nusabali

Geredeg Gerilya, Sudikerta Siap Dongkrak Kader

  • www.nusabali.com-geredeg-gerilya-sudikerta-siap-dongkrak-kader

DPP Partai Golkar target 110 kursi DPR RI di Pileg 2019 mendatang. Untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Bali ditarget mengalami peningkatan jumlah kursi, dari 2 kursi DPR RI di Pileg 2014 menjadi 4 kursi di Pileg 2019 mendatang.

Ketika DPP Golkar Target 4 Kursi DPR RI Dapil Bali  

DENPASAR, NusaBali
Untuk mewujudkan target 4 kursi itu, sejumlah Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Golkar menyatakan siap habis- habisan. Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta siap mendongkrak kadernya supaya kursi lebih banyak bisa direbut seperti yang diinstruksikan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto. Hal itu dikemukakan Sudikerta usai pengarahan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto di Sector Bar Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (12/10) malam.

“Kalau perintah DPP melalui Pak Ketua Umum (Airlangga Hartarto) ditarget 4 kursi DPR RI memang memerlukan perjuangan habis-habisan. Kalau saya selaku kader sebenarnya target 3 kursi. Tetapi dengan caleg-caleg yang kami pasang saat ini saya optimistis bisa 4 kursi,” ucap Sudikerta.

Kata dia sebagai Ketua DPD I Golkar Bali siap mendongkrak para Caleg DPR RI Dapil Bali yang akan bertarung berebut 9 kursi ke Senayan. Sudikerta pun menghitung-hitung ada satu partai politik yang bisa dicuri kursinya, karena ada caleg kawakan mereka tidak maju lagi di Pileg 2019 mendatang.

“Saya hitung-hitung kami bisa curi satu kursi, karena beberapa tokoh partai politik di Dapil Bali tidak maju lagi di DPR RI. Ada dua tokoh partai yang sebelumnya mendapatkan suara di atas 160 ribu tidak maju lagi. Saya tidak perlu sebutkan itu,” tegas politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, ini.

Sudikerta meminta Caleg Golkar yang maju ke DPR RI tidak gontok-gontokan dalam merebut suara. Caleg Golkar tidak menggempur kantong atau basis suara yang sudah dikuasai kader Golkar. “Caleg itu harus turun di basis suara lawan (partai lain). Jangan suara teman sendiri digempur. Yang belum kuning buat jadi kuning,” tandas Wakil Gubernur Bali 2013–2018 ini.

Sementara anggota Pemenangan Pemilu DPP Golkar/Korwil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) alias Gus Adhi yang juga Caleg DPR RI Dapil Bali Pileg 2019 (incumbent), mengatakan instruksi Ketua Umum Airlangga Hartarto harus dilaksanakan secara totalitas oleh Caleg DPR RI. Gus Adhi menegaskan peluang merebut 4 kursi itu ada. “Peluang itu ada, sekarang kinerja caleg, kinerja mesin partai, Badan Pemenangan Pemilu harus totalitas itu pergerakannya. Saya sebagai caleg siap totalitas,” tutur putra tokoh Golkar Bali I Gusti Ketut Adhiputra ini.

Apakah 4 kursi tidak terlalu muluk-muluk? Kata Gus Adhi tidak ada perjuangan ringan, tidak ada perjuangan yang tidak mungkin berhasil. Kalau hanya tidur di rumah maka caleg yang maju di Pileg 2019 suaranya tidak akan maksimal. Maka harus lebih gencar terjun ke basis masyarakat.

“Target 4 kursi harus dijawab dengan kinerja. Usaha dan kerja keras. Kalau caleg-caleg Golkar hanya berdiam diri, jelas tidak ada hasil,” tegas anggota Komisi IV DPR RI ini.

Sementara Caleg DPR RI Dapil Bali 2019 dari Partai Golkar I Wayan Geredeg makin gencar gerilya mendulang suara dengan strategi bertandem dengan caleg DPRD Bali Dapil Karangasem yang notabene adalah putrinya Ni Putu Yuli Artini. Geredeg mengatakan soal target kursi tidak bisa ditarget berapa jumlah kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2019 dengan situasi pertarungan sengit saat ini.

“Untuk situasi pertarungan yang ketat dan kencang saat ini kita tidak bisa prediksi berapa kursi bisa direbut. Ada teman mengatakan bisa optimis 3 kursi DPR RI. Bagi saya target tidak bisa diperkirakan. Pertarungannya sekarang sengit begini. Persaingan sangat ketat antarpartai,” beber Geredeg di Sanur, Jumat malam.

Geredeg mengatakan dirinya tidak menghitung basis suara. Turun gunung dengan bertandem bersama putrinya yang caleg DPRD Bali berstatus incumbent di Dapil Karangasem, Geredeg mengaku habis-habisan turun ke masyarakat sampai dini hari. Kalau hari normal bisa 5 kali bahkan sampai 10 kali.

“"Kalau undangan masyarakat begitu padat sehari bisa enam kali pertemuan. Sedikit atau banyak orangnya saya datang. Namanya diundang. Saya tidak menghitung target suara. Yang penting jalan dan berjuang,” tegas mantan Bupati Karangasem dua periode 2005–2010 dan 2010–2015 ini.

Mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem ini menyebutkan dirinya juga bergerak dengan relawan yang tergabung dalam Geredeg Centre yang sudah dibentuk sejak 2004. Geredeg Centre ini juga yang mengantarkan Geredeg ke kursi Bupati Karangasem tahun 2005 silam. “Selain sudah 10 tahun saya berkiprah dengan relawan, kami merasakan sudah maksimal berbuat untuk rakyat selama ini. Terutama di Karangasem. Tetapi tetap berusaha sekarang supaya Golkar bisa raih suara maksimal,” kata politisi asal Desa Sibetan Kecamatan Bebandem, Karangasem, ini.

Soal tandem dengan anaknya Ni Putu Yuli Artini, Geredeg menemui masyarakat sembari mendampingi putrinya yang menyerahkan bansos. “Kalau pas ada undangan anak saya menyerahkan bantuan, saya hadir. Tetapi kadang juga kami jalan masing-masing. Kalau diundang keluar Karangasem kan saya jalan bersama relawan saja,” kata Geredeg

Geredeg akan bertarung dengan sejumlah incumbent dan calon kuat lainnya ke kursi DPR RI seperti Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang anggota DPR RI tiga periode. Kemudian Geredeg juga akan berhadapan dengan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang masih berstatus incumbent.

Sementara new comer dalam pertarungan kursi DPR RI yang harus diatasi Geredeg adalah Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta, politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Sudikerta adalah mantan Wagub Bali 2013–2018 yang memiliki kekuatan politisi dan basis dukungan massa hampir di seluruh Bali.

Sementara caleg incumbent DPR RI dari partai lain yang akan dihadapi adalah, dari PDIP ada I Made Urip, politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan; IGA Rai Wirajaya, politisi asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara; IGA Astrid Kartika, politisi asal Mengwi, Badung. Dari Partai Demokrat ada Putu Supadma Rudana yang menjabat Wasekjen DPP Demokrat, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar; Putu Tutik Kusumawardhani, politisi asal Buleleng. Dari Partai Gerindra ada Ida Bagus Putu Sukarta, politisi asal Griya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan. *nat

Komentar