PPB Kritisi Aksara Bali Plang Kantor Bupati
Sejumlah papan nama/plang kantor OPD (organisasi perangkat daerah) di Klungkung yang menggunakan aksara Bali, mendapat kritikan dari penyuluh bahasa Bali (PPB).
SEMARAPURA, NusaBali
Karena sesuai kaidah aksara Bali, ada beberapa penulisan aksara Bali yang keliru pada plang itu. Menurut Sekretaris II Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Klungkung Ida Ayu Oka Suryantari, plang nama di depan Kantor Bupati Klungkung, ada yang keliru penulisan bupatinya. “Penulisan ‘bupati’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. Semarapuranya juga keliru. Di sana kurang pepet. Penulisan angkanya juga tak diapit carik,” ujarnya Senin (8/10).
Selain itu, lanjut Dayu Oka, beberapa plang nama di OPD lainnya juga ada yang masih keliru. Kata ‘kabupaten’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. Penulisan PKK juga keliru, penulisan angka tidak diapit carik. “Ke depannya kami dari penyuluh mungkin akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait. Syukur plang ini belum permanen,” ujarnya.
Sekda Klungkung Gde Putu Winastra mengatakan pembuatan plang nama tersebut cukup singkat, sehigga perlu evaluasi. Nanti kasi dan kabid yang membidangi akan duduk bersama, sehingga panduannya satu, bila perlu akan dibentuk tim dengan melibatkan pihak terkait. “Tahun depan dianggarkan untuk pembuatan papan nama permanen. Sebelum permanen harus diperbaiki telebih dulu,” ujarnya. Sebelumnya, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meresmikan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali yang ditandai dengan peresmian plang nama menggunakan aksara Bali di depan Kantor Bupati Klungkung. Bupati Suwirta mengatakan Pemkab Klungkung sudah melaksanakan Instruksi Gubernur tersebut untuk melestarikan adat dan budaya Bali.*wan
Karena sesuai kaidah aksara Bali, ada beberapa penulisan aksara Bali yang keliru pada plang itu. Menurut Sekretaris II Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Klungkung Ida Ayu Oka Suryantari, plang nama di depan Kantor Bupati Klungkung, ada yang keliru penulisan bupatinya. “Penulisan ‘bupati’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. Semarapuranya juga keliru. Di sana kurang pepet. Penulisan angkanya juga tak diapit carik,” ujarnya Senin (8/10).
Selain itu, lanjut Dayu Oka, beberapa plang nama di OPD lainnya juga ada yang masih keliru. Kata ‘kabupaten’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. Penulisan PKK juga keliru, penulisan angka tidak diapit carik. “Ke depannya kami dari penyuluh mungkin akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait. Syukur plang ini belum permanen,” ujarnya.
Sekda Klungkung Gde Putu Winastra mengatakan pembuatan plang nama tersebut cukup singkat, sehigga perlu evaluasi. Nanti kasi dan kabid yang membidangi akan duduk bersama, sehingga panduannya satu, bila perlu akan dibentuk tim dengan melibatkan pihak terkait. “Tahun depan dianggarkan untuk pembuatan papan nama permanen. Sebelum permanen harus diperbaiki telebih dulu,” ujarnya. Sebelumnya, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meresmikan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali yang ditandai dengan peresmian plang nama menggunakan aksara Bali di depan Kantor Bupati Klungkung. Bupati Suwirta mengatakan Pemkab Klungkung sudah melaksanakan Instruksi Gubernur tersebut untuk melestarikan adat dan budaya Bali.*wan
Komentar