Hutan Lindung di Kawasan Gunung Batur Terbakar
Kawasan hutan lindung di kaki Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli terbakar, Senin (8/10).
BANGLI, NusaBali
Kawasan yang terbakar mencapai puluhan hektare. Kebakaran diduga imbas musim kemarau yang menyebabkan pepohonan mengering dan mudah terbakar. Sebelumnya, hutan di Trunya terbakar sekitar 7 hektare dan di Siakin sekitar 5 hektare.
Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, I Made Warta, mengatakan kebakaran tersebar di beberapa titik, seperti di kawasan hutan Trunyan, Siakin, Tabu, dan Datah. “Kemarin kebakaran di Trunyan dan berhasil ditangani. Kebakaran hari ini diketahui sekitar pukul 07.30 Wita di Dusun Tabu, Desa Songan,” ungkap Warta. Pihaknya sudah berupaya melakukan pemadaman, hanya saja karena angin cukup kencang, api cepat menjalar dan proses pemadam cukup sulit. “Dari pagi petugas kami bersama warga berupaya melakukan pemadaman. Di kawasan Trunyan dan Siakin sudah bisa dikendalikan,” imbuhnya.
KPH Bali Timur juga minta bantuan BPBD (Bangli) dan tim reaksi cepat kabupaten Karangsem. Damkar Bangli didatangkan ke lokasi dan dibantu TNI/Polri. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Bali. Karena medan yang sulit rencana pemadaman menggunakan helikopter,” ungkapnya. Hanya saja di Bali tidak ada helikopter yang dilengkapi sarana untuk pemadaman. Helikopter seperti itu ada di Surabaya, Jawa Timur.
Warta menduga kebakaran terjadi akibat pengaruh musim kemarau yang menyebabkan pepohon mengering. Pepohonan mengalami gesekan dan memicu timbulnya percikan api. “Bulan-bulan seperti sekarang ini riskan terjadi kebakaran. Kami masih fokus melakukan pemadaman,” tegasnya. Warta menambahkan, pegawainya membagi diri, menyebar di beberapa pos untuk melakukan pemantauan. “Petugas dan warga berjaga-jaga di dekat Pura Jati, Pura Ulun Danu Batur, dan pemukiman. Jangan sampai api menjalar ke kawasan tersebut,” terangnya.
Lereng Gunung Agung di Munduk Linggah yang merupakan perbatasan Bukit Kedampal, Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang dengan Bukit Daya, Banjar Daya, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, juga terbakar, Senin kemarin. Kebakaran diperkirakan 3 kilometer di atas pemukiman warga, hanya terlihat mengepulkan asap. Petugas gabungan sepakat melakukan pendakian mendekati lokasi kebakaran, Selasa (9/10) pagi. Rencananya juga mengajak masyarakat setempat melakukan penyisiran agar lebih mudah memadamkan api.
Perbekel Desa Datah, I Gede Arta, membenarkan ada rencana melakukan penyisiran untuk mendekati lokasi kebakaran. “Jika nantinya api telah padam, batal naik Gunung Agung. Jika api masih berkobar, maka berlanjut mendekati kebakaran,” jelas I Gede Arta. Dikatakan, lokasi kebakaran cukup jauh. Belum diketahui persis lokasi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran Karangasem belum dapat laporan terkait adanya kebakaran di lereng Gunung Agung. *es, k16
Kawasan yang terbakar mencapai puluhan hektare. Kebakaran diduga imbas musim kemarau yang menyebabkan pepohonan mengering dan mudah terbakar. Sebelumnya, hutan di Trunya terbakar sekitar 7 hektare dan di Siakin sekitar 5 hektare.
Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, I Made Warta, mengatakan kebakaran tersebar di beberapa titik, seperti di kawasan hutan Trunyan, Siakin, Tabu, dan Datah. “Kemarin kebakaran di Trunyan dan berhasil ditangani. Kebakaran hari ini diketahui sekitar pukul 07.30 Wita di Dusun Tabu, Desa Songan,” ungkap Warta. Pihaknya sudah berupaya melakukan pemadaman, hanya saja karena angin cukup kencang, api cepat menjalar dan proses pemadam cukup sulit. “Dari pagi petugas kami bersama warga berupaya melakukan pemadaman. Di kawasan Trunyan dan Siakin sudah bisa dikendalikan,” imbuhnya.
KPH Bali Timur juga minta bantuan BPBD (Bangli) dan tim reaksi cepat kabupaten Karangsem. Damkar Bangli didatangkan ke lokasi dan dibantu TNI/Polri. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Bali. Karena medan yang sulit rencana pemadaman menggunakan helikopter,” ungkapnya. Hanya saja di Bali tidak ada helikopter yang dilengkapi sarana untuk pemadaman. Helikopter seperti itu ada di Surabaya, Jawa Timur.
Warta menduga kebakaran terjadi akibat pengaruh musim kemarau yang menyebabkan pepohon mengering. Pepohonan mengalami gesekan dan memicu timbulnya percikan api. “Bulan-bulan seperti sekarang ini riskan terjadi kebakaran. Kami masih fokus melakukan pemadaman,” tegasnya. Warta menambahkan, pegawainya membagi diri, menyebar di beberapa pos untuk melakukan pemantauan. “Petugas dan warga berjaga-jaga di dekat Pura Jati, Pura Ulun Danu Batur, dan pemukiman. Jangan sampai api menjalar ke kawasan tersebut,” terangnya.
Lereng Gunung Agung di Munduk Linggah yang merupakan perbatasan Bukit Kedampal, Banjar Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang dengan Bukit Daya, Banjar Daya, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, juga terbakar, Senin kemarin. Kebakaran diperkirakan 3 kilometer di atas pemukiman warga, hanya terlihat mengepulkan asap. Petugas gabungan sepakat melakukan pendakian mendekati lokasi kebakaran, Selasa (9/10) pagi. Rencananya juga mengajak masyarakat setempat melakukan penyisiran agar lebih mudah memadamkan api.
Perbekel Desa Datah, I Gede Arta, membenarkan ada rencana melakukan penyisiran untuk mendekati lokasi kebakaran. “Jika nantinya api telah padam, batal naik Gunung Agung. Jika api masih berkobar, maka berlanjut mendekati kebakaran,” jelas I Gede Arta. Dikatakan, lokasi kebakaran cukup jauh. Belum diketahui persis lokasi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran Karangasem belum dapat laporan terkait adanya kebakaran di lereng Gunung Agung. *es, k16
1
Komentar