nusabali

Ombudsman Minta Dikaji Lagi

  • www.nusabali.com-ombudsman-minta-dikaji-lagi

Menurut Umar, pada sejumlah sekolah yang radiusnya jauh dari lokasi pertemuan, tentu tidak akan berdampak mengganggu aktivitas pertemuan, apalagi sudah ada pengawasan dan monitoring dari aparat terkait.

Sekolah di Kuta Selatan yang Diliburkan saat IMF-WB

DENPASAR, NusaBali
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali mengharapkan kebijakan meliburkan siswa pada sejumlah sekolah di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dilakukan secara terbatas pada satuan pendidikan yang jaraknya sangat dekat dengan lokasi pertemuan IMF-World Bank.

"Kalau lokasi sekolah sangat dekat sekali, kami bisa mengerti dan memahami sehingga kegiatan pertemuan IMF-WB tidak terganggu. Tetapi pada sekolah-sekolah yang letaknya lebih dari tiga kilometer dari lokasi IMF, saya kira tidak perlu diliburkan," kata Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, di Denpasar, Minggu (7/10).

Menurut Umar, pada sejumlah sekolah yang radiusnya jauh dari lokasi pertemuan, tentu tidak akan berdampak mengganggu aktivitas pertemuan, apalagi sudah ada pengawasan dan monitoring dari aparat terkait.

Selain itu, Umar mengharapkan agar pihak sekolah tetap memberikan tugas kepada siswa selama mereka diliburkan pada 8-12 Oktober itu.

"Tugasnya bisa diberikan dalam bentuk tugas kelompok dan individu yang harus dilaporkan ketika siswa masuk sekolah. Misalnya secara individual, guru dapat memberikan tugas kepada siswa membaca buku untuk judul tertentu, dan setelah masuk dilaporkan apa yang dibaca, demikian juga siswa dapat diberikan bentuk-bentuk tugas kelompok," ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Umar, anak-anak tidak libur sama sekali saat pertemuan IMF. Namun, siswa-siswi tetap bisa melaksanakan tugas-tugas belajar, meskipun tidak masuk kelas.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Badung menyatakan meliburkan sejumlah sekolah di kawasan Kecamatan Kuta Selatan, saat pelaksanaan pertemuan IMF-WB, 8-12 Oktober.

"Kami meliburkan seluruh sekolah di wilayah Kuta Selatan karena untuk mengantisipasi aktivitas delegasi yang menyebar di wilayah Kuta Selatan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Badung Ketut Widia Astika.

Nantinya, katanya, para siswa akan tetap belajar di rumah dengan materi yang telah disiapkan guru agar siswa juga tetap dapat belajar selama lima hari berada di rumah. Namun, selama lima hari itu, sekolah akan tetap buka dan guru beraktivitas seperti biasa.

Widia mengemukakan jumlah sekolah dan pelajar yang diliburkan adalah sekolah TK sebanyak 48 sekolah dengan 2.771 siswa, SD sebanyak 55 sekolah dengan 14.561 siswa, SMP sebanyak 16 sekolah dengan 6.559 siswa, dan Pusat Kegiatan Belajar Mangajar (PKBM) sebanyak lima tempat dengan 134 siswa.

"Ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendukung pertemuan internasional IMF-World Bank sesuai yang disampaikan Bapak Bupati. Sehingga bagaimanapun juga seluruh pihak harus siap menyukseskan acara ini," ucapnya. *ant

Komentar