nusabali

Ciptakan Single 'Festival Kerambitan'

  • www.nusabali.com-ciptakan-single-festival-kerambitan

Sumbangsihnya menciptakan lagu ‘Festival Kerambitan’ ini setidaknya menyampaikan pesan bahwa ia begitu cinta terhadap tanah kelahirannya.

DENPASAR, NusaBali
Cinta tanah kelahiran bisa ditunjukkan dengan cara apa saja. Termasuk dengan cara menciptakan lagu. Seperti itu juga yang dilakukan oleh I Made Wisnu Dwi Udayana, teruna asal Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang akhirnya merilis satu single berjudul ‘Festival Kerambitan’.

Festival Kerambitan merupakan satu festival yang dilakukan di Kecamatan Kerambitan jelang HUT Kota Tabanan, bulan November mendatang. Tahun 2018, Festival Kerambitan memasuki pelaksanaan keempat pada 18-21 Oktober mendatang. Konon, festival inilah yang menginspirasi Wisnu D Udayana untuk menciptakan single ‘Festival Kerambitan’. “Tahun lalu saya sempat menyanyi dalam kegiatan di sini. Dalam Festival Kerambitan, ada kesenian khas dan potensi alam di kecamatan Kerambitan diperlihatkan. Seperti kesenian okokan dan tektekan warisan leluhur kami. Terinspirasi dari sana, tiang coba buatkan lagu sebagai persembahan untuk tanah kelahiran tiang,” ungkap Wisnu D Udayana, Senin (8/10).

Single Festival Kerambitan tidak hanya bicara soal kesenian khas yang ada di Kerambitan. Melainkan berbicara juga tentang potensi alam Kerambitan seperti subak serta pantai Pasut dan pantai Kelating yang menjadi destinasi wisata di kecamatan Kerambitan itu. Secara tidak langsung, lagu ini juga mempromosikan daerah Kerambitan agar semakin dikenal. “Saya sempat merasa putus asa, karena tidak bisa memasukkan sisi kulier Kerambitan dalam lirik lagu. Syukurnya yang lain bisa saya masukkan. Lagu ini bisa menggemakan kembali keindahan alam Kerambitan,” tutur teruna kelahiran 20 Mei 1992 itu.

Bungsu dari dua bersaudara pasangan I Made Wandera dan Ni Made Suarti ini menceritakan, ada kejadian unik yang mengiringi proses perampungan lagu ini. Sejatinya, lagu ini sudah disiapkan sejak tiga bulan lalu. Namun rekaman baru dilakukan awal Agustus. Saat rekaman, gempa bumi yang menimpa Lombok sangat terasa saat dia rasakan hingga Tabanan. “Waktu proses rekaman, gempanya sangat terasa sampai ke studio rekaman. Namun, itu tidak membuat semangat menyelesaikan lagu ini terhenti. Video klipnya kami garap pada Purnama Kapat, dan peluncuran resmi tanggal 1 Oktober kemarin,” ceritanya.

Wisnu berharap, sumbangsihnya menciptakan lagu ‘Festival Kerambitan’ ini setidaknya menyampaikan pesan bahwa ia begitu cinta terhadap tanah kalahirannya. Ia berharap, cinta tanah kelahiran juga dilakukan generasi muda lainnya meski dengan cara yang berbeda. “Sebagai anak muda, kita harus ingat untuk menjaga tanah kelahiran, melestarikan budaya yang ada. Astungkara nantinya bisa dijadwalkan agar bisa dinyanyikan di Festival Kerambitan nanti. Harapannya sih, agar lagu ini bisa diterima oleh masyarakat luas. Setiap mendengar lagu ini, bisa ingat dengan Kerambitan. ,” harap lulusan Analis Kimia Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, ini.

Wisnu D Udayana sendiri bukan penyanyi pendatang baru lagi di blantika musik Bali. Teruna 26 tahun itu bahkan sudah menelurkan satu buah album berjudul ‘Bajang Idaman’ yang memuat delapan buah lagu. Rencananya, Wisnu akan menyiapkan album kedua yang akan digarapnya untuk menambah gairah musisi-musisi muda untuk terus berkarya di blantika musik Bali. “Untuk album masih dalam proses, kemungkinan tahun depan dilaunching,” tutup Wisnu sembari merahasiakan judul album keduanya. *ind

Komentar