Ngelawar Dijadikan Daya Tarik Wisata
Banjar Tengah, Desa Bedulu Kembangkan Pariwisata
GIANYAR, NusaBali
Bale Banjar Tengah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, kembangkan pariwisata. Tradisi ngelawar (memasak masakan Bali,Red) dan membuat sarana upakara dijadikan paket wisata. Paket ini, di antaranya digarap dua hari, Minggu (7/10) dan Senin (8/10).
Kelihan Adat Banjar Tengah I Ketut John sebagai penggagas paket wisata, menjelaskan paket wisata ini bekerjasama dengan salah satu travel. Di bale banjar, wisatawan yang berasal dari berbagai negara di Eropa dan Asia, melihat secara langsung aktivitas warga yang berhubungan dengan adat budaya Bali. Dengan mengenakan pakaian adat Bali, wisatawan berbaur belajar mebat atau membuat masakan Bali, majejahitan, membuat klakat, dan belajar tabuh (magambel). Malam harinya dipentaskan kesenian Bali, berupa tari-tarian sambil menikmati makan malam hasil olahan (mebat) warga setmpat bersama wisatawan.
Wisatawan juga diajak keliling mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk melihat langsung kehidupan masyarakat pedesaan. Bahkan, ada beberapa wisatawan memilih menginap di rumah-rumah penduduk untuk bisa berbaur dengan masyarakat setempat. “Konsep bale banjar ini kami kembangkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, disamping membangkitkan potensi Bedulu yang sejak dahulu dikenal sebagai desa wisata,” terang Ketut John, disela-sela menerima wisatawan yang datang ke Bale Banjar Tengah, Senin (8/10) pagi.
Kenapa Bale Banjar? menurut Ketut John yang juga seorang pelaku pariwisata, karena melihat kegiatan yang biasa dilaksanakan di bale banjar oleh warga akan menjadi luar biasa dan daya tarik bagi wisatawan. Ketut John optimis, paket wisata Bale Banjar ini akan diminati wisatawan. Apalagi Bedulu didukung dengan daya tarik Yeh Pulu, Goa Gajah, Pura Samuan Tiga. Ada juga peninggalan sejarah dan purbakala lainnya seperti sarkofagus yang sampai saat ini tersimpan pada salah satu rumah penduduk. Bahkan kerajinan gerabah pernah jaya di Bedulu, kini mulai diperkenalkan dan dibangkitkan lagi. “Bagaimana pariwisata Desa Bedulu bisa bangkit dengan mengusung konsep Bale Banjar,” imbuh Ketut John.
Jessy, salah satu wisatawan mengaku senang berbaur dengan warga Bedulu untuk belajar memasak masakan Bali, menabuh dan membuat canang. “Keramahan penduduk membuat kami senang dan semuanya datang untuk melihat dan belajar langsung tentang adat budaya yang tidak ada di negara kami. Ini yang kami inginkan” katanya.*nvi
Bale Banjar Tengah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, kembangkan pariwisata. Tradisi ngelawar (memasak masakan Bali,Red) dan membuat sarana upakara dijadikan paket wisata. Paket ini, di antaranya digarap dua hari, Minggu (7/10) dan Senin (8/10).
Kelihan Adat Banjar Tengah I Ketut John sebagai penggagas paket wisata, menjelaskan paket wisata ini bekerjasama dengan salah satu travel. Di bale banjar, wisatawan yang berasal dari berbagai negara di Eropa dan Asia, melihat secara langsung aktivitas warga yang berhubungan dengan adat budaya Bali. Dengan mengenakan pakaian adat Bali, wisatawan berbaur belajar mebat atau membuat masakan Bali, majejahitan, membuat klakat, dan belajar tabuh (magambel). Malam harinya dipentaskan kesenian Bali, berupa tari-tarian sambil menikmati makan malam hasil olahan (mebat) warga setmpat bersama wisatawan.
Wisatawan juga diajak keliling mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk melihat langsung kehidupan masyarakat pedesaan. Bahkan, ada beberapa wisatawan memilih menginap di rumah-rumah penduduk untuk bisa berbaur dengan masyarakat setempat. “Konsep bale banjar ini kami kembangkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, disamping membangkitkan potensi Bedulu yang sejak dahulu dikenal sebagai desa wisata,” terang Ketut John, disela-sela menerima wisatawan yang datang ke Bale Banjar Tengah, Senin (8/10) pagi.
Kenapa Bale Banjar? menurut Ketut John yang juga seorang pelaku pariwisata, karena melihat kegiatan yang biasa dilaksanakan di bale banjar oleh warga akan menjadi luar biasa dan daya tarik bagi wisatawan. Ketut John optimis, paket wisata Bale Banjar ini akan diminati wisatawan. Apalagi Bedulu didukung dengan daya tarik Yeh Pulu, Goa Gajah, Pura Samuan Tiga. Ada juga peninggalan sejarah dan purbakala lainnya seperti sarkofagus yang sampai saat ini tersimpan pada salah satu rumah penduduk. Bahkan kerajinan gerabah pernah jaya di Bedulu, kini mulai diperkenalkan dan dibangkitkan lagi. “Bagaimana pariwisata Desa Bedulu bisa bangkit dengan mengusung konsep Bale Banjar,” imbuh Ketut John.
Jessy, salah satu wisatawan mengaku senang berbaur dengan warga Bedulu untuk belajar memasak masakan Bali, menabuh dan membuat canang. “Keramahan penduduk membuat kami senang dan semuanya datang untuk melihat dan belajar langsung tentang adat budaya yang tidak ada di negara kami. Ini yang kami inginkan” katanya.*nvi
1
Komentar