Pembuang Orok di Desa Tojan Masih Misterius
Jajaran Polres dan Polsek Klungkung tengah memburu pelaku pembuang orok di Sungai Toya Yeh Ehe, Desa Tojan, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Setelah menggelar olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, petugas juga mendatangi bidan di saputaran Klungkung untuk mencari informasi mengenai data ibu hamil.
Dari hasil penyelidikan petugas sempat mencurigai seorang wanita di wilayah Klungkung. Namun setelah didatangi ternyata wanita itu sudah melahirkan anaknya dan bersamanya. “Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujar Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sarjana, Jumat (5/10). Untuk mengungkap kasus ini petugas saat ini berkoordinasi dengan para bidan, puskemas maupuan RS, untuk mencari data perempuan yang sempat memeriksakan kandungan.
Namun pelaku sejauh ini belum terungkap. Di satu sisi jenazah orok tersebut juga akan diotopsi dan mengecek sampel DNA-nya. Orok tersebut masih berada di RSUD Klungkung.
Sebelumnya, Warga digegerkan dengan penemuan orok dalam kondisi mengenaskan di aliran sungai Toya Yeh Ehe, Desa Tojan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Kamis (4/10) sore. Orok ini kali pertama ditemukan Ni Nengah Nadi, warga Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Klungkung, saat mencuci pakaian di sungai tersebut.
Saat melihat sosok orok tersebut Nengah Nadi langsung meminta pertolongan kepada warga, beberapa menit kemudian warga maupun petugas kepolisian datang ke lokasi. Orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 45 kg dan berat 3 kg, ketika ditemui kondisinya sudah mengalami lebam dan berbau. Diperkirakan lama orok sudah 2-4 hari dibuang. *wan
Setelah menggelar olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, petugas juga mendatangi bidan di saputaran Klungkung untuk mencari informasi mengenai data ibu hamil.
Dari hasil penyelidikan petugas sempat mencurigai seorang wanita di wilayah Klungkung. Namun setelah didatangi ternyata wanita itu sudah melahirkan anaknya dan bersamanya. “Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujar Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sarjana, Jumat (5/10). Untuk mengungkap kasus ini petugas saat ini berkoordinasi dengan para bidan, puskemas maupuan RS, untuk mencari data perempuan yang sempat memeriksakan kandungan.
Namun pelaku sejauh ini belum terungkap. Di satu sisi jenazah orok tersebut juga akan diotopsi dan mengecek sampel DNA-nya. Orok tersebut masih berada di RSUD Klungkung.
Sebelumnya, Warga digegerkan dengan penemuan orok dalam kondisi mengenaskan di aliran sungai Toya Yeh Ehe, Desa Tojan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Kamis (4/10) sore. Orok ini kali pertama ditemukan Ni Nengah Nadi, warga Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Klungkung, saat mencuci pakaian di sungai tersebut.
Saat melihat sosok orok tersebut Nengah Nadi langsung meminta pertolongan kepada warga, beberapa menit kemudian warga maupun petugas kepolisian datang ke lokasi. Orok tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang 45 kg dan berat 3 kg, ketika ditemui kondisinya sudah mengalami lebam dan berbau. Diperkirakan lama orok sudah 2-4 hari dibuang. *wan
Komentar