nusabali

Muncul Wacana Membangun LPD Center

  • www.nusabali.com-muncul-wacana-membangun-lpd-center

Anggota Tim Transisi Provinsi Bali, AA Oka Mahendra, menggelar pertemuan dengan Badan Kerjasama Lembaga Perkreditan Desa (BKS-LPD) Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota serta Lembaga Pemberdayaan LPD (LPLPD) Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, Kamis (11/10).

Diberi Nama Stiti Loka LPD Bali, Jadi Pusat Pelatihan SDM

BANGLI, NusaBali
Dari pertemuan yang digelar di Puri Kanginan, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli tersebut, tercetus ide untuk mendirikan LPD Center, sbagai pusat pendidikan/latihan buat peningkatan SDM.

Pertemuan di kediaman AA Oka Mahendra, Kamis kemarin, dihadiri langsung Ketua BKS-LPD Provinsi Bali I Nyoman Cendikiawan, Ketua LPLPD Provinsi Bali I Nyoman Aryana, dan sejumlah utusan LPD Desa Pakraman dari seluruh Bali. Nyoman Cendekiawan mengatakan, pertemuan ini sebagai bagian upaya menjalin silaturahmi dan sekaligus ajang sharing informasi berkaita dengan perkembangan LPD di Bali.

“Beliau (AA Oka Mahendra) kan lama bertugas di luar Bali. Beliau ingin mengetahui perkembangan LPD di Bali yang memang sudah berkembang sejak puluhan tahun silam. Kami juga meminta saran dan masukan untuk langkah-langkah kemajuan LPD ke depan,” jelas Cendekiawan.

Dalam pertemuan dengan Oka Mahendra---tokoh sepuh mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru---kemarin, muncul beberapa poin usulan. Salah satunya, bagaimana Perda tentang LPD bisa dijalankan sebaik-baiknya. Selain itu, LPD diharapkan bisa dimanfaatkan oleh Pemprov Bali, di mana untuk  transaksi atau pembayaran apa pun agar dilakukan melalui LPD. “Di desa-desa se-Bali kan semua ada LPD-nya. Sampai September 2018 ini, LPD di Bali mencapai 1.433 unit dengan total aset sebesar Rp 25 triliun,” terang Cendekiawan.

Usulan penting lainnya dari pertemuan kemarin adalah rencana membangun LPD Center. Nantinya, LPD Center ini akan diberi nama ‘Stiti Loka LPD Bali’. LPD Senter inilah yang akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan pengurus LPD. Dengan begitu, pengelolaan LPD di seluruh Bali memiliki standarisasi yang sama. “Bagaimana LPD di Bali ke depan mampu bersaing. Akan ada pula sejenis museum, yang mana sejarah LPD ditampilkan di sana,” tandas Cendekiawan.

Sedangkan Ketua LPLPD Provinsi Bali, Nyoman Aryana, mengatakan dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan LPD di seluruh Bali. Pengelolaan LPD harus bisa mengikuti perkembangan, sehingga mampu bersaing dengan bank maupun lembaga keuangan lainya.

“Tentunya untuk mempertahankan keberadaan LPD maupun pengembangannya, harus ada kerja sama seluruh komponen,” papar Nyoman Aryana. Dia mengatakan, pertemuan seperti ini akan digelar berkelanjutan. Tujuannya, untuk mendiskusikan berbagai persoalan berikut mencari jalan penyelesainya, serta mencari masukan yang membangun.

Sementara itu, AA Oka Mahendra menyatakan dalam pertemuan kemarin, pihaknya banyak mendapat informasi tentang kondisi real LPD di seluruh Bangli, mulai dari yang sehat, kurang sehat, hingga yang sakit. “Dari penyampaian tadi, memang yang menjadi pokok persoalan LPD terletak pada sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas SDM,” jelas Oka Mahendra.

Oka Mahendra mengatakan, antara LPD yang satu dengan lainnya berbeda kualitas SDM-nya, karena basis pendidikan mereka belum setara. “Bagaimana sistem rekrutmen dan pengembangan SDM untuk LPD, haruslah ada standarnya. Kompetensi ditingkatkan dan harus berkelanjutan,” papar mantan pejabat Kementerian Kehakiman ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata Oka Mahendra, perlu dibangun LPD Center. Nantinya, LPD Center ini menjadi kantor yang terintegrasi, sebagai pusat kegiatan pendidikan, pelatihan, pengembangan SDM dari LPD seluruh Bali. “BKS-LPD, LPLDP terintegrasi, dapat menyatukan persepsi dalam pengambangan LPD,” tegas mantan politisi Senayan seangkatan Ida Tjokorda Pemecutan XI dan Dewa Suparta Nida ini.

Oka Mahendra mencontohkan batasan atau prosentase pemberian pinjaman untuk konsumtif di LPD. Jika terlalu besar untuk konsumtif, pergerakan ekonomi di suatu desa akan jadi lamban. Terkait sejumlah poin usulan dari BKS-LPD dan LPLPD, kata dia, nantinya akan dibahas dengan Tim Transisi---bentukan Gubernur Bali Wayan Koster. “Kami akan bahas dengan tim terlebih dulu, seperti apa format ke depa. Selanjutnya, baru akan diajukan ke Gubernur,” jelas Oka Mahendra seraya menyebut LPD Center nantinya akan diberi nama ‘Stiti Loka LPD Bali’. *es

Komentar