Delegasi IMF Disambut Okokan, Disuguhi Jaja Laklak dan Klepon
Sebanyak 200 orang delegasi International Monetary Fund (IMF) – World Bank mengunjungi DTW Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Rabu (10/10).
TABANAN, NusaBali
Mereka disambut kesenian khas Tabanan Okokan serta disuguhi jaja laklak dan klepon. Rombongan tamu ini mendapat pengawalan dari polisi. Ratusan delegasi dari berbagai negara ini datang dalam dua shift. Shift pertama datang sekitar pukul 10.15 Wita, shift kedua datang pukul 15.00 Wita diantar menggunakan bus. Sebelum mengunjungi DTW Tanah Lot, didepan Restoran Dewi Sita mereka disambut kesenian Okokan.
Usai itu rombongan tamu diarahkan menuju wantilan DTW Tanah Lot karena Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) membawa produk khas Tabanan seperti kopi, olahan makanan, dan kerajinan Bali.
Sebelum para delegasi tersebut menikmati pemandangan DTW Tanah Lot, mereka disuguhi jajan tradisional seperti laklak, klepon, dan kopi khas Tabanan. Mereka tampak menikmati sajian tersebut karena hampir semua delegasi mencicipi.
Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana bersama Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa di sela sela kunjungan para delegasi tersebut, mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan khususnya dalam hal menjaga kebersihan areal objek wisata.
“Sudah sejak jauh hari kami persiapkan untuk kunjungan delegasi ini, tentunya berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi maupun kabupaten, yakni terkait pengamanan dan kebersihan,” ucapnya.
Bahkan selama kunjungan para delegasi ini, lanjut Toya, kunjungan bagi wisatawan umum tidak dibatasi. Menurutnya, delegasi yang berkunjung ke Tanah Lot dibagi menjadi dua shift. “Khusus yang shift kedua tidak diarahkan ke wantilan, tetapi langsung menuju Restoran Dewi Sinta,” kata Toya.
Toya mengakui delegasi yang berkunjung rata-rata melakukan foto di sekitaran objek. Ada yang mengunjungi ular duwe dan berfoto di pinggir pantai. “Kami hanya menyediakan fasilitas, untuk yang mengantar mereka ke objek langsung dari ASITA,” imbuhnya.
Sementara itu salah seorang delegasi asal Honduras, Juliet saat dikonfirmasi mengaku sangat terkesan dengan keindahan panorama Tanah Lot. Tak hanya pantainya yang indah, kemegahan Pura Tanah Lot juga menambah keindahan tersendiri yang memaksanya untuk mengabadikan momen kunjungan singkatnya ini lewat kamera yang dibawanya. Dan yang tidak dilupakannya juga, cita rasa sajian jajanan Bali yang disuguhkan. “Sangat luar biasa. Saya mau datang lagi ke Bali lain kali,” ucapnya.
Seperti diketahui agenda Annual Meeting IMF–World Bank di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, diharapkan bisa menjadi ajang promosi, apalagi para delegasi berikut keluarga besarnya juga dijadwalkan berkunjung ke sejumlah objek wisata. Salah satunya ke DTW Tanah Lot. *de
Mereka disambut kesenian khas Tabanan Okokan serta disuguhi jaja laklak dan klepon. Rombongan tamu ini mendapat pengawalan dari polisi. Ratusan delegasi dari berbagai negara ini datang dalam dua shift. Shift pertama datang sekitar pukul 10.15 Wita, shift kedua datang pukul 15.00 Wita diantar menggunakan bus. Sebelum mengunjungi DTW Tanah Lot, didepan Restoran Dewi Sita mereka disambut kesenian Okokan.
Usai itu rombongan tamu diarahkan menuju wantilan DTW Tanah Lot karena Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) membawa produk khas Tabanan seperti kopi, olahan makanan, dan kerajinan Bali.
Sebelum para delegasi tersebut menikmati pemandangan DTW Tanah Lot, mereka disuguhi jajan tradisional seperti laklak, klepon, dan kopi khas Tabanan. Mereka tampak menikmati sajian tersebut karena hampir semua delegasi mencicipi.
Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana bersama Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa di sela sela kunjungan para delegasi tersebut, mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan khususnya dalam hal menjaga kebersihan areal objek wisata.
“Sudah sejak jauh hari kami persiapkan untuk kunjungan delegasi ini, tentunya berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi maupun kabupaten, yakni terkait pengamanan dan kebersihan,” ucapnya.
Bahkan selama kunjungan para delegasi ini, lanjut Toya, kunjungan bagi wisatawan umum tidak dibatasi. Menurutnya, delegasi yang berkunjung ke Tanah Lot dibagi menjadi dua shift. “Khusus yang shift kedua tidak diarahkan ke wantilan, tetapi langsung menuju Restoran Dewi Sinta,” kata Toya.
Toya mengakui delegasi yang berkunjung rata-rata melakukan foto di sekitaran objek. Ada yang mengunjungi ular duwe dan berfoto di pinggir pantai. “Kami hanya menyediakan fasilitas, untuk yang mengantar mereka ke objek langsung dari ASITA,” imbuhnya.
Sementara itu salah seorang delegasi asal Honduras, Juliet saat dikonfirmasi mengaku sangat terkesan dengan keindahan panorama Tanah Lot. Tak hanya pantainya yang indah, kemegahan Pura Tanah Lot juga menambah keindahan tersendiri yang memaksanya untuk mengabadikan momen kunjungan singkatnya ini lewat kamera yang dibawanya. Dan yang tidak dilupakannya juga, cita rasa sajian jajanan Bali yang disuguhkan. “Sangat luar biasa. Saya mau datang lagi ke Bali lain kali,” ucapnya.
Seperti diketahui agenda Annual Meeting IMF–World Bank di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, diharapkan bisa menjadi ajang promosi, apalagi para delegasi berikut keluarga besarnya juga dijadwalkan berkunjung ke sejumlah objek wisata. Salah satunya ke DTW Tanah Lot. *de
1
Komentar