Demo IMF Dibubarkan, 5 Orang Diamankan
Petugas Reskrim Polsek Denpasar Selatan mengamankan sedikitnya 5 orang pengunjuk rasa di Perempatan Jalan Pantai Sindu, Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (11/10) pagi.
DENPASAR, NusaBali
Diamankannya ke lima orang pengunjuk rasa yang menentang perhelatan IMF/Word Bank tersebut karena tidak mengantongi ijin. Meski sempat diamankan, ke limanya sudah dibebaskan setelah dimintai keterangan di Mapolsek.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya saat ditemui di lingkungan Polsek Densel mengatakan diamankannya para pendemo yang mengaku sebagai aktivis ini berdasarkan informasi masyarakat dan informasi dari pecalang. Dalam informasi itu, diketahui bahwa terdapat unjuk yang menentang meeting IMF Word Bank yang sedang berlangsung di ITDC, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Atas informasi itu, tim langsung dikerahkan untuk melakukan pengamanan, agar terhindar dari kemacetan panjang. "Setelah anggota melakukan interogasi ternyata para pendemo ini tidak mengantongi ijin untuk unjuk rasa. Ya, awalnya memang kita ke lokasi unjuk rasa untuk mengamankan, tapi, ada beberapa yang berlarian setelah melihat petugas datang," imbuh Wirajaya.
Dari total sekitar 25 peserta demo, pihaknya mengamankan 5 orang yang hendak melarikan diri. Ke limanya masing-masing berinisial AF, 27, AY, 37, JTES, 23, LS, 23, dan DY, 24. Mereka kemudian dibawa ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan dan menggali keterangan mereka. Pun pihak kepolisian juga mengamankan spanduk, topeng dan kain pengikat kepala. "Intinya kita hanya meminta keterangan mereka saja. Kita amankan setelah laporan dan dilepas setelah dimintai keterangannya," imbuhnya.
Menurut Kapolsek, bahwa hasil pemeriksan, kelimanya mengaku tujuan dari pada aksi damai untuk mengkritisi kegiatan Annual Meting Word Bank, di Nusa Dua. Diantaranya tentang lingkungan hidup dan pertumbuhan ekonomi. Mereka juga mengakui tidak ada tujuan untuk menggagalkan kegiatan Meeting Anual IMF word Bank di Nusa Dua. Terkait langkah diamankannya para pendemo, mantan Kapolsek Kuta ini mengaku bahwa agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan termasuk dari warga seputaran Sanur yang tidak menerima aksi itu. "Tadi saya sampaikan, sebagai Kapolsek saya, mengerti akan kegiatan ini, namun hal ini harus sesuai koridor," katanya. *dar
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya saat ditemui di lingkungan Polsek Densel mengatakan diamankannya para pendemo yang mengaku sebagai aktivis ini berdasarkan informasi masyarakat dan informasi dari pecalang. Dalam informasi itu, diketahui bahwa terdapat unjuk yang menentang meeting IMF Word Bank yang sedang berlangsung di ITDC, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Atas informasi itu, tim langsung dikerahkan untuk melakukan pengamanan, agar terhindar dari kemacetan panjang. "Setelah anggota melakukan interogasi ternyata para pendemo ini tidak mengantongi ijin untuk unjuk rasa. Ya, awalnya memang kita ke lokasi unjuk rasa untuk mengamankan, tapi, ada beberapa yang berlarian setelah melihat petugas datang," imbuh Wirajaya.
Dari total sekitar 25 peserta demo, pihaknya mengamankan 5 orang yang hendak melarikan diri. Ke limanya masing-masing berinisial AF, 27, AY, 37, JTES, 23, LS, 23, dan DY, 24. Mereka kemudian dibawa ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan dan menggali keterangan mereka. Pun pihak kepolisian juga mengamankan spanduk, topeng dan kain pengikat kepala. "Intinya kita hanya meminta keterangan mereka saja. Kita amankan setelah laporan dan dilepas setelah dimintai keterangannya," imbuhnya.
Menurut Kapolsek, bahwa hasil pemeriksan, kelimanya mengaku tujuan dari pada aksi damai untuk mengkritisi kegiatan Annual Meting Word Bank, di Nusa Dua. Diantaranya tentang lingkungan hidup dan pertumbuhan ekonomi. Mereka juga mengakui tidak ada tujuan untuk menggagalkan kegiatan Meeting Anual IMF word Bank di Nusa Dua. Terkait langkah diamankannya para pendemo, mantan Kapolsek Kuta ini mengaku bahwa agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan termasuk dari warga seputaran Sanur yang tidak menerima aksi itu. "Tadi saya sampaikan, sebagai Kapolsek saya, mengerti akan kegiatan ini, namun hal ini harus sesuai koridor," katanya. *dar
1
Komentar