Penyuluh Bahasa Bali Akan Gelar Festival Jineng Sastra
Penyuluh bahasa Bali Kecamatan Marga akan menggelar Festival Jineng Sastra pada Kamis (18/10) mendatang.
TABANAN, NusaBali
Festival akan melibatkan murid SMP se-Kabupaten Tabanan dengan jumlah peserta sekitar 80-an orang. Hal ini terungkap saat belasan penyuluh bahasa Bali bertemu Ketua Komisi I Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi di Kantor DPRD Tabanan pada Senin (8/10). Mereka meminta dukungan agar kegiatan yang dilaksanakan di Wantilan Taman Pujaan Bangsa Margarana berjalan dengan lancar.
Ketua Panitia I Putu Gede Wahya Sumiantara mengatakan Festival Jineng Sastra yang digelar adalah nyalin tulisan Bali ke aksara latin, dan lomba menulis puisi Bali anyar tingkat SMP.
Tujuannya untuk membiasakan murid SMP mengenal tulisan aksara Bali sejak remaja. “Selain itu tujuannya untuk melestarikan budaya Bali agar tidak semakin ditinggalkan di tengah modernisasi zaman,” ujarnya.
Kata dia, peserta diprediksi sekitar 80-an orang murid SMP. Memilih peserta SMP karena pelajar SMP sudah terbiasa mengikuti lomba dibandingkan murid SD yang harus dari awal untuk melakukan pembinaan. Di samping itu lomba bagi murid SD sudah sering digelar dalam HUT Tabanan.
“Sementara untuk siswa SMA mereka sudah diberikan pembinaan terkait dengan bahasa Bali ke sekolah-sekolah,” kata Sumiantara.
Meskipun lomba tersebut diadakan oleh penyuluh bahasa Bali Kecamatan Marga, pihaknya tetap berkoordinasi dengan penyuluh kecamatan lain. Sebab setiap kegiatan apapun yang ada di Kabupaten Tabanan, sebanyak 131 penyuluh yang ada di Kabupaten Tabanan selalu terlibat.
Sementara Eka Nurcahyadi mengapresiasi kegiatan yang digelar. Kegiatan ini tentu akan memperkuat visi misi dalam melestarikan budaya Bali. “Saya harapkan juga pemerintah terkait mendukung kegiatan tersebut,” ucapnya.
Politisi asal Kecamatan Marga ini mengimbau, ke depan kegiatan ini diharapkan rutin diselenggarakan. Tak hanya di bidang pendidikan tetapi di bidang lain seperti lomba busana adat Bali, keterampilan menulis lontar, dan keterampilan membuat sarana upakara. “Bagus dilaksanakan karena akan mengarah dan memberikan ruang kearifan lokal di Kabupaten Tabanan bisa menjadi semakin meningkat,” tandas Eka Nurcahyadi.
Festival Jineng Sastra tersebut juga didukung oleh Pustaka Ekspresi, salah satu jurinya adalah Perbekel Kukuh I Made Sugianto. *de
Ketua Panitia I Putu Gede Wahya Sumiantara mengatakan Festival Jineng Sastra yang digelar adalah nyalin tulisan Bali ke aksara latin, dan lomba menulis puisi Bali anyar tingkat SMP.
Tujuannya untuk membiasakan murid SMP mengenal tulisan aksara Bali sejak remaja. “Selain itu tujuannya untuk melestarikan budaya Bali agar tidak semakin ditinggalkan di tengah modernisasi zaman,” ujarnya.
Kata dia, peserta diprediksi sekitar 80-an orang murid SMP. Memilih peserta SMP karena pelajar SMP sudah terbiasa mengikuti lomba dibandingkan murid SD yang harus dari awal untuk melakukan pembinaan. Di samping itu lomba bagi murid SD sudah sering digelar dalam HUT Tabanan.
“Sementara untuk siswa SMA mereka sudah diberikan pembinaan terkait dengan bahasa Bali ke sekolah-sekolah,” kata Sumiantara.
Meskipun lomba tersebut diadakan oleh penyuluh bahasa Bali Kecamatan Marga, pihaknya tetap berkoordinasi dengan penyuluh kecamatan lain. Sebab setiap kegiatan apapun yang ada di Kabupaten Tabanan, sebanyak 131 penyuluh yang ada di Kabupaten Tabanan selalu terlibat.
Sementara Eka Nurcahyadi mengapresiasi kegiatan yang digelar. Kegiatan ini tentu akan memperkuat visi misi dalam melestarikan budaya Bali. “Saya harapkan juga pemerintah terkait mendukung kegiatan tersebut,” ucapnya.
Politisi asal Kecamatan Marga ini mengimbau, ke depan kegiatan ini diharapkan rutin diselenggarakan. Tak hanya di bidang pendidikan tetapi di bidang lain seperti lomba busana adat Bali, keterampilan menulis lontar, dan keterampilan membuat sarana upakara. “Bagus dilaksanakan karena akan mengarah dan memberikan ruang kearifan lokal di Kabupaten Tabanan bisa menjadi semakin meningkat,” tandas Eka Nurcahyadi.
Festival Jineng Sastra tersebut juga didukung oleh Pustaka Ekspresi, salah satu jurinya adalah Perbekel Kukuh I Made Sugianto. *de
1
Komentar