Agus Widiantara Terpilih Jadi Ketua Peradah Bali
Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia Provinsi Bali kini memiliki pemimpin baru. I Komang Agus Widiantara terpilih menjadi Ketua DPP Peradah Bali melalui Lokasabha (Musyawarah Daerah) VII yang dilangsungkan di Auditorium IHDN Denpasar, Sabtu (6/10).
DENPASAR, NusaBali
Proses pemilihan berjalan cukup alot. Sempat memanas, bahkan terjadi skorsing beberapa menit. Barulah Lokasabha DPP Peradah Bali mengusulkan dua nama kandidat yang maju yakni I Komang Agus Widiantara dan Ida Bagus Subrahmaniam Saitya. Sebelum pemilihan dimulai, para kandidat menyampaikan visi misi saat memimpin DPP Peradah Bali selama 3 tahun kedepan.
Melalui proses panjang dan alot, akhirnya I Komang Agus Widiantara mendapatkan 7 suara dan Ida Bagus Subrahmaniam Saitya memperoleh 4 suara. Dengan demikian, Agus Widiantara dipercaya untuk memimpin DPP Peradah Bali selama 3 tahun kedepan. Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Sekretaris DPP Peradah Bali. “Astungkara dipercaya untuk menjalankan roda organisasi ini. Sebuah kebanggaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Peradah se-Bali yang telah memilih saya,” ujar Agus.
Memiliki pengalaman sebagai sekretaris pada periode sebelumnya, Agus mengakui bahwa untuk menggerakkan organisasi Peradah memerlukan banyak waktu, energi, pemikiran, semangat, dan militansi. Apalagi, saat ini semangat berorganisasi khususnya di kalangan pemuda Hindu di Bali sangat rendah. Orientasi dan pragmatisme membuat pemuda Hindu di Bali kurang bergairah. Belum lagi saat ini berbagai macam organisasi dengan haluan dan ideologi yang bervariarif. “Mencari anak-anak muda yang mau ngayah dan dibentuk di Peradah memang butuh strategi khusus. Ini jadi tantangan kami ke depan,” terang pria asal Nusa Penida, Klungkung ini.
Kendati demikian, pihaknya optimis, suatu saat Peradah akan menjadi organisasi primadona. Alumni Magister Ilmu Komunikasi di IHDN ini mengatakan, sukses tidaknya menjalankan roda keorganisasi bukan dilihat dari eksistensinya. Namun yang tak kalah penting yakni kontribusi nyata kepada umat Hindu dan masyarakat di Bali secara umum.
Lebih lanjut dijelaskan Agus, dengan mengusung visi ‘Mewujudkan Kader Pemuda Hindu militan, berkarakter, profesional dan mandiri sesuai dengan Lima Nilai Keteladan Peradah (Panca Nayakarana)’, Agus Widiantara bersama jajaran pengurus lainnya akan menyiapkan program kerja yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan internal dan pemuda Hindu secara umumnya.
Untuk program kerja selama 3 tahun kedepan yang menjadi prirotas adalah program “Peradah Masuk Desa”. Program ini akan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan umat Hindu khususnya kepemudaan baik di bidang pemberdayaan, peningkatan kapasitas kepemudaan, peningkatan srada bhakti hingga pendidikan. “Peningkatan kualitas SDM Peradah menjadi prioritas,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Peradah Bali Demisioner Ida Ayu Made Purnamaningsih mengapresiasi pilihan para kader Peradah se-Bali. Menurutnya, proses regenerasi pemilihan pimpinan baru di internal Peradah Bali berjalan dengan sangat demokratis. “Inilah demokrasi dan biasa terjadi di organisasi. Kepada pimpinan baru, selamat bekerja dan ngayah,” katanya. *ind
Proses pemilihan berjalan cukup alot. Sempat memanas, bahkan terjadi skorsing beberapa menit. Barulah Lokasabha DPP Peradah Bali mengusulkan dua nama kandidat yang maju yakni I Komang Agus Widiantara dan Ida Bagus Subrahmaniam Saitya. Sebelum pemilihan dimulai, para kandidat menyampaikan visi misi saat memimpin DPP Peradah Bali selama 3 tahun kedepan.
Melalui proses panjang dan alot, akhirnya I Komang Agus Widiantara mendapatkan 7 suara dan Ida Bagus Subrahmaniam Saitya memperoleh 4 suara. Dengan demikian, Agus Widiantara dipercaya untuk memimpin DPP Peradah Bali selama 3 tahun kedepan. Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Sekretaris DPP Peradah Bali. “Astungkara dipercaya untuk menjalankan roda organisasi ini. Sebuah kebanggaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Peradah se-Bali yang telah memilih saya,” ujar Agus.
Memiliki pengalaman sebagai sekretaris pada periode sebelumnya, Agus mengakui bahwa untuk menggerakkan organisasi Peradah memerlukan banyak waktu, energi, pemikiran, semangat, dan militansi. Apalagi, saat ini semangat berorganisasi khususnya di kalangan pemuda Hindu di Bali sangat rendah. Orientasi dan pragmatisme membuat pemuda Hindu di Bali kurang bergairah. Belum lagi saat ini berbagai macam organisasi dengan haluan dan ideologi yang bervariarif. “Mencari anak-anak muda yang mau ngayah dan dibentuk di Peradah memang butuh strategi khusus. Ini jadi tantangan kami ke depan,” terang pria asal Nusa Penida, Klungkung ini.
Kendati demikian, pihaknya optimis, suatu saat Peradah akan menjadi organisasi primadona. Alumni Magister Ilmu Komunikasi di IHDN ini mengatakan, sukses tidaknya menjalankan roda keorganisasi bukan dilihat dari eksistensinya. Namun yang tak kalah penting yakni kontribusi nyata kepada umat Hindu dan masyarakat di Bali secara umum.
Lebih lanjut dijelaskan Agus, dengan mengusung visi ‘Mewujudkan Kader Pemuda Hindu militan, berkarakter, profesional dan mandiri sesuai dengan Lima Nilai Keteladan Peradah (Panca Nayakarana)’, Agus Widiantara bersama jajaran pengurus lainnya akan menyiapkan program kerja yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan internal dan pemuda Hindu secara umumnya.
Untuk program kerja selama 3 tahun kedepan yang menjadi prirotas adalah program “Peradah Masuk Desa”. Program ini akan diformulasikan sesuai dengan kebutuhan umat Hindu khususnya kepemudaan baik di bidang pemberdayaan, peningkatan kapasitas kepemudaan, peningkatan srada bhakti hingga pendidikan. “Peningkatan kualitas SDM Peradah menjadi prioritas,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Peradah Bali Demisioner Ida Ayu Made Purnamaningsih mengapresiasi pilihan para kader Peradah se-Bali. Menurutnya, proses regenerasi pemilihan pimpinan baru di internal Peradah Bali berjalan dengan sangat demokratis. “Inilah demokrasi dan biasa terjadi di organisasi. Kepada pimpinan baru, selamat bekerja dan ngayah,” katanya. *ind
Komentar