nusabali

Koster Yakin IMF-WB Dongkrak PDRB Bali

  • www.nusabali.com-koster-yakin-imf-wb-dongkrak-pdrb-bali

Di sela pertemuan dengan sejumlah kepala negara, Presiden Jokowi sempatkan diri saksikan dan sekaligus membuka Karnaval Budaya bertema ‘The Life and Economy of Bali’ rangkaian Annual Meeting IMF-WB 2018, di kawasan ITDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (12/10) sore.

Jokowi Buka Karnaval Budaya IMF-WB    


MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster, yang ikut mendampingi Presiden Jokowi, optimistis event IMF-WB 2018 mampu dongkrak PDRB Bali. Selain Presiden Jokowi, Karnaval Budaya IMF-MB 2018 yang dipersembahkan Pemprov Bali, Kamis sore, juga dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Kerja, dan perwakilan delegasi IMF-WB 2018. Menge-nakan busana adat Bali, Presiden Jokowi hadir dengan didampingi Ibu Negara Nyonya Iriana Jokowi. Presiden duduk berdampingan dengan Gubernur Wayan Koster, yang kemarin didampingi Nyonya Putri Suastini Koster.

Pembukaan Karnaval IMF-WB 2018 oleh Jokowi ditandai dengan membunyikan alat musik okokan. Saat membunyikan okokan, Jokowi didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Koster.

Sebelum karnaval dibuka Jokowi, Gubernur Koster melaporkan bahwa untuk memeriahkan event IMF-WB 2018, ditampilkan karnaval budaya yang menggambarkan tentang keragaman, kemegahan, dan keagungan budaya Bali. Tema karnaval ‘The Life and Economy of Bali’, kata Koster, juga mengandung arti ritual siklus hidup (rites of passage) krama Hindu di Bali, dari lahir hingga kematian.

Koster menjelaskan, keunikan Bali adalah keragaman adat-istiadat, budaya, serta alam yang indah. “Karenanya, Bali yang kecil ini memiliki berbagai julukan, seperti The Island of Gods, The Last of Paradise, dan The Island  of Love,” jelas Koster. Dia menambahkan, tata kehidupan orang Bali yang harmonis, tidak terlepas dari filosofi Tri Hita Karana: hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam.

Sementara, Karnaval Budaya IMF-WB 2018 kemarin menyuguhkan berbagai atraksi menarik, yang dikemas dalam sajian ritual keagamaan dari manusia baru lahir hingga meninggal. Ritual-ritual tersebut mulai bayi kepus puser, upacara telibulanan, ngeraja sewala (upacara beranjak dewasa yang biasanya dilakukan saat anak berusia 14 tahun), hingga potong gigi, pawiwahan (upacara pernikahan), dan pengabenan. Dalam atraksi ngaben kemarin, ditampilkan pula bade, lembu, dan naga banda.

Sementara itu, Gubernur Koster klaim Annuel Meeting IMF-WB di Nusa Dua, 8-14 Oktober 2018, menampilkan jumlah peserta paling banyak dibanding event tahuhan sebelum-sebelumnya di negara lain. Menurut Gubernur Koster, saat event IMF-WB di Washington DC (Amerika Serikat), jumlah pesertanya hanya mencapai 14.000 orang. Sedangkan event IMF-WB 2018 di Nusa Dua, pesertanya lebih dari 34.000 delegasi asal 189 negara.

Menurut Koster, hal tersebut tentunya memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi Bali, baik langsung maupun tidak langsung. “Selain memberikan dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat, saya optimis pertemuan ini juga akan mendongkrak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di atas Rp 1,2 triliun dengan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai di atas rata-rata nasional,” ujar Koster kepada awak media saat tinjau pameran kesenian dan kerajinan di Pavilion Indonesia kawasan The Westin, Nusa Dua, Jumat kemarin.

Koster menyampaikan apresiasinya terhadap pelibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam penyelenggaraan event MICE internasional ini.  Menurut Koster, hal tersebut selain merupakan ajang promosi pariwisata, kesenian, dan kerajinan Indonesia, juga akan memberikan dampak ekonomi secara langsung.

“Dengan adanya pavilion ini, para delegasi yang belum berkunjung ke tempat-tempat penjualan kerajinan di daerah-daerah di Bali, maka mereka dapat membelinya secara langsung di tempat ini,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kemenpar mencatat, pengeluaran delegasi selama pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB 2018, rata-rata mencapai 2.500 dolar AS atau setara Rp 37,9 juta per orang. Arief memperkirakan potensi devisa yang kemungkinan diraup selama pagelaran IMF-WB 2018 ini mencapai Rp 1 triliun.

Kemenpar memang menawarkan 63 paket wisata dalam event IMF-WB 2018 ini. Namun, jumlah paket yang dipesan para delegasi sudah mencapai 2.600 paket. "Paket wisata yang sudah dipesan sebelum 12 Oktober 2018 sebanyak 2.600 paket. Harga paket wisata mulai dari 75 dolar AS sampai 2.000 dolar AS," papar Arief kepada media.

Arief menambahkan, pihaknya menawarkan 600 paket tur di Bali. Hebatnya, paket tur yang ditawarkan itu ludes diserap para delegasi IMF-WB. Arief berharap angka ini bisa terus bertambah hingga akhir pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB, 14 Oktober 2018 besok. *

Komentar