Ngurah dkk Siap Redam China
Kami belum pernah bertemu China, tetapi kami optimis mendapat hasil terbaik ketika berhadapan dengan mereka.
Tim Basket Kursi Roda Putra
JAKARTA, NusaBali
Tim basket kursi roda Indonesia yang diperkuat empat atlet Bali kalah pada pertandingan pertama grup A Asian Para Games (APG) 2018 di Hall Basketball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Meski kalah telak dari Iran 17-117, mereka siap menantang China.
"Pada pertandingan selanjutnya, kami berhadapan dengan China pada Selasa (9/10) besok," ujar Gusti Putu Putra Adnyana atau akrab disapa Ngurah, Minggu (7/10).
Menurutnya, China salah satu lawan kuat di APG 2018. Namun Ngurah dkk tidak gentar. Ia tetap optimistis mampu meladeni permainan China. "Kami belum pernah bertemu China, tetapi kami optimis mendapat hasil terbaik ketika berhadapan dengan mereka," ucap Ngurah.
Guna mendapatkan hasil terbaik, Ngurah dkk tetap menjalani latihan saat tidak ada jadwal pertandingan pada Senin (8/10), di GOR UNJ, Jakarta Timur. Mereka terus mengasah dan meningkatkan kemampuan.
Sebab tim basket kursi roda baru terbentuk pada 2018 ini. Itupun tidak semuanya dari basket, melainkan dari cabang olahraga lainnya. Karena itu, hasil pertandingan pertama melawan Iran tidak terlalu membuat kecewa Ngurah.
Justru Ngurah merasa banyak belajar dari mereka mengenai basket. Ngurah berharap besar dapat menyumbangkan poin bagi tim Indonesia di pertandingan selanjutnya.
"Iran rangking juara keempat Olimpiade. Kekalahan kami dari mereka menjadi pelajaran untuk lebih baik. Sebab melalui pertandingan itu, kami banyak belajar," kata atlet kelahiran Denpasar, 20 November 1987 ini. Selain Ngurah, atlet basket kursi roda Pulau Dewata yang membela Indonesia lainnya adalah Nesa Jatiana, Wayan Sumerta dan Lalu Idrus. *k22
JAKARTA, NusaBali
Tim basket kursi roda Indonesia yang diperkuat empat atlet Bali kalah pada pertandingan pertama grup A Asian Para Games (APG) 2018 di Hall Basketball Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Meski kalah telak dari Iran 17-117, mereka siap menantang China.
"Pada pertandingan selanjutnya, kami berhadapan dengan China pada Selasa (9/10) besok," ujar Gusti Putu Putra Adnyana atau akrab disapa Ngurah, Minggu (7/10).
Menurutnya, China salah satu lawan kuat di APG 2018. Namun Ngurah dkk tidak gentar. Ia tetap optimistis mampu meladeni permainan China. "Kami belum pernah bertemu China, tetapi kami optimis mendapat hasil terbaik ketika berhadapan dengan mereka," ucap Ngurah.
Guna mendapatkan hasil terbaik, Ngurah dkk tetap menjalani latihan saat tidak ada jadwal pertandingan pada Senin (8/10), di GOR UNJ, Jakarta Timur. Mereka terus mengasah dan meningkatkan kemampuan.
Sebab tim basket kursi roda baru terbentuk pada 2018 ini. Itupun tidak semuanya dari basket, melainkan dari cabang olahraga lainnya. Karena itu, hasil pertandingan pertama melawan Iran tidak terlalu membuat kecewa Ngurah.
Justru Ngurah merasa banyak belajar dari mereka mengenai basket. Ngurah berharap besar dapat menyumbangkan poin bagi tim Indonesia di pertandingan selanjutnya.
"Iran rangking juara keempat Olimpiade. Kekalahan kami dari mereka menjadi pelajaran untuk lebih baik. Sebab melalui pertandingan itu, kami banyak belajar," kata atlet kelahiran Denpasar, 20 November 1987 ini. Selain Ngurah, atlet basket kursi roda Pulau Dewata yang membela Indonesia lainnya adalah Nesa Jatiana, Wayan Sumerta dan Lalu Idrus. *k22
1
Komentar