Polda Menyaring Kendaraan Masuk
Selain mereduksi kendaraan yang masuk Nusa Dua, juga meliburkan sekolah yang ada di sekitar pertemuan IMF-WB
Lokasi Pertemuan IMF-WB di Nusa Dua
DENPASAR, NusaBali
Kepolisian Daerah Bali menyaring atau mereduksi kendaraan bermotor yang masuk ke lokasi pertemuan tahunan Annual Meeting IMF-World Bank (IMF/WB) di Nusa Dua, 8-14 Oktober 2018, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengambil langkah mereduksi kendaraan yang tidak penting bisa masuk ke BNDCC (Bali Nusa Dua Convention Center), Nusa Dua," kata Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R. Golose usai Apel Gelar Pasukan di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (7/10) pagi.
Ia mengatakan, keputusan Pemerintah Provinsi Bali bersama Kepolisian Daerah Bali mengambil langkah diskresi dalam pengamanan IMF-WB selain mereduksi kendaraan yang masuk Nusa Dua, juga meliburkan sekolah yang ada di sekitar pertemuan IMF-WB. Hal ini dilakukan, kata dia, mengingat pertemuan IMF-WB di Bali akan digelar di satu lokasi saja, sehingga keputusan ini diambil guna menjaga keamanan wilayah dan mencegah terjadinya kemacetan akibat aktivitas yang padat di Nusa Dua. "Kami telah berkoordinasi dengan Gubernur Bali agar meliburkan sekolah di Nusa Dua dan kepolisian juga akan mereduksi kendaraan masuk BNDCC Nusa Dua," katanya.
Ia menegaskan, kepolisian tidak mereduksi kendaraaan bermotor yang masuk Jalan Tol Bali Mandara, sehingga masyarakat masih bisa mengakses jalan tersebut. "Namun, kendaraan yang masuk ke Nusa Dua akan tetap kami berlakukan ganjil dan genap untuk meminimalkan kemacetan," ujarnya.
Dengan upaya mereduksi kendaraan bermotor yang tidak perlu masuk ke Nusa Dua ini, akan mengoptimalkan jajaran anggota TNI/Polri dalam melakukan pengamanan. "Mengingat, akan ada 3.500 orang yang hadir dalam pertemuan IMF/WB ini," ujarnya.
Dengan diskresi ini, akan mengoptimalkan personel yang telah dikerahkan oleh jajaran TNI/Polri tanpa harus menambah personel untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi pertemuan. "Perencanaan pengaman IMF/WB ini sudah kami lakukan dua tahun silam dan kami bersama jajaran terkait terus melakukan pertemuan sebelum berlangsungnya kagiatan IMF/WB ini," ujar Golose.
Pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar ikut menjaga keamanan dan tertib berlalu lintas, mengingat akan banyak tamu yang datang ke Bali. Ia menambahkan, untuk peserta yang telah mendaftar melalui ‘Meetings Team Secretariat’ (MTS) mencapai 14.000 orang dan yang telah mendaftar melalui Indonesian Planing Team (IPT) mencapai 21.000 orang. "Tadi malam sudah ada lebih dari 60 negara dari 189 negara yang sudah datang, namun untuk tamu VVIP masih belum ada yang datang. Kami tetap melakukan perlakuan yang sama dalam pengamanan tamu VIP, VIP plus maupun VVIP yang bersinergi dengan TNI," katanya.
Untuk pengamanan objek kegiatan, juga sudah dikerahkan jajaran TNI/Polri dan steriliasi juga terus dilakukan setiap hari, terutama di lokasi penginapan maupun pertemuan VIP plus dan VVIP (Sekjen Aseana) maupun Presiden Bank Dunia. "Acara puncak pertemuan IMF/WB ini akan berlangsung 10-12 Oktober 2018, karena melibatkan banyak kepala negara dan juga kehadiran Gubernur Bank dan Menteri Keuangan seluruh dunia. Jadi, perhelatan ini terbesar di dunia," katanya.
Apel Gelar Pasukan, kemarin, dipimpin Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan dan dihadiri oleh Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Gubernur Bali I Wayan Koster serta beberapa pejabat di lingkungan TNI-Polri lainnya. *ant,
DENPASAR, NusaBali
Kepolisian Daerah Bali menyaring atau mereduksi kendaraan bermotor yang masuk ke lokasi pertemuan tahunan Annual Meeting IMF-World Bank (IMF/WB) di Nusa Dua, 8-14 Oktober 2018, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami mengambil langkah mereduksi kendaraan yang tidak penting bisa masuk ke BNDCC (Bali Nusa Dua Convention Center), Nusa Dua," kata Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R. Golose usai Apel Gelar Pasukan di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Minggu (7/10) pagi.
Ia mengatakan, keputusan Pemerintah Provinsi Bali bersama Kepolisian Daerah Bali mengambil langkah diskresi dalam pengamanan IMF-WB selain mereduksi kendaraan yang masuk Nusa Dua, juga meliburkan sekolah yang ada di sekitar pertemuan IMF-WB. Hal ini dilakukan, kata dia, mengingat pertemuan IMF-WB di Bali akan digelar di satu lokasi saja, sehingga keputusan ini diambil guna menjaga keamanan wilayah dan mencegah terjadinya kemacetan akibat aktivitas yang padat di Nusa Dua. "Kami telah berkoordinasi dengan Gubernur Bali agar meliburkan sekolah di Nusa Dua dan kepolisian juga akan mereduksi kendaraan masuk BNDCC Nusa Dua," katanya.
Ia menegaskan, kepolisian tidak mereduksi kendaraaan bermotor yang masuk Jalan Tol Bali Mandara, sehingga masyarakat masih bisa mengakses jalan tersebut. "Namun, kendaraan yang masuk ke Nusa Dua akan tetap kami berlakukan ganjil dan genap untuk meminimalkan kemacetan," ujarnya.
Dengan upaya mereduksi kendaraan bermotor yang tidak perlu masuk ke Nusa Dua ini, akan mengoptimalkan jajaran anggota TNI/Polri dalam melakukan pengamanan. "Mengingat, akan ada 3.500 orang yang hadir dalam pertemuan IMF/WB ini," ujarnya.
Dengan diskresi ini, akan mengoptimalkan personel yang telah dikerahkan oleh jajaran TNI/Polri tanpa harus menambah personel untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi pertemuan. "Perencanaan pengaman IMF/WB ini sudah kami lakukan dua tahun silam dan kami bersama jajaran terkait terus melakukan pertemuan sebelum berlangsungnya kagiatan IMF/WB ini," ujar Golose.
Pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar ikut menjaga keamanan dan tertib berlalu lintas, mengingat akan banyak tamu yang datang ke Bali. Ia menambahkan, untuk peserta yang telah mendaftar melalui ‘Meetings Team Secretariat’ (MTS) mencapai 14.000 orang dan yang telah mendaftar melalui Indonesian Planing Team (IPT) mencapai 21.000 orang. "Tadi malam sudah ada lebih dari 60 negara dari 189 negara yang sudah datang, namun untuk tamu VVIP masih belum ada yang datang. Kami tetap melakukan perlakuan yang sama dalam pengamanan tamu VIP, VIP plus maupun VVIP yang bersinergi dengan TNI," katanya.
Untuk pengamanan objek kegiatan, juga sudah dikerahkan jajaran TNI/Polri dan steriliasi juga terus dilakukan setiap hari, terutama di lokasi penginapan maupun pertemuan VIP plus dan VVIP (Sekjen Aseana) maupun Presiden Bank Dunia. "Acara puncak pertemuan IMF/WB ini akan berlangsung 10-12 Oktober 2018, karena melibatkan banyak kepala negara dan juga kehadiran Gubernur Bank dan Menteri Keuangan seluruh dunia. Jadi, perhelatan ini terbesar di dunia," katanya.
Apel Gelar Pasukan, kemarin, dipimpin Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan dan dihadiri oleh Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Gubernur Bali I Wayan Koster serta beberapa pejabat di lingkungan TNI-Polri lainnya. *ant,
Komentar