapura, Kamis (4/10).
Mengoptimalkan pendataan dan verifikasi, petugas TKS (Tenaga Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Karangasem bekerjasama dengan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) bersinergi dengan 75 perbekel dan 3 kelurahan. Petugas TKSK Kecamatan Selat, I Putu Supartika, mengatakan data yang masuk KPM di wilayah kerjanya telah sesuai kondisi di lapangan dan layak dapat bantuan. “Hanya saja masih banyak warga kurang mampu belum masuk penerima bantuan,” ungkap Putu Supartika.
Perbekel Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana, mengaku masih memverifikasi data. “Sementara masih memiliki data 373 KPM, tetapi data terus bergerak,” kata Partadana. Penerima bantuan pangan non tunai di Karangasem dari jumlah 21.834 KPM tersebar di delapan kecamatan. Kecamatan Rendang sebanyak 1.013 KPM, Sidemen 1.628 KPM, Manggis 1.146 KPM, Karangasem 4.549 KPM, Abang 5.273 KPM, Bebandem 2.341 KPM, Selat 1.763 KPM dan Kubu sebanyak 4.121 KPM. *k16
Bantuan pangan non tunai pengganti rastra (beras sejahtera) di Kabupaten Karangasem masih krodit. Sebanyak 21.834 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) bermasalah. Ada warga kurang mampu tak masuk daftar, sedangkan orang kaya justru masuk daftar sehingga perlu verifikasi ulang. Data yang datang dari pusat tak sesuai fakta di lapangan.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, merencanakan setiap pemegang kartu KPM mendapatkan bantuan pangan non tunai seharga Rp 110.000 mulai November 2018 berupa telur dan beras. “Kami masih terus melakukan verifikasi agar warga yang menerima benar-benar sesuai kenyataan. Bahkan warga yang mampu terima bantuan pangan non tunai,” ungkapnya usai sosialisasi KPM bersama BRI dan segenap perbekel di aula Kantor Bupati Jalan Ngurah Rai Amlapura, Kamis (4/10).
Mengoptimalkan pendataan dan verifikasi, petugas TKS (Tenaga Kesejahteraan Sosial) Kabupaten Karangasem bekerjasama dengan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) bersinergi dengan 75 perbekel dan 3 kelurahan. Petugas TKSK Kecamatan Selat, I Putu Supartika, mengatakan data yang masuk KPM di wilayah kerjanya telah sesuai kondisi di lapangan dan layak dapat bantuan. “Hanya saja masih banyak warga kurang mampu belum masuk penerima bantuan,” ungkap Putu Supartika.
Perbekel Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana, mengaku masih memverifikasi data. “Sementara masih memiliki data 373 KPM, tetapi data terus bergerak,” kata Partadana. Penerima bantuan pangan non tunai di Karangasem dari jumlah 21.834 KPM tersebar di delapan kecamatan. Kecamatan Rendang sebanyak 1.013 KPM, Sidemen 1.628 KPM, Manggis 1.146 KPM, Karangasem 4.549 KPM, Abang 5.273 KPM, Bebandem 2.341 KPM, Selat 1.763 KPM dan Kubu sebanyak 4.121 KPM. *k16
Komentar