nusabali

Tiga Kali Gagal Tender

  • www.nusabali.com-tiga-kali-gagal-tender

Lelang pertama pada akhir 2017 tidak ada peserta. Lelang kedua pada Juni 2018 diikuti 4 penawar, dan ketiga pada Juli 2018 ada 2 penawar.

Penataan Eks Terminal Gilimanuk Dianggarkan Rp 5,9 Miliar  


NEGARA, NusaBali
Rencana Pemkab Jembrana untuk menata areal eks Terminal Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana yang sempat gagal tender memasuki akhir 2017 lalu, kembali batal terlaksana pada 2018 ini. Meski sudah dua kali tender ulang, proyek dengan pagu anggaran sebesar Rp 5,9 miliar yang bersumber dari dana Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Badung, itu tetap saja gagal tender, karena tidak ada satu pun peserta lelang memenuhi syarat.

Kasubag Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bagian Perlengkapan Setda Jembrana I Ketut Sumewijaya, Selasa (9/10), mengatakan proyek penataan areal eks Terminal Gilimanuk itu menjadi satu-satunya proyek yang gagal tender untuk tahun 2018 ini. Sebelumnya, proyek yang dirancang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana itu pertama kali ditenderkan menjelang akhir 2017. Saat tender pertama itu, tidak ada peserta lelang yang mengajukan penawaran.

“Saat tender pertama, tidak ada penawar sama sekali. Kemungkin tidak ada yang berani menawar, karena hanya tersisa waktu 30 hari,” ujarnya.

Setelah gagal tender pertama, proyek penataan areal eks Terminal Gilimanuk yang menjadi kawasan sejumlah warung makan betutu khas Gilimanuk, itu tetap dianggarkan tahun 2018, dan ditender ulang pada Juni lalu. Waktu tender ulang pertama itu, sebenarnya ada 4 peserta. Namun dari hasil verifikasi, tidak ada sama sekali peserta yang memenuhi syarat. Begitu juga ketika kembali ditender ulang kedua pada Juli lalu, ada 2 peserta lelang, dan tetap tidak ada yang lulus.

“Syarat yang tidak dipenuhi, terkait syarat administrasi. Masalahnya, hanya kurang teliti dalam membuat penawaran. Sebenarnya kalau memang profesional membuat penawaran, bisa saja ada yang lolos,” kata Sumewijaya.

Sementara Kadis PUPRPKP Jembrana I Wayan Darwin, mengatakan proyek penataan areal eks Terminal Gilimanuk yang sudah tiga kali gagal tender itu, merupakan proyek yang bersumber dari dana PHR Badung. Rencananya, pihaknya tetap akan kembali mengajukan proposal bantuan dana PHR Badung untuk proyek tersebut, untuk ditender ulang kembali pada tahun 2019 nanti. “Sumbernya dari PHR Badung, sehingga tidak bisa dialihkan untuk kegiatan yang lain. Beda kalau dari APBD, mungkin bisa dialihkan. Jadi nanti akan buat proposal lagi, dan kami akan buat persiapan mulai jelang akhir tahun ini, sehingga bisa ditender ulang lebih awal di tahun 2019,” ujarnya.

Menurut Darwin, proyek penataan areal eks Terminal Gilimanuk itu juga merupakan salah satu bagian untuk menunjang kepariwisataan di Gilimanuk. Di lokasi tersebut akan dibangun areal parkir, ruang terbuka hijau (RTH), termasuk menyiapkan tempat untuk menampung para pedagang di sisi-sisi jalan sekitar Gilimanuk.

“Nanti kami buat parkir yang lebih representatif, agar bus bisa lebih mudah parkir. Pedagang-pedagang di sisi jalan, nanti juga akan kami buatkan tempat berjualan di sana, sekalian menata tempat sekitar yang sekarang masih terkesan kumuh, sehingga menjadi lebih bagus,” kata Darwin. *ode

Komentar