nusabali

Wagub Resmikan Penggunaan Bahasa dan Busana Bali

  • www.nusabali.com-wagub-resmikan-penggunaan-bahasa-dan-busana-bali

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, meresmikan memulai penggunaan bahasa dan busana Bali.

AMLAPURA, NusaBali
Peresmian itu dilakukan di Pura Penataran Agung Besakih, di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (11/10). Peresmian, diawali dengan mementaskan tari sakral rejang renteng dan tari baris kincang-kincung. Selanjutnya Wagub Cok Ace, memimpin acara pemakaian udeng (destar) kepala perwakilan masyarakat Bali, yakni Bendesa Pakraman Besakih Jro Mangku Widiartha, dua tokoh masyarakat Prof  Made Surada dan Prof I Nengah Duija.

Kemudian Wagub Cok Ace menyampaikan amanat Peraturan Gubernur Bali No 80 tahun 2018 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Bali. Sedangkan Peraturan Gubernur Bali No 78 tahun 2018 tentang Berbusana Bali.

Terpenting lanjut Wagub Cok Ace yang utama adalah, berbahasa, penggunaan aksara Bali dan berbusana Bali, langsung diimplementasikan di lapangan. Misalnya berbahasa Bali tiap Kamis, Purnama dan Tilem, hal itu bisa dilaksanakan mulai Kamis (11/10).

Sedangkan mengenakan aksara Bali, juga telah terlaksana, di tiap kantor, dan papan nama untuk publik, yang diawali mengenakan aksara Bali, disusul menggunakan aksara latin. Sedangkan berbusana Bali, juga tidak ada kendala. “Tujuannya untuk meneguhkan jati diri, menjaga karakter Bali dan budaya Bali,” jelas Wagub Cok Ace.

Tinggal katanya melakukan implementasi tentang sastra Bali, disertai menggelar kegiatan Bulan Bahasa Bali.

Bendesa Pakraman Besakih Jro Mangku Widiartha mengapresiasi kegiatan peresmian berbusana dan memulai menggunakan bahasa Bali, apalagi disertai melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Penataran Agung Besakih. Secara tidak langsung, saat peresmian sambil mohon karahayuan, agar budaya Bali tetap kukuh, lestari dan berkesinambungan. “Berbusana Bali sudah pasti, dan wajib dilestarikan. Begitu juga berbahasa Bali, agar bahasa Bali tidak punah, walau belum ditekankan berbahasa Bali sesuai sor singgih (tata bahasa),” jelas Jro Mangku Widiartha.

Hadir pula Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Parta, Sekprov Bali I Dewa Made Indra, Ketua MUDP Bali Jro Gede Suwena Putus Upadesa dan undangan lainnya. Rangkaian acara ditutup melakukan persembahyangan bersama, disertai mementaskan tari Rejang Giri Kusuma.

Sedangkan di Karangasem, peresmian berbusana, berbahasa dan aksara Bali digelar di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Pakraman, yang diresmikan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, didampingi segenap pimpinan OPD dan tokoh masyarakat. *k16

Komentar