Sekolah SMPN Baru Digelontor Rp 2 Miliar
Pemerintah Kabupaten Tabanan gelontorkan anggaran Rp 2 miliar kepada sekolah baru, SMPN 6 Tabanan dan SMPN 5 Kediri, untuk pengadaan kelengkapan sarana dan prasarana (sapras).
TABANAN, NusaBali
Meski demikian siswa dari dua SMP yang masih numpang belajar di sekolah terdekat belum bisa dipindah. Pemindahan murid direncanakan pada semester II tahun ajaran 2018/2019. Rencananya, setelah sarana dan prasaranan lengkap, murid SMPN 6 Tabanan yang sekarang mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Tabanan, akan menempati bekas gedung SDN 3 Dajan Peken. Sementara murid SMPN 5 Kediri yang sekarang belajar di SMPN 1 Kediri, akan menempati bekas gedung SDN 5 Abiantuwung.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila, menerangkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk kelengkapan sarana dan prasarana telah disediakan. “Sesuai persetujuan pimpinan kami, anggaran telah siap dan sarana dan prasaranan akan segera kami lengkapi,” ujarnya, Minggu (7/10).
Kata dia, anggaran tersebut akan digunakan untuk keperluan pengadaan sarana dan prasarana seperti meja, kursi, laptop untuk administrasi. Termasuk juga untuk menunjang proses belajar mengajar. “Anggaran ini juga termasuk untuk dana pemeliharaan,” imbuhnya.
Karena sarana dan prasarana belum siap, kini siswa SMPN 6 Tabanan masih belajar di SMPN 1 Tabanan, sedangkan murid SMPN 5 Kediri belajar mengajar di SMPN 1 Kediri. “Yang jelas target mereka pindah saat memasuki semester II tahun ajaran 2018/2019,” tegas Susila.
Sementara terkait dengan tenaga pendidik sejak awal dibuat sekolah baru tersebut tenaga pendidik sudah siap. Ketika pindah dimatangkan kembali. “Apakah nanti nambah tenaga pendidik atau bagaimana nanti akan dievaluasi,” tandas mantan Sekwan DPRD Tabanan ini.
Seperti berita sebelumnya, dua SMP negeri didirikan karena adanya kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018 khususnya di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Di dua kecamatan tersebut ada ratusan lulusan SD tidak bisa diterima sekolah SMP di Tabanan dan Kediri. Jika dipaksakan menerima lebih dari juknis maka akan terjadi double shift. Sementara aturan melarang sekolah terapkan dua shift. Atas kondisi itulah, didirikan sekolah baru agar seluruh murid di Tabanan dapat belajar wajib 9 tahun. *de
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila, menerangkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk kelengkapan sarana dan prasarana telah disediakan. “Sesuai persetujuan pimpinan kami, anggaran telah siap dan sarana dan prasaranan akan segera kami lengkapi,” ujarnya, Minggu (7/10).
Kata dia, anggaran tersebut akan digunakan untuk keperluan pengadaan sarana dan prasarana seperti meja, kursi, laptop untuk administrasi. Termasuk juga untuk menunjang proses belajar mengajar. “Anggaran ini juga termasuk untuk dana pemeliharaan,” imbuhnya.
Karena sarana dan prasarana belum siap, kini siswa SMPN 6 Tabanan masih belajar di SMPN 1 Tabanan, sedangkan murid SMPN 5 Kediri belajar mengajar di SMPN 1 Kediri. “Yang jelas target mereka pindah saat memasuki semester II tahun ajaran 2018/2019,” tegas Susila.
Sementara terkait dengan tenaga pendidik sejak awal dibuat sekolah baru tersebut tenaga pendidik sudah siap. Ketika pindah dimatangkan kembali. “Apakah nanti nambah tenaga pendidik atau bagaimana nanti akan dievaluasi,” tandas mantan Sekwan DPRD Tabanan ini.
Seperti berita sebelumnya, dua SMP negeri didirikan karena adanya kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018 khususnya di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Di dua kecamatan tersebut ada ratusan lulusan SD tidak bisa diterima sekolah SMP di Tabanan dan Kediri. Jika dipaksakan menerima lebih dari juknis maka akan terjadi double shift. Sementara aturan melarang sekolah terapkan dua shift. Atas kondisi itulah, didirikan sekolah baru agar seluruh murid di Tabanan dapat belajar wajib 9 tahun. *de
1
Komentar