nusabali

Nengah Raih Perunggu Lagi

  • www.nusabali.com-nengah-raih-perunggu-lagi

Saya tadinya tidak punya harapan di kelas ini. Namun saya tetap semangat. Puji syukur memperoleh perunggu. Ini sama empat tahun lalu.

Ulangi Prestasi APG 2014 di Korsel

JAKARTA, NusaBali
Atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih mempersembahkan medali perunggu bagi kontingen Indonesia dalam Asian Para Games (APG) 2018. Nengah, sapaan akrab Ni Nengah Widiasih, tampil di kelas 86 kg dengan angkatan 95 kg.  

Angkatan Nengah masih di bawah lifter China Zheng Feifei dengan angkatan 139 kg, yang meraih emas. Juga kalah dari lifter Korea Selatan Lee Youngsun (110 kg) meraih perak. Hasil itu mengulang prestasi Nengah pada PG 2014 di Incheon, Korsel.

"Saya tadinya tidak punya harapan di kelas ini, karena saat try out di Jepang, September lalu, saya di peringkat empat. Namun saya tetap semangat bermain. Puji syukur memperoleh perunggu. Ini sama dengan empat tahun lalu," ujar Nengah, usai pengalungan medali di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (11/10).

Untuk memperoleh perunggu Nengah bersaing ketat dengan lifter Kazastan Zhakupova Lyazzat. Pasalnya angkatan atlet China dan Korsel  lebih dulu jauh di atasnya. Feifei (China) 130 dan Youngsun 103 kg. Sedangkan Nengah mengawali angkatan 95 kg dan gagal.

Sementara lifter Kazakhstan mengangat beban pertama 88 kg dan berhasil saat menaikan 93 kg. Lalu Nengah berhasil saat mengulang angkatan 95 kg dan unggul dari atlet Kazakhstan.

Namun pada kesempatan ketiga, angkatan Nengah 97 kg gagal. Sedangkan angkatan atlet Kazakhstan 96 kg gagal. Akhirnya Nengah di peringkat ketiga dengan angkatan 95 kg.

"Kegagalan angkatan pertama sempat membuat saya down, tetapi saya berusaha bangkit agar angkatan kedua sukses. Ternyata saya berhasil di angkatan kedua. Di angkatan ketiga saya naikan angkatan. Saya mampu mengangat beban itu, tapi tangan saya lambat sehingga dianggap tidak berhasil," jelas Nengah.

Nengah pun mengaku bersyukur menjadi atlet angkat berat, lantahan ia tidak hanya berkutat di dalam rumah saja. Melainkan ke beberapa daerah di Indonesia maupun ke luar negeri untuk mengikuti kejuaraan.

Kelak bila bonus dari medali perunggunya Rp 250 juta keluar, ia akan menggunakannya untuk modal usaha. "Tapi saya belum tahu buka usaha apa nantinya atau akan membuka warung seperti dulu lagi," ucap Nengah.

Yang terpenting, kata Nengah, ia ingin pulang secepatnya untuk bertemu orangtua dan adik-adiknya pada 14 Oktober 2018. Sebab terakhir pulang ke Bali pada Februari 2018.  Dalam waktu dekat Nengah juga akan mempersiapkan diri ke ASEAN Para Games 2019 di Filipina. *k22

Komentar