Wisatawan Mulai Lirik Trekking Telunwayah Duuran
Wisatawan mulai melirik Objek Wisata Trekking di Banjar Telunwayah Duuran, Desa Tri Eka Bhuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Terbukti jalur trekking ini sudah mulai dijajal oleh wisatawan. Pengunjung masih bebas pungutan karena Pemerintah Desa Tri Eka Bhuana belum punya Peraturan Desa (Perdes). Meski tanpa pungutan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tetap eksis melakukan pengelolaan dan aktif bersih-bersih sampah plastik di jalur itu.
Ketua Pokdarwis, I Ketut Mustika, bersama 25 anggotanya makin semangat mengelola dan melakukan aksi kebersihan karena Objek Wisata Trekking di Banjar Telunwayah Duuran karena sudah ada pengunjungnya. Wisatawan melakukan trekking sejauh 4 kilometer dengan waktu tempun 2 jam hingga 2,5 jam. Dari jalur trekking ini wisatawan menikmati indahnya alam pedesaan. Bahkan dari terlihat Pantai Sanur dan Pantai Nusa Dua. “Meski wisatawan sudah mulai ramai trekking, kami belum berani melakukan pungutan karena belum ada Perdes,” ungkap Mustika didampingi Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ktut Derka, Sabtu (6/10).
Pokdarwis terus mendorong Perbekel agar secepatnya mengeluarkan Perdes tentang pengelolaan dan pungutan di Objek Wisata Trekking Telunwayah Duuran. “Kami terus berupaya memiliki Perdes agar pungutan sah. Sehingga ke depan tidak ada temuan atau pungutan liar,” ungkap Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka. Ia menambahkan, objek wisata trekking mendapat dukungan dari tiga banjar yakni Banjar Pungutan, Banjar Telunwayah Betenan, dan Banjar Telunwayah Duuran.
Pokdarwis Tirta Wiguna terbentuk tiga bulan lalu setelah melihat ada potensi yang perlu dikembangkan. “Ini objek wisata ramah lingkungan, selama trekking selain menikmati panorama juga berolahraga, pemandu dan wisatawan usai berwisata jadi bugar,” katanya. Derka optimis, objek wisata trekking ini akan banyak dikunjungi wisatawan. “Bisa saja wisatawan telah jenuh berwisata di pantai, kemudian beralih berwisata trekking,” katanya. *k16
Terbukti jalur trekking ini sudah mulai dijajal oleh wisatawan. Pengunjung masih bebas pungutan karena Pemerintah Desa Tri Eka Bhuana belum punya Peraturan Desa (Perdes). Meski tanpa pungutan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tetap eksis melakukan pengelolaan dan aktif bersih-bersih sampah plastik di jalur itu.
Ketua Pokdarwis, I Ketut Mustika, bersama 25 anggotanya makin semangat mengelola dan melakukan aksi kebersihan karena Objek Wisata Trekking di Banjar Telunwayah Duuran karena sudah ada pengunjungnya. Wisatawan melakukan trekking sejauh 4 kilometer dengan waktu tempun 2 jam hingga 2,5 jam. Dari jalur trekking ini wisatawan menikmati indahnya alam pedesaan. Bahkan dari terlihat Pantai Sanur dan Pantai Nusa Dua. “Meski wisatawan sudah mulai ramai trekking, kami belum berani melakukan pungutan karena belum ada Perdes,” ungkap Mustika didampingi Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ktut Derka, Sabtu (6/10).
Pokdarwis terus mendorong Perbekel agar secepatnya mengeluarkan Perdes tentang pengelolaan dan pungutan di Objek Wisata Trekking Telunwayah Duuran. “Kami terus berupaya memiliki Perdes agar pungutan sah. Sehingga ke depan tidak ada temuan atau pungutan liar,” ungkap Perbekel Desa Tri Eka Bhuana, I Ketut Derka. Ia menambahkan, objek wisata trekking mendapat dukungan dari tiga banjar yakni Banjar Pungutan, Banjar Telunwayah Betenan, dan Banjar Telunwayah Duuran.
Pokdarwis Tirta Wiguna terbentuk tiga bulan lalu setelah melihat ada potensi yang perlu dikembangkan. “Ini objek wisata ramah lingkungan, selama trekking selain menikmati panorama juga berolahraga, pemandu dan wisatawan usai berwisata jadi bugar,” katanya. Derka optimis, objek wisata trekking ini akan banyak dikunjungi wisatawan. “Bisa saja wisatawan telah jenuh berwisata di pantai, kemudian beralih berwisata trekking,” katanya. *k16
Komentar