nusabali

Ariyanti Sabet Perak dari Atletik, Wayan Damai Perunggu Lawn Bowl

  • www.nusabali.com-ariyanti-sabet-perak-dari-atletik-wayan-damai-perunggu-lawn-bowl

Ni Made Ariyanti Putri dan I Wayan Damai mengikuti jejak dua atlet difabel asal Bali lainnya, Ni Kadek Karya Dewi dan Ni Nengah Widiasih, yang masing-masing kebagian medali perunggu cabang para cycling dan perak angkat besi

Lagi, Dua Atlet Difabel Asal Bali Sumbang Medali di Pesta Olahraga Asian Para Games 2018

JAKARTA, NusaBali
Dua atlet difabel asal Bali, Ni Made Ariyanti Putri dan I Wayan Damai, berhasil mempersembahkan medali buat kontingen Indonesia pada hari kelima pesta olahraga Asian Para Games III 2018 di Jakarta, Rabu (10/10). Made Ariyanti Putri berhasil raih medali perak dari cabang atletik, sementara Wayan Damai sabet perunggu dari cabang lawn bowl.

Dalam tarung cabang atletik yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Rabu kemarin, Made Ariyanti Putri mempersembahkan medali perak dari nomor lari 100 meter T13, dengan catatan waktu 13,00 detik. Torehan waktunya hanya terpaut tipis dari atlet Indonesia lainnya, Aulia Putri, yang sabet emas dengan catatan waktu 12,49 detik. Sementara medali perunggu disabet atlet Indonesia lainnya, Endang Sari Sitorus, dengan waktu 13,07 detik.

Made Ariyanti merasa sangat bersyukur dengan capaian tersebut. Apalagi, atlet difabel kelahiran 4 Februari 1996 asal Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini tampil ke APG 2018 tanpa dibebani target terlalu muluk. "Saya dapat medali perak. Bahagia saya bisa mendapatkannya," anak bungsu dari dua bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Setiawan dan Made Suri ini kepada NusaBali di Jakarta, Rabu kemarin.

Torehan perak ini praktis sama dengan hasil yang direbut Made Ariyanti saat Test Event Asian Para Games 2018 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kala itu, Ariyanti juga sabet medali perak di nomor lari 100 meter T13. Ariyanti terjun ke APG 2018 dengan modal raih medali perak 100 meter dan 200 meter dalam ASEAN Para Games 2017 di Malaysaia. Ariyanti masih akan bertarung di nomor lari 400 meter dalam APG 2018 ini.

Sementara itu, pada hari yang sama kemarin, I Wayan Damai, berhasil sabet medali perunggu dai cabang lawn bowl. Wayan Damai raih perunggu nomor men single B6, setelah memetik dua kali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Wayan Damai memperoleh total 8 poin, diungguli oleh Im Chunkyu (dari Korea) yang meraih emas dengan 13 poin dan Norfirzan bin Mahmud (dari Malaysia) yang mendapat perak dengan 9 poin.

Hebatnya, Wayan Damai memperoleh perunggu karena mampu menahan seri atlet kuat dari Korea dengan skor 12-12 dan imbangi atlet Jepang 20-20. Sebenarnya, atlet difabel asal Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini berpeluang meraih emas pasca sukses menahan imbang andalan Korea, Im Chunkyu. Syaratnya, Im Chunkyu kalah dari pemain Indonesia lainnya, Joko Budi Wibowo, di pertandingan terakhir.

Sayangnya, harapan itu tidak terwujud. Sebab, Im Chunkyu justru berhasil mengalahkan Joko Budi Wibowo dengan 21-7. Walhasil, Im Chunkyu juara tanpa terkalahkan di nomor single B6. Di sisi lain, Wayan Damai justru gagal menundukan Hikroshi dari Jepang di pertandingan lainnya. Padahal, di awal pertandingan, atlet kelahiran 8 Maret 1979 ini unggul dari Hikroshi.

"Sangat disayangkan, karena saya tadi lebih unggul dari atlet Korea dan Jepang. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah hasil terbaik dari saya dan rezeki saya di medali perunggu," ujar Wayan Damai kepada NusaBali seusai pertandingan, Rabu kemarin.

Perjuangan Wayan Damai untuk meraih perunggu cabang lawn bowl, Rabu kemarin, disaksikan langsung oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, dan Menpora Imam Nahrawi. Wayan Damai sendiri masih memiliki peluang menambah perolehan medali melalui nomor mix team. Dia akan tampil bersama Mella Windasari, Jumat (12/10) besok. Mella Windasari adalah peraih medali emas di nomor single B6 putri.

Dengan sukses Wayan Damai dan Made Ariyanti kemarin, berati sudah empat atlet Bali yang berhasil persembahkan medali bagi kontingen Indonesia dalam APG III di Jakarta, 6-13 Oktober 2018 ini. Sebelumnya, dua atlet difabel asal Bali telah lebih dulu sabet medali, yakni Ni Kadek Karya Dewi, 39, dan Ni Nengah Widiasih, 29.

Nengah Widiasih sabet medali perak dari nomor angkat berat. Nengah Widiasih diungguli lifter difabel asal China, Zhe Cui, yang sabet medali emas. Sedangkan Kadek Karya Dewi sabet medali perunggu cabang balap sepeda melalui nomor ITT (H2-4) dalam tarung di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/10) lalu.

Kadek Karya Dewi (atlet difabel asal Banjar Ulun Kukul, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem) berhasil sabet medali perunggu ITT (H2-4) setelah finish di urutan ketiga dengan catatan waktu 28:28.885. Karya Dewi diungguli Lee Doyeon dari Korea Selatan yang berhak atas medali emas dengan waktu 21:16.133 dan Wang Kea Hyun (juga asal Korea Selatan) yang sabet perak dengan waktu 26:07.656. Sedangkan atlet para cycling asal Bali lainnya, Ida Ayu Ketut Kenari, gagal meraih medali karena finish di urutan keempat dengan waktu 38:08.436. *k22

Komentar