Adopsi Pemilu, Blasman Pilih Ketua Osis
Pemilihan ketua-wakil ketua Osis (pemilos) SMAN 1 Blahbatuh, di Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, digelar layaknya pemilihan umum (pemilu).
GIANYAR, NusaBali
Untuk menyelenggarakan Pemilos, dibentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Pemilihan berlangsung Kamis (4/10) pagi - sore dilanjutkan dengan penghitungan suara.
Pemilos di sekolah yang beken dengan sebutan Blasman ini juga dihadiri Divisi Sosialisasi Komisioner KPU Gianyar AA Istri Agung Darmawati. Layaknya pemungutan suara saat Pilkada, sejumlah ruang kelas dijadikan TPS, lengkap dengan bilik suara, kotak suara hingga tinta. Bahkan mekanisme Pemilos sebelum pemungutan suara, juga berlangsung layaknya tahapan Pilkada semacam penyampaian visi misi, kampanye, dan masa tenang.
Ketua KPPS I Gusti Ayu Mita Dewi didampingi Kepala Sekolah I Ketut Sulatra mengatakan, hasil penghitungan suara baru rampung pada Kamis malam. Pasangan calon nomor urut 1 Kadek Agus Yuda Parmana dan I Putu Wahyu Sumarsana Putra memperoleh suara terbanyak, 725 suara. Yuda-Wahyu unggul dari 1.081 pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
Menyusul di urutan kedua, paslon nomor urut 3, Ni Nyoman Devi Kartikasari dan Ni Wayan Manika Santi dengan perolehan 190 suara. Paslon nomor urut 2, I Gusti Ayu Saraswati dan Ni Kadek Diah Arisma harus puas hanya memperoleh 103 suara. Dari ajang demokrasi ini, KPPS juga mencatat tingkat partisipasi siswa dalam memilih cukup tinggi. Terbukti dari total jumlah pemilih 1.117 orang, penggunaan hak pilih mencapai 1.081 orang. “Yang tidak menggunakan hak pilih cuma 36 orang,” jelas Mita Dewi, Jumat (5/10).
Terhadap Pemilos Blasman ini, komisioner KPU Gianyar AA Istri Darmawati mengapresiasi. “Mekanismenya hampir sama dengan Pemilu,” ujarnya. Pemilos ini pun, diakui sebagai media edukasi politik yang cantik untuk kalangan pemilih pemula. Terutama menjelang hajatan Pileg dan Pilpres 17 April 2019 nanti.
Kepala SMAN 1 Blahbatuh Ketut Sulatra mengatakan Pemilos ini bertujuan agat ketua dan wakil ketua osis terpilih terbaik di antara yang baik. “Agar tidak beli kucing dalam karung. Melalui mekanisme Pemilos ini, para siswa tahu rekam jejak pasangan calon,” ujarnya. Mengenai tahapan, diawali dengan uji kompetensi manajerial, leadership, sosial, kepribadian. Selanjutnya dilakukan uji kepatutan dan kelayakan, lalu penyampaian visi misi. “Tahap empat, kami ada sesi tanya jawab paslon dengan pemilih, tahap lima pemungutan suara. Pemilos ini rutin kami gelar tiap tahun, sebagai implementasi dari pendidikan nilai demokrasi di kalangan peserta didik,” ujarnya. *nvi
Pemilos di sekolah yang beken dengan sebutan Blasman ini juga dihadiri Divisi Sosialisasi Komisioner KPU Gianyar AA Istri Agung Darmawati. Layaknya pemungutan suara saat Pilkada, sejumlah ruang kelas dijadikan TPS, lengkap dengan bilik suara, kotak suara hingga tinta. Bahkan mekanisme Pemilos sebelum pemungutan suara, juga berlangsung layaknya tahapan Pilkada semacam penyampaian visi misi, kampanye, dan masa tenang.
Ketua KPPS I Gusti Ayu Mita Dewi didampingi Kepala Sekolah I Ketut Sulatra mengatakan, hasil penghitungan suara baru rampung pada Kamis malam. Pasangan calon nomor urut 1 Kadek Agus Yuda Parmana dan I Putu Wahyu Sumarsana Putra memperoleh suara terbanyak, 725 suara. Yuda-Wahyu unggul dari 1.081 pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
Menyusul di urutan kedua, paslon nomor urut 3, Ni Nyoman Devi Kartikasari dan Ni Wayan Manika Santi dengan perolehan 190 suara. Paslon nomor urut 2, I Gusti Ayu Saraswati dan Ni Kadek Diah Arisma harus puas hanya memperoleh 103 suara. Dari ajang demokrasi ini, KPPS juga mencatat tingkat partisipasi siswa dalam memilih cukup tinggi. Terbukti dari total jumlah pemilih 1.117 orang, penggunaan hak pilih mencapai 1.081 orang. “Yang tidak menggunakan hak pilih cuma 36 orang,” jelas Mita Dewi, Jumat (5/10).
Terhadap Pemilos Blasman ini, komisioner KPU Gianyar AA Istri Darmawati mengapresiasi. “Mekanismenya hampir sama dengan Pemilu,” ujarnya. Pemilos ini pun, diakui sebagai media edukasi politik yang cantik untuk kalangan pemilih pemula. Terutama menjelang hajatan Pileg dan Pilpres 17 April 2019 nanti.
Kepala SMAN 1 Blahbatuh Ketut Sulatra mengatakan Pemilos ini bertujuan agat ketua dan wakil ketua osis terpilih terbaik di antara yang baik. “Agar tidak beli kucing dalam karung. Melalui mekanisme Pemilos ini, para siswa tahu rekam jejak pasangan calon,” ujarnya. Mengenai tahapan, diawali dengan uji kompetensi manajerial, leadership, sosial, kepribadian. Selanjutnya dilakukan uji kepatutan dan kelayakan, lalu penyampaian visi misi. “Tahap empat, kami ada sesi tanya jawab paslon dengan pemilih, tahap lima pemungutan suara. Pemilos ini rutin kami gelar tiap tahun, sebagai implementasi dari pendidikan nilai demokrasi di kalangan peserta didik,” ujarnya. *nvi
1
Komentar