Protes IMF-WB, Puluhan Orang Demo di Polda
Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat Menentang IMF-World Bank, menggelar aksi di depan Mapolda Bali di Jalan WR Supratman, Denpasar, Jumat (5/10).
DENPASAR, NusaBali
Selain menentang penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018, puluhan massa ini juga menentang pembatasan dan larangan izin bagi kegiatan masyarakat saat berlangsungnya kegiatan yang digelar di Nusa Dua, Kuta Selatan Badung pada 7-14 Oktober mendatang.
Salah satu acara yang dilarang melalui surat edaran Dit Intelkam Polda Bali pada 20 September, yaitu Konferensi Rakyat Global (People’ Global Conference/PGC), yang direncanakan digelar di auditorium RRI Denpasar, mulai 8-14 Oktober 2018. “Kami menyesalkan larangan Konferensi Rakyat Global (People’ Global Conference/PGC),” ujar juru bicara PGC, Helda Kasmy.
Akibat surat edaran dilarangnya izin kegiatan selama IMF-WB 2018, acara yang dipersiapkan sejak 6 bulan lalu itu terancam tak bisa dilaksanakan. “Kami sudah mengirim surat izin ke Polda Bali dan Mabes Polri. Selain itu diskusi acara yang akan kami gelar juga sudah dilakukan jauh sebelum acara dipersiapkan,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakannya, usai mengelar aksi damai Helda mengaku bisa bertemu dengan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose di lobi Mapolda Bali. “Saat bertemu Kapolda, kegiatan PGC akhirnya tidak dilarang dan mengizinkan dilakukan di RRI Denpasar. Beliau mengijinkan, tapi tidak mencabut surat edaran dari Dit Intelkam,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan Helda, kegiatan IMF-WB tidak bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Dia mengatakan, bersama puluhan organisasi masyarakat baik lokal dan internasional menentang kegiatan IMF-WB melalui PGC. “Acara PGC diikuti oleh ratusan peserta dari puluhan organisasi buruh, petani, perempuan, dan masyarakat civil,” tegasnya. *rez
Selain menentang penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018, puluhan massa ini juga menentang pembatasan dan larangan izin bagi kegiatan masyarakat saat berlangsungnya kegiatan yang digelar di Nusa Dua, Kuta Selatan Badung pada 7-14 Oktober mendatang.
Salah satu acara yang dilarang melalui surat edaran Dit Intelkam Polda Bali pada 20 September, yaitu Konferensi Rakyat Global (People’ Global Conference/PGC), yang direncanakan digelar di auditorium RRI Denpasar, mulai 8-14 Oktober 2018. “Kami menyesalkan larangan Konferensi Rakyat Global (People’ Global Conference/PGC),” ujar juru bicara PGC, Helda Kasmy.
Akibat surat edaran dilarangnya izin kegiatan selama IMF-WB 2018, acara yang dipersiapkan sejak 6 bulan lalu itu terancam tak bisa dilaksanakan. “Kami sudah mengirim surat izin ke Polda Bali dan Mabes Polri. Selain itu diskusi acara yang akan kami gelar juga sudah dilakukan jauh sebelum acara dipersiapkan,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakannya, usai mengelar aksi damai Helda mengaku bisa bertemu dengan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose di lobi Mapolda Bali. “Saat bertemu Kapolda, kegiatan PGC akhirnya tidak dilarang dan mengizinkan dilakukan di RRI Denpasar. Beliau mengijinkan, tapi tidak mencabut surat edaran dari Dit Intelkam,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan Helda, kegiatan IMF-WB tidak bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Dia mengatakan, bersama puluhan organisasi masyarakat baik lokal dan internasional menentang kegiatan IMF-WB melalui PGC. “Acara PGC diikuti oleh ratusan peserta dari puluhan organisasi buruh, petani, perempuan, dan masyarakat civil,” tegasnya. *rez
Komentar