Gubernur Nuwek Bagia Pule Kerti
Prosesi Nyineb Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem dilaksanakan pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (13/4).
Nyineb Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh
AMLAPURA, NusaBali
Upacara yang dipuput dua sulinggih kemarin ditandai ritual Nuwek Bagia Pule Kerti oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Sulinggih yang muput karya kemarin masing-masing Ida Pedanda Gede Made Gianyar (dari Griya Kawan, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem) dan Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar (dari Griya Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem). Selain Gubernur Mangku Pastika, pamuspaan Nyineb Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih juga diikuti Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wabup Wayan Arta Dipa.
Sebelum pamuspaan, hujan lebat mengguyur wewidangan Pura Besakih. Usai pamuspan, Gubernur Pastika langsung melakukan ritul Nuwek Bagia Pule Kerti setinggi 1,5 meter yang yang dilinggihang di Bale Gajah, Pura Penataran Agung Besakih. Ini menandai puncak nyineb (berakhirnya) Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh. Bagia Pule Kerti itu perlambang intisari dari segala perbuatan baik, yang merupakan akumulasi selama berlangsungnya rangkaian Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh.
“Banten Bagia Pule Kerti itu dituwek, artinya dipralina untuk kemudian dipendem (dikubur). Maksudnya, untuk mengubur segala perbuatan yang baik agar tumbuh dan kelak memberikan berkah yang baik pula di kehidupan yang akan datang. Namanya saja pule kerti (menanam) jasa kebaikan,” jelas Sesi Sulinggih Panitia Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh, Jro Mangku Suyasa.
Sementara itu, setelah ritual Nuwek Bagia Pule Kerti oleh Gubernur Pastika, dilanjut nedunang Ida Batara Samudaya dari Bale Pasamuan Agung, lalu dipundut (diusung) pangayah dan kemudian dipersatukan kembali di Pura Soring Ambal-Ambal atau jaba Pura Penataran Agung. Gubernur Pastika juga sempat ikut mundut. Terakhir, menggelar prosesi Banten Tatingkeban, sebagai tanda akhir dari segala prosesi Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh yang puncaknya terlaksana pada Purnamaning Kadasa, 23 Maret 2016 lalu.
Prosesi Banten Tatingkeban ditandai pementasan tari sakral, selanjutnya masing-masing Ida Batara dipundut pangayah untuk dilinggihang di setiap Pura Besakih, seperti Pura Dalem Puri, Pura Ulun Kulkul, Pura Kiduling Kreteg, Pura Basukian, Pura Batumadeg, Pura Gelap, Pura Pengubengan, Pura Peninjoan, Pura Catur Lawa, dan Pura Hyang Aluh. 7 k16
Komentar