PBB Sikapi Aksara Bali Salah di Plang Kantor
Penyuluh Bahasa Bali (PBB) di Kabupaten Klungkung mulai menyikapi aksara Bali salah pada plang nama kantor di Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
PBB menggelar rapat di Wantilan Pura Jagatnata, Klunkung, Selasa (9/10) pagi. Rapat untuk menindaklanjuti Pergub No 80 Tahun 2018 yaitu mengenai Bahasa Aksara dan Bahasa Bali. Dalam hal ini PBB ingin menyamakan persepsi utamanya di Klungkung setidaknya untuk penulisan plang papan nama menggunakan aksara Bali. "Kami ingin menyeragamkan dan ingin sesuai pasang pageh aksara Bali yang benar," ujar Sekretaris II PBB Klungkung Ida Ayu Oka Suryantari. Di antaranya, setiap kruna anceng diapit carik siki, untuk membedakan huruf dengan angka dengan apit carik, selain itu untuk pemuliaan Aksara Bali letaknya di atas huruf latin.
Karena berdasarkan pengamatan dari PBB sendiri masih ada ditemukan beberapa penulisan plang nama kantor OPD yang keliru. Berhubung belum permanen maka itu perlu diperbaiki. Diharapkan lewat rapat ini PBB juga bisa mensosilisasikan hingga ke tingkat banjar maupun desa apabila ditemukan penulisan yang keliru atau tidak sesuai pasang Pegeh Aksara Bali. "Apa yang menjadi hasil rapat ini akan dikoordinasikan dengan dinas terkait dan bupati, di samping itu kami sebelumnya sudah mendata plang nama tersebut menggunakan Aksara Bali, ini juga akan kami koordinasikan," ujarnya.
Disebutkan adapun penulisan yang keliru seperti plang nama di depan Kantor Bupati Klungkung. “Itu keliru. Penulisan ‘bupati’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. ‘Semarapura’nya juga kurang pepet. Penulisan angkanya juga di sana tanpa diapit carik,” ujarnya.
Selain itu beberapa plang nama di OPD lainnya juga ada yang dilihat masih keliru. Kata ‘kabupaten’ harusnya juga menggunakan bha kembang dan suku ilut, penulisan PKK juga keliru, penulisan angka tidak diapit carik.*wan
PBB menggelar rapat di Wantilan Pura Jagatnata, Klunkung, Selasa (9/10) pagi. Rapat untuk menindaklanjuti Pergub No 80 Tahun 2018 yaitu mengenai Bahasa Aksara dan Bahasa Bali. Dalam hal ini PBB ingin menyamakan persepsi utamanya di Klungkung setidaknya untuk penulisan plang papan nama menggunakan aksara Bali. "Kami ingin menyeragamkan dan ingin sesuai pasang pageh aksara Bali yang benar," ujar Sekretaris II PBB Klungkung Ida Ayu Oka Suryantari. Di antaranya, setiap kruna anceng diapit carik siki, untuk membedakan huruf dengan angka dengan apit carik, selain itu untuk pemuliaan Aksara Bali letaknya di atas huruf latin.
Karena berdasarkan pengamatan dari PBB sendiri masih ada ditemukan beberapa penulisan plang nama kantor OPD yang keliru. Berhubung belum permanen maka itu perlu diperbaiki. Diharapkan lewat rapat ini PBB juga bisa mensosilisasikan hingga ke tingkat banjar maupun desa apabila ditemukan penulisan yang keliru atau tidak sesuai pasang Pegeh Aksara Bali. "Apa yang menjadi hasil rapat ini akan dikoordinasikan dengan dinas terkait dan bupati, di samping itu kami sebelumnya sudah mendata plang nama tersebut menggunakan Aksara Bali, ini juga akan kami koordinasikan," ujarnya.
Disebutkan adapun penulisan yang keliru seperti plang nama di depan Kantor Bupati Klungkung. “Itu keliru. Penulisan ‘bupati’ harusnya menggunakan bha kembang dan suku ilut. ‘Semarapura’nya juga kurang pepet. Penulisan angkanya juga di sana tanpa diapit carik,” ujarnya.
Selain itu beberapa plang nama di OPD lainnya juga ada yang dilihat masih keliru. Kata ‘kabupaten’ harusnya juga menggunakan bha kembang dan suku ilut, penulisan PKK juga keliru, penulisan angka tidak diapit carik.*wan
1
Komentar