2.000 Yatim Piatu Dijatah Seragam Sekolah Gratis
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng tahun ini menganggarkan bantuan seragam sekolah bagi anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, anak disabilitas termasuk siswa yang orangtuanya difabel.
SINGARAJA, NusaBali
Hingga saat ini ada 2.000 orang siswa SD yang masuk daftar dan segera akan mendapatkan bantuan seragam sekolah gratis. Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa Kamis (11/11) kemarin menjelaskan, bantuan seragam sekolah gratis untuk siswa itu merupakan pengembangan program Posko Drop Out (DO). Selain masalah siswa putus sekolah, Suyasa dan timnya juga banyak menemukan siswa dengan kondisi yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas dan orangtuanya cacat, seringkali menggunakan pakaian seragam lusuh dan tak pernah diganti selama seminggu.
“Program ini muncul, karena di lapangan banyak ditemukan siswa dengan kondisi tersebut, seragamnya itu-itu saja, tak pernah diganti selama seminggu. Jadi kami juga prihatin dengan keadaan tersebut,” kata dia. Suyasa pun tak menyangka setelah dilakukan pendataan, ternyata jumlahnya cukup banyak dan mencapai ribuan siswa di bangku SD.
Masing-masing anak akan mendapatkan bantuan seragam dua paket. Satu paket seragam putih merah dan satu seragam pramuka. Mantan Kepala Bappeda Buleleng itu pun menyebutkan jika saat ini anggaran Rp 560 juta dari APBD Buleleng itu sedang dalam proses tender. “Mudah-mudahan sepekan kedepan suda ada pemenang tendernya, sehingga seragam nanti bisa dibagikan setelah 50 hari masa kontrak kerja,” imbuhnya.
Hanya saja Suyasa mengaku saat ini masih terkendala soal pengadaan bantuan seragam olahraga kepada dua ribu siswa itu, karena desain baju olahraga berbeda di masing-masing sekolah. Ia pun mengatakan jika tahun depan anggaran yang tersedia lebih banyak, bantuan seragam yang rutin akan diberikan setiap tahunnya akan ditambah satu paket. Yakni menjadi dua paket seragam putih merah dan satu paket seragam pramuka.
Dengan bantuan seragam itu diharapkan anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas dan ornag tuanya cacat bisa mengganti seragamnya selama seminggu. Sehingga siswa yang bersnagkutan dapat lebih bersih dan nyaman dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah.*k23
Hingga saat ini ada 2.000 orang siswa SD yang masuk daftar dan segera akan mendapatkan bantuan seragam sekolah gratis. Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa Kamis (11/11) kemarin menjelaskan, bantuan seragam sekolah gratis untuk siswa itu merupakan pengembangan program Posko Drop Out (DO). Selain masalah siswa putus sekolah, Suyasa dan timnya juga banyak menemukan siswa dengan kondisi yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas dan orangtuanya cacat, seringkali menggunakan pakaian seragam lusuh dan tak pernah diganti selama seminggu.
“Program ini muncul, karena di lapangan banyak ditemukan siswa dengan kondisi tersebut, seragamnya itu-itu saja, tak pernah diganti selama seminggu. Jadi kami juga prihatin dengan keadaan tersebut,” kata dia. Suyasa pun tak menyangka setelah dilakukan pendataan, ternyata jumlahnya cukup banyak dan mencapai ribuan siswa di bangku SD.
Masing-masing anak akan mendapatkan bantuan seragam dua paket. Satu paket seragam putih merah dan satu seragam pramuka. Mantan Kepala Bappeda Buleleng itu pun menyebutkan jika saat ini anggaran Rp 560 juta dari APBD Buleleng itu sedang dalam proses tender. “Mudah-mudahan sepekan kedepan suda ada pemenang tendernya, sehingga seragam nanti bisa dibagikan setelah 50 hari masa kontrak kerja,” imbuhnya.
Hanya saja Suyasa mengaku saat ini masih terkendala soal pengadaan bantuan seragam olahraga kepada dua ribu siswa itu, karena desain baju olahraga berbeda di masing-masing sekolah. Ia pun mengatakan jika tahun depan anggaran yang tersedia lebih banyak, bantuan seragam yang rutin akan diberikan setiap tahunnya akan ditambah satu paket. Yakni menjadi dua paket seragam putih merah dan satu paket seragam pramuka.
Dengan bantuan seragam itu diharapkan anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, disabilitas dan ornag tuanya cacat bisa mengganti seragamnya selama seminggu. Sehingga siswa yang bersnagkutan dapat lebih bersih dan nyaman dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah.*k23
Komentar