Hadapi Kemarau, Cadangan Beras di Bali Diklaim Aman
Menghadapi musim kemarau tahun ini, cadangan beras di Bali diklaim aman dan tidak berpengaruh terhadap ketersediaan pangan.
DENPASAR, NusaBali
Sumber pangan, seperti beras dan bahan- bahan kebutuhan pokok lainnya dijamin mencukupi. Sampai Desember 2018, Bali memiliki cadangan beras 11 ribu ton “Astungkara, meski kemarau ketersediaan pangan masih aman,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali Mardiana, Selasa (9/10).
Menurut Mardiana, kebutuhan beras untuk konsumsi di Bali saat ini berkisar 36.000 ton setiap bulan. Kebutuhan itu, dipenuhi dari produksi di wilayah Bali sendiri dan sumber pasokan beras lainnya.
Diantaranya pasokan beras komersil ( bermerk) dari luar, salah satunya dari Jawa Timur, sekitar 7000 ton setiap bulan. Terus perhitungan stok beras sebanyak 3000 ton per bulan. Sehingga perkiraannya, sebanyak 11 000 ton beras, tersedia sampai dengan Desember.
Karena alasan itulah, Mardiana memastikan kondisi ketahanan pangan stabil. Relatif tidak ada ketimpangan antara pasokan dan kebutuhan. Bahkan, kata Mardiana, beberapa barang kebutuhan pokok sehari-hari, seperti bawang dan cabe harganya menurun.
Demikian juga dengan beberapa item kebutuhan pokok yang lain seperti daging ayam dan telor, harganya stabil. Mardiana juga mengiyakan masa ‘jeda’ keramaian, seperti kegiatan hari raya keagamaan dan hari raya nasional pada musim kemarau ini, yang menyebabkan harga kebutuhan pokok stabil.
Namun, kata Mardiana, ada juga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Salah satunya jagung. Harga jagung (pipil) rata-rata Rp 7000 per kilo dari sebelumnya hanya Rp 5000 per kilo.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali menunjukkan stabiltas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya. Hal itu setidaknya hasil dari pantauan harga Selasa (9/10).
Dari 19 barang kebutuhan pokok, harganya masih sama dengan hari Senin (8/10). Antara lain beras medium (beras Bulog) harga rata- rata Rp 9000/kg, beras premium (Jatim) Rp 10.500/kg, beras lokal Rp 9.500/kg dan beras lokal (Tabanan) Rp 10.000/kg. Kebutuhan lain yakni daging ayam (broiler) Rp 35.000/kg, cabe rawit (merah) Rp 21.750/kg dan bawang merah Rp 21.750/kg.
“Rata- rata harga kebutuhan pokok stabil,” ujar Kasi Pengendalian Harga Barang Pokok dan Penting Disperindag Bali Gatot Supriatin. Sebelumnya menurut Gatot, sempat naik turun, seperti cabe dan bawang. Cabe pada 1 Oktober Rp 20.500/kg atau naik 28 persen. Harga sebelumnya Rp 16.000/kg. Hal itu karena pasokan berkurang di pasaran. *K17
Menurut Mardiana, kebutuhan beras untuk konsumsi di Bali saat ini berkisar 36.000 ton setiap bulan. Kebutuhan itu, dipenuhi dari produksi di wilayah Bali sendiri dan sumber pasokan beras lainnya.
Diantaranya pasokan beras komersil ( bermerk) dari luar, salah satunya dari Jawa Timur, sekitar 7000 ton setiap bulan. Terus perhitungan stok beras sebanyak 3000 ton per bulan. Sehingga perkiraannya, sebanyak 11 000 ton beras, tersedia sampai dengan Desember.
Karena alasan itulah, Mardiana memastikan kondisi ketahanan pangan stabil. Relatif tidak ada ketimpangan antara pasokan dan kebutuhan. Bahkan, kata Mardiana, beberapa barang kebutuhan pokok sehari-hari, seperti bawang dan cabe harganya menurun.
Demikian juga dengan beberapa item kebutuhan pokok yang lain seperti daging ayam dan telor, harganya stabil. Mardiana juga mengiyakan masa ‘jeda’ keramaian, seperti kegiatan hari raya keagamaan dan hari raya nasional pada musim kemarau ini, yang menyebabkan harga kebutuhan pokok stabil.
Namun, kata Mardiana, ada juga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Salah satunya jagung. Harga jagung (pipil) rata-rata Rp 7000 per kilo dari sebelumnya hanya Rp 5000 per kilo.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali menunjukkan stabiltas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya. Hal itu setidaknya hasil dari pantauan harga Selasa (9/10).
Dari 19 barang kebutuhan pokok, harganya masih sama dengan hari Senin (8/10). Antara lain beras medium (beras Bulog) harga rata- rata Rp 9000/kg, beras premium (Jatim) Rp 10.500/kg, beras lokal Rp 9.500/kg dan beras lokal (Tabanan) Rp 10.000/kg. Kebutuhan lain yakni daging ayam (broiler) Rp 35.000/kg, cabe rawit (merah) Rp 21.750/kg dan bawang merah Rp 21.750/kg.
“Rata- rata harga kebutuhan pokok stabil,” ujar Kasi Pengendalian Harga Barang Pokok dan Penting Disperindag Bali Gatot Supriatin. Sebelumnya menurut Gatot, sempat naik turun, seperti cabe dan bawang. Cabe pada 1 Oktober Rp 20.500/kg atau naik 28 persen. Harga sebelumnya Rp 16.000/kg. Hal itu karena pasokan berkurang di pasaran. *K17
1
Komentar