nusabali

Banjir dan Longsor Landa Sumatera Barat

  • www.nusabali.com-banjir-dan-longsor-landa-sumatera-barat

Sebanyak enam orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat dalam dua hari terakhir.

PADANG, NusaBali
Banjir dan longsor disebabkan hujan lebat yang mengguyur beberapa hari terakhir. "Hujan lebat terjadi sejak beberapa hari terakhir. Ini yang diperkirakan sebagai penyebab," kata Kepala Biro Humas Pemda Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal, Kamis malam (11/10) sebagaimana dilansir detik.

Jasman menyebutkan tiga orang tewas akibat terseret banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, pada Kamis malam. Kemudian tiga lainnya tewas akibat tertimbun longsor di Parik Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, pada malam sebelumnya, Rabu (10/10).

Selain korban tewas, empat warga Kabupaten Tanah Datar dinyatakan hilang terseret banjir.

Berdasarkan keterangan pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (12/10), banjir bandang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu di Koto Rawang, Kecamatan Lengayang genangan 40 hingga 50 cm. Kemudian di Lubuk Kumpai, Kecamatan Bayang banjir.

Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Desa Goso Oinan, Kecamatan Sipora Utara terjadi Longsor yang berdampak pada tertutupnya akses jalan dan terganggunya aktivitas masyarakat.

Di Kabupaten Lima Puluh Kota, tepatnya di Jorong Lompek Selatan, Kecamatan Lareh Sago Halaban terjadi banjir karena intensitas hujan yang tinggi. Di Jorong Kampung Dalam Nagari Limbanang dua unit rumah terendam.

Di Kabupaten Agam, tepatnya di Kecamatan Ampek Nagari, 10 unit rumah terendam dan 50 jiwa terdampak. Tinggi air, seperti dilansir tribunnews mencapai 50 hingga 70 cm (warga sudah diungsikan) di Joorong Puduang.

Terjadi juga bencana longsor menutupi sebagian jalan dan hanya bisa dilewati satu jalur di Jorong Basa. Di Kecamatan Tanjung Mutiara, banjir merendam satu rumah warga, satu peron sawit di Jorong Sungai Nibung Nagari Tiku Selatan. Di Kabupaten Pasaman, banjir setinggi 1 meter terjadi di Simpang Tigo Kumpulan, Nagari Limo Koto, Nagari Ganggo Mudiak, Ganggo Hili, Nagari V Koto, Kecamatan Bonjol.

Salah seorang korban banjir bandang, Asril, warga Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, berhasil selamat dari amukan banjir bandang Kamis (11/10).

Banjir bandang di daerah itu menyebabkan satu keluarga yang merupakan ibu dan dua anaknya tewas, satu hilang dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.

Dia lantas menceritakan detik-detik menegangkan terjadinya musibah tersebut. "Saat kejadian, orangtua kami sedang salat di dalam kamar. Terdengar bunyi dentuman kayu besar dan jeritan orang dari belakang," ujar Asril, Jumat (12/10) dilansir vivanews.

Dia melanjutkan, "Pada hitungan detik. Orangtua kami berpegang pada pintu. Sementara ayah mertua saya terbawa arus yang begitu besar hingga terseret sekitar 300 meter. Tapi, alhamdulillah, mereka semua selamat." Ujar Asril penuh syukur. *

Komentar