Panitia Nasional IMF–WB Tanam Bibit Terumbu Karang
Mengawali pertemuan tahunan Annual Meeting International Monetary Fund – World Bank (IMF–WB) yang mulai digelar Senin (8/10) hari ini, panitia nasional menanam bibit terumbu karang di Pantai Sofitel, Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (7/10).
MANGUPURA, NusaBali
Kegiatan ini mejadi pembuka pertemuan akbar itu karena yang dibahas nantinya tidak semata persoalan ekonomi tetapi juga masalah lingkungan. Kegiatan penanaman bibit terumbu karang ini dihadiri oleh Ketua Panitia Nasional IMF–WB yang juga Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.
Luhut Pandjaitan mengungkapkan penanaman bibit terumbu karang ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan, terutama di laut. Kegiatan ini dilaksakan di Nusa Dua karena area Nusa Dua adalah bagian dari coral triangle. “Terumbu karang bukan hanya tempat tinggal bagi biota laut, tetapi sumber protein yang besar yang harus dikonservasi,” tutur Luhut.
Sedangkan Menkeu Sri Mulyani mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata kecintaan pada lingkungan dan bentuk solidaritas bersama terhadap lingkungan. Dalam pertemuan yang digelar pada 8 – 14 Oktober nanti tak hanya membahas masalah ekonomi tetapi juga masalah lingkungan.
Sri Mulyani juga mengatakan pada Annual Meeting IMF–WB ini pemerintah akan mendiskusikan kebijakan keuangan untuk melindungi lingkungan hidup. “Sebanyak 60 persen jenis spesies terumbu karang ada di Indonesia dari keseluruhan terumbu karang di dunia. Kita harus mulai memikirkan sebuah bentuk perlindungan. Masalah ini saya akan bawa ke pertemuan nanti. Ini tak hanya milik Indonesia tetapi milik dunia yang harus kita lindungi bersama untuk generasi mendatang,” ujar Sri Mulyani. *po
Luhut Pandjaitan mengungkapkan penanaman bibit terumbu karang ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan, terutama di laut. Kegiatan ini dilaksakan di Nusa Dua karena area Nusa Dua adalah bagian dari coral triangle. “Terumbu karang bukan hanya tempat tinggal bagi biota laut, tetapi sumber protein yang besar yang harus dikonservasi,” tutur Luhut.
Sedangkan Menkeu Sri Mulyani mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata kecintaan pada lingkungan dan bentuk solidaritas bersama terhadap lingkungan. Dalam pertemuan yang digelar pada 8 – 14 Oktober nanti tak hanya membahas masalah ekonomi tetapi juga masalah lingkungan.
Sri Mulyani juga mengatakan pada Annual Meeting IMF–WB ini pemerintah akan mendiskusikan kebijakan keuangan untuk melindungi lingkungan hidup. “Sebanyak 60 persen jenis spesies terumbu karang ada di Indonesia dari keseluruhan terumbu karang di dunia. Kita harus mulai memikirkan sebuah bentuk perlindungan. Masalah ini saya akan bawa ke pertemuan nanti. Ini tak hanya milik Indonesia tetapi milik dunia yang harus kita lindungi bersama untuk generasi mendatang,” ujar Sri Mulyani. *po
1
Komentar