CushCush Gallery Gelar DenPasar 2018 dan Launching DenPasar Art + Design Map 2018-2019
Selama tiga bulan, pengunjung akan dimanjakan dengan karya-karya kontemporer seniman dari dalam dan luar Bali yang bercirikhaskan ‘Kota Denpasar.’
DENPASAR, NusaBali
Resmi dibuka, pameran berbasis desain seni, arsitekur, penampilan, dan diskusi kontemporer, yang bertajuk DenPasar, kembali digelar di tahun 2018 ini, setelah sebelumnya sukses digelar pada 2017 dengan tema ‘Bahasa Pasar.’ Acara tersebut dibuka langsung oleh Founder sekaligus Direktur CushCush Gallery, Suriawati Qiu, pada Jumat (05/10) bertempat di CushCush Gallery, Jalan Teuku Umar, Gang Rajawali 1A, Denpasar.
Acara yang juga diinisiasi oleh CushCush Gallery, kali ini bertemakan ‘JINGGA An Exhibition A Movement’ yang merepresentasikan berbagai rona yang bercampur di kala terbit dan terbenamnya matahari, yaitu saat terang dan gelap melebur satu sama lain. Tujuan dari tema tersebut tidak lain adalah untuk menyajikan berbagai perspektif dalam realitas Bali yang beragam dan berlapis melalui seni desain dan arsitektur kontemporer.
Pada kesempatan yang sama, diluncurkan pula sebuah peta yang bertajuk ‘DenPasar Art + Design Map 2018-2019’ oleh Suriawati, yang mana di dalamnya terdapat berbagai destinasi, acara, hingga galeri-galeri seni yang patut dikunjungi siapa saja di Kota Denpasar. Bahwa, di tengah hiruk pikuk kota metropolitan tersebut, masih berdenyut jejak-jejak seni hingga tradisional dari berbagai kalangan yang dinamis serta beragam, yang bisa dinikmati dan dihayati, seperti yang disampaikan Suriawati dalam sambutannya berikut pada lebih dari 100-an pengunjung yang hadir.
“Ketika kita memulai perjalanan kita, ternyata memang di Denpasar itu sangat banyak sekali komunitas kreatif dan seniman-senimannya yang sangat beragam. Jadi kita berpikir untuk menjadi wadah untuk bersama-sama menyuarakan keberagaman di Kota Denpasar, keberagaman yang sangat-sangat dinamis di kota ini,” papar Suriawati.
Menyambung sambutannya, wanita yang juga aktif di bidang desain interior itu turut memperkenalkan seniman-seniman yang juga ambil bagian dalam DenPasar 2018. Terdapat 12 seniman terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia dan 3 seniman yang merupakan tamu kehormatan. Tiga seniman tersebut antara lain, Jumaadi (Sidoarjo, Jawa Timur, yang sekarang tinggal di Sydney, Australia), Alit Ambara (Singaraja, Bali), dan Yoka Sara (Denpasar, Bali). Karya-karya kontemporer mereka dapat disaksikan langsung di CushCush Gallery.
Pameran seni kontemporer DenPasar 2018 ini akan dilangsungkan selama kurang lebih 3 bulan, dari Oktober 2018 hingga Januari 2019 dan dikemas dengan berbagai acara menarik, diantaranya; berbagai lokakarya, workshop, Design Talk, Curatorial Talk, Denpasar Talk, pemutaran film, dan masih banyak lagi. Acara ini tidak dipungut biaya dan pengunjung bisa datang dengan siapa saja. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelangsungan acara dan program, informasi dapat diakses melalui situs www.cushcushgallery.com/ccg/denpasar2018/. *ph
Komentar